Karya Puisi Siswa SMA Nuris Jember Lolos Kurasi Jambore Sastra Asia Tenggara, Siap Mengudara

Giat Literasi Santri semakin Membahana melalui Komunitas Sastra Santri Nuris

Pesantren Nuris – Prestasi siswa SMA Nuris Jember semakin menggeliat di tahun pelajaran 2024/2025 ini, khususnya di bidang literasi. Pasalnya, dua siswa terbaiknya sukses menembus ketatnya seleksi ajang Jambore Sasra Asia Tenggara (JSAT) tahun 2024 yang diinisiasi oleh Komite Bahasa dan Sastra Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tersebut.

Elsa Fatimatus Solehah, siswa kelas XI IPS 2; dan Ananda Fairus Dwi Lestari, siswa kelas XI IPS 2, menulis karya puisi bertema “Ijen Purba: Tanah, Air, Batu” sesuai yang ditentukan panitia penyelenggara dengan masa kurasi sejak bulan Juni 2024 hingga 30 Juli 2024 lalu. Dari ribuan peserta, karya puisi dua siswa berbakat ini sukses menembus 200 terbaik se-Asia Tenggara yang diumumkan pada 30 Agustus 2024 kemarin.

“Alhamdulillah pastinya senang dan bangga sekali bisa berada dalam jajaran penulis sastra khususnya di bidang karya puisi se-Asia Tenggara. Ini menjadi effort yang luar biasa bagi saya dan teman saya yang sama-sama lolos kurasi. Rasanya deg-degan sih sebenarnya antara percaya gak percaya, yang pasti senang sekali.” Tutur Elsa.

(baca juga: Tahun Ajaran Baru, Prestasi SMA Nuris Jember semakin Maju, Boyong 5 Piala Bahana Muharam 2024)

Melalui karya puisi berjudul “Memori Ijen” karya Elsa Fatimatus Solehah dan “Sebongkah Tawa Ijen Mengiringi Serangting Nyawa” karya Ananda Fairus Dwi Lestari, mereka siap melenggang ke Banyuwangi pada bulan Oktober 2024 untuk mengikuti serangakaian agenda temu penulis sastra se-Asia Tenggara, peluncuran buku antologi, seminar sastra, dan menyaksikan agenda besar pagelaran Gandrung Sewu 2024.

“Atmosfer sastra di Pesantren Nuris Jember membuat kami senang melatih dan menempa diri di dunia kepenulisan. Saat ada informasi terkait kurasi penulis puisi ini, saya langsung berusaha menggali ide, banyak baca juga, dan diskusi di komunitas sastra santri menulis sehingga muncul karya ini. Saya nanti akan banyak belajar dari penulis lainnya, ada sastrawan senior juga yang turut terlibat.” Tambahnya.

Pembina Komunitas Sastra Santri Menulis, Ibnu Wicaksono, mengungkapkan, “Selamat dan sukses untuk Elsa dan Fairus, selamat berproses kembali dengan wadah yang lebih besar demi memperkaya pengalaman dalam menulis puisi. Gaungkan sastra santri di sana, pesantren punya bakat-bakat menulis yang luar biasa. Semoga nanti sekembalinya di sini semakin produktif dan masif dalam berkarya.”[AF.Red]

Related Post