Kembangkan Program Kalamo dalam Karya Esai, Pelajar SMA Nuris Jember Raih Juara 3 Tingkat Nasional

Keprihatinan terhadap Kesejahteraan Nelayan dan Pengembangan Energi, Inovasi Santri ini Berikan Solusi

Pesantren Nuris – Inovasi santri di era kekinian bukan lagi isapan jempol belaka, tetapi menjadi kenyataan dan bukti kiprah yang nyata. Mereka bukan lagi sekadar mengembangkan materi keagamaan, tetapi juga merambah pengembangan sains dan teknologi secara aplikatif dan dapat dijadikan alternatif solusi masalah energi bangsa.

Dua pelajar SMA Nuris Jember ini menjadi salah satu contohnya, Rhamdan Adi Putra dan Dwi Kalsya A. menuangkan gagasan inovasi sains dan teknologi melalui karya esai yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tak hanya itu, karya esai ini sukses membawa mereka meraih prestasi gemilang sebagai juara 3 tingkat nasional dalam ajang Enviro Science Innovation (ESI).

Kesempatan mengungkapkan keprihatinan dua pelajar SMA Nuris Jember terhadap salah satu masalah bangsa yakni kesejahteraan nelayan yang masih miris, membuat mereka menulis esai berjudul  “Optimalisasi Program Kalamo Melalui Biorefinery Mikroalga untuk Mewujudkan SDG’s Dan Net Zero Emission”.

Dengan meyakinkan, Rhamdan dan Kalsya mempersentasikan gagasan dalam esai tersebut di hadapan dewan juri di Universitas Jember (UNEJ), Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan selaku penyelenggara lomba esai tersebut, pada 13 Oktober 2024 kemarin, mereka sukses dinobatkan sebagai pemenang ketiga.

(baca juga: Show Up hingga ke Bangkalan, Pelajar SMA Nuris Jember Sukses Juara 1 English Speech Tingkat Nasional)

Mereka pun berhak atas piala pemenang, piagam juara, dan uang pembinaan sebesar Rp600.000,00. “Alhamdulillah senang sekali bisa memenangkan lomba yang keren ini. Sebenarnya ide ini ingin mengembangkan program pemerintah yang sudah berjalan bernama Kalamo (Kampung Nelayan Modern) dengan pengemangan sumber energy hijau yang ramah lingkungan.” Tutur Rhamdan.

“Selama ini kan masalah yang selalu mengemuka adalah masalah sumber energi. Saat dunia juga sedang berupaya mereduksi karbon, nelayan juga sering sulit BBM yang semakin hari semakin langka, kami menawarkan biorefinery mikroalga yang dapat diekstraksi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.”

Mereka menjelaskan beberapa langkah dan fase dalam pengembangan program Kalamo dengan biorefinery mikroalga yang sesuai standar SDGs. Mereka juga memberikan solusi praktis dan berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan tetap berfokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan itu sendiri.

Pelajar SMA Nuris Jember yang masing-masing duduk di kelas  XII MIPA 1 dan XII MIPA 3 tersebut berharap pemenrintah mendukung pengembangan sains dan teknologi secara serius demi meningkatkan kesejahteraan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.[AF.Red]

 

Related Post