Dengan penuh tekad dan doa membawa suatu kunci kesuksesan bagi Achmad Dzaki Yahya Nuriansyah, santri asal Panti yang kini sedang berproses di kampus impiannya.
Pesantren Nuris – MA “Unggulan” Nuris kembali mencetak prestasi. Achmad Dzaki Yahya Nuriansyah adalah santri lulusan tahun 2024 yang berasal dari Panti. Di tahun ini, dengan penuh semangat ia akhirnya berhasil lolos seleksi jalur SPAN-PTKIN di UIN Sunan Kalijaga program studi Ilmu Hadis.
Salah satu santri yang akrab dengan panggilan Dzaki ini merasa sangat senang dan bersyukur telah berhasil dalam seleksi masuk kampus jalur SPAN-PTKIN di tahun 2024. Ia juga tidak menyangka akan keberhasilannya, dikarenakan jurusan yang diambil merupakan jurusan yang ramai peminatnya dengan akreditasi “unggul”, sedangkan nilai yang diperoleh tidak terlalu bagus. Meski awalnya merasa gagal dalam seleksi SNBP di UGM, tetapi ia memiliki rasa semangat yang membuat dia untuk kembali mewujudkan keinginannya. “Jangan beranggap kita tidak bisa, tetapi anggap kegagalan itu langkah awal kita kita untuk sukses, seperti kata pepatah kegagalan merupakan kunci awal menuju kesuksesan” ucap Dzaki.
Berhasil mendapatkan kampus impian, Dzaki tentu memiliki banyak harapan yang ia inginkan. “Semoga saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mendapatkan relasi dan wawasan yang luas, juga bisa berkontribusi dengan masyarakat di sekitar” ungkapnya.
(Baca juga:Alumni MA Unggulan Nuris : Aktif Kegiatan Sosial dan Keagamaan di UIN Khas Jember)
Sebelum menjadi mahasiswa, Dzaki memulai usaha awalnya yakni dengan mengikuti seminar-seminar tentang jalur masuk kuliah. Selain mengikuti seminar, Dzaki juga mengikuti les yang diadakan secara umum se-Indonesia. Mulai dari situ Dzaki termotivasi akan pentingnya kita untuk bersemangat dalam menggapai apa yang diinginkan.
Bahkan setelah Dzaki lolos SPAN-PTKIN, ia juga berinisiatif untuk mengikuti Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Beasiswa tersebut merupakan beasiswa yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag). Meski pada tahun ini Dzaki belum bisa meraih beasiswa tersebut, ia tetap bersemangat dan berusaha mencari beasiswa-beasiswa lain.
Dengan penuh tekad, semangat, dan doa Dzaki, akhirnya ia berhasil meraih Beasiswa Orbit Yogyakarta. Beasiswa tersebut merupakan beasiswa yang dibuka oleh Bapak Anies Baswedan yang dikhususkan kepada siswa dan mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta. Memasuki tahun pertamanya menjadi mahasiswa, ia merasakan ilmu yang ia dapat selama di pondok sungguh sangat bermanfaat bagi Dzaki. Dari ia mengikuti organisasi di pondok, mengikuti ekstrakurikuler, bahkan Dzaki sempat dipilih menjadi kader ustadz di Asrama Nuris 3.
Dari pengalaman-pengalaman yang ia miliki, ia pernah menjadi wakil ketua OSIM dan IPNU periode tahun 2021/2022, ketua ekstrakurikuler (Sultan) periode tahun 2022/2023, serta ia aktif dalam bidang yang disukainya sejak SD yakni Pramuka. Di Pramuka juga ia menjadi sekretaris yang biasa disebut dengan Kerani. Selain ia memiliki pengalaman berorganisasi, ia juga memiliki beberapa prestasi, yakni juara 1 kreasi lomba miniatur pionering tingkat kabupaten tahun 2021, juara VIII festival hadrah al-banjari tingkat provinsi tahun 2024, dan ia juga pernah menjadi peraih mendali perunggu olimpiade matematika nasional tahun 2023.
Dalam perjalanannya saat ini Dzaki membuktikan bahwa niat dan semangat yang merupakan kunci kesuksesan. Dan tak lupa pula untuk mengamalkan ilmunya meskipun hanya satu huruf. “Orang alim tak mengamalkan ilmunya, sebelum orang yang bodoh siksaannya” ujar Dzaki dengan termotivasi pada kitab Tarbiyatus Shibyan. [ADYN/Red]
Nama : Achmad Dzaki Yahya Nuriansyah
Alamat : Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Lembaga : MA “Unggulan” Nuris
Kuliah : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta