Resensi Karya Esai SMA Nuris Jember: Sejarah Jember dari Kolonial menjadi Nasional

Judul Buku                : Sejarah Jember: dari Kolonial menjadi Nasional

Penulis                        : Febby Ervina Putri, dkk.

Penerbit                     : Jagat Litera

Jumlah Halaman      : 83 halaman

Tahun Terbit             : 2021

Nomor ISBN              : 978-623-98504-1-8

Peresensi                    : Dewi Ernawati, S.Pd. 

Sinopsis 

Cerita sejarah maupun dokumenter merupakan hal yang menarik untuk dikulik lebih dalam. Banyak kisah yang perlu disampaikan pada khalayak umum untuk diketahui sekaligus menjadi sumber kajian studi berkelanjutan. Seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA Nuris Jember. Sebuah kisah berhasil didokumentasikan dalam sebuah buku yang berjudul “Sejarah Jember: dari Kolonial menjadi Nasional”.

Jember merupakan nama sebuah kabupaten di wilayah Jawa Timur. Begitu banyak simpang siur kisah dipilihnya nama “Jember” untuk wilayah kecil ini. Begitu menarik kisahnya, juga masih banyak yang terus menggalinya. Bukan hanya namanya saja, tapi pembagian wilayah serta pemerintahan tak kalah menarik untuk dikulik lebih jauh. Mulai jaman awal sebelum adanya pemerintahan resmi Indonesia hingga kemerdekaan.

Awalnya “Jember” merupakan salah satu wilayah yang masuk pada pemerintahan kerajaan Blambangan. Dulunya diberi nama “Kedawung”. Termasuk salah satu dari beberapa wilayah yang kemudian lebih dikenal sebagai “Besuki”. Belum banyak literatur yang bisa digali karena sedikitnya informasi yang ada. Beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa kerajaan ini hidup makmur dengan kekayaan alam yang melimpah dan memasuki masa puncaknya pada pemerintahan raja Tawang Alun.

Seperti kisah umumnya di Indonesia, setelah jaman kejayaan kerajaan atau bahkan bersamaan dengan itu, kolonialisme mulai masuk yang kemudian memporak-porandakan pemerintahan. Mereka memasuki wilayah nusantara dengan bermaksud untuk berdagang yang kemudian berkembang menjadi penjajahan. Peristiwa inilah yang juga melekat pada sejarah terbentuknya Jember. Masa-masa penjajahan yang sulit mulai dari Inggris dan Belanda, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Jepang yang membagi-bagi wilayah administratif. Hingga kemerdekaan pun tiba, serta perlawanan setelah kemerdekaan dilakukan, wilayah Jember dan sekitarnya seperti Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi sering disebut “Eks Karesidenan Besuki Raya” untuk menunjukkan bahwa dulu pernah menjadi satu wilayah administratif.

(Baca juga: Bedah Buku Karya Santri SMA Nuris Jember : Komedi Putar)

Sejarah selalu ditulis untuk mengenang juga mengabadikan peristiwa. Banyak peristiwa penting yang perlu dibahas agar tidak lupa dulu bangsa kita adalah siapa. Buku ini hadir untuk mewujudkan hal tersebut. Khalayak perlu tahu bahwa Jember memiliki kisah maupun perannya sendiri dalam perjuangan menegakkan kedaulatan negara. Pada akhirnya, buku ini adalah karya yang pasti memiliki kekurangan maupun kelebihannya.

Kelebihan:

Diksi yang digunakan sangat mudah dipahami. Peristiwa yang ada digambarkan dengan baik sehingga pembaca mampu menangkap informasi dengan jelas. Periodisasi yang digunakan masih bisa dinalar dengan baik.

Kekurangan:

Data dan sumber data yang minim membuat buku ini seperti kisah-kisah singkat yang minim bahan. Juga minimnya gambar pendukung cukup menyulitkan pembaca untuk mengetahui bentuk-bentuk dokumen terkait dengan materi yang dibahas.

Related Post