Workshop Parenting: Menumbuhkan Kasih Sayang Antara Pengurus dan Santri Pondok Pesantren Nuris Jember

Pondokku Laksana Ibu Kandungku

Pesantren Nuris – Bertepatan di Aula MI Unggulan Nuris Pondok Pesantren Nurul Islam Jember. Telah dilaksanakan Workshop Parenting dengan tema “Menumbuhkan Kasih Sayang Antara Pengurus dan Santri” Sabtu, 2 November 2024. Dibawakan oleh pemateri Ibu Farha Ciciek seorang aktivis, peneliti, dan konsultan isu-isu pendidikan, gender, dan agama. Tidak hanya Ibu Ciciek saja dua pemateri dihadirkan lewat room zoom yang disampaikan oleh Nyai Nur Diana Khalidah dan Nyai Nurun Sariah.

Workshop yang diikuti oleh pengurus putri dalem timur ini bertujuan agar pengurus dan santri dapat lebih menumbuhkan kasih sayang yang lebih mendalam lagi. Setiap harinya pengurus pondok mendidik dengan segala bentuk kreativitas yang dapat membuat santri nyaman dan tenang dalam lingkungan pondok.

Acara ini dihadiri oleh koordinator tim parenting Ning Lailatul Happy Dian dan pengurus pondok putri dhalem timur. “Saya berharap segala elemen dalam lingkungan pondok pesantren dapat menumbuhkan kasih sayang yang selaras dan seimbang. Keberhasilan menciptakan lingkungan pesantren yang kondusif, efektif, kreatif, dan empati itu bergantung pada tokoh-tokoh di dalamnya” tutur Ning Lailatul Happy Dian.

(Baca juga: Workshop Kepenulisan dan Keorganisasian: Building Character, Shaping the Future)

Berisi tentang strategi, nilai-nilai, dan tujuan parenting yang memberikan lingkungan aman dan nyaman bahkan ramah untuk santri. Ruang tenang dan ruang aman yang harus diasah karena butuh kerja produktivitas agar tercipta dengan baik. Memperhatikan latar belakang santri juga berpengaruh dalam pengenalan karakter santri oleh karena itu kerja sama yang baik dengan wali santri sangat dibutuhkan dalam hal ini.

“Pola pengasuhan antara pengasuh dan diasuh terkadang terkendala karena kakak asuh memiliki kegiatan-kegiatan kebutuhan pribadi yang harus diprioritaskan. Hal ini lah yang menjadikan seorang kakak asuh harus memiliki keterampilan mengelola emosi, management waktu, dan mental yang sehat untuk mengasuh para santri”. Tutur Nyai Nur Diana Khalidah. [ANS.Red] 

Related Post