Berawal dari Kecintaan pada Matematika, Kini Bersiap Mewujudkan Impian Mencerdaskan Bangsa
Pesantren Nuris – Matematika menjadi mata pelajaran yang sangat dihindari oleh sebagian besar siswa, namun tidak untuk alumni SMA Nuris yang satu ini. Sejak SD, santri asal Sumberjambe bernama Siti Nurmaidah sangat menyukai dan mahir di bidang matematika. Gadis yang akrab dipanggil Nurma ini adalah alumni SMA Nuris lulusan 2024 yang berhasil diterima di Universitas Negeri Malang program studi Pendidikan Matematika.
Perasaan bangga terpatri dalam hati Nurma, karena bukan tanpa usaha dia bisa sampai dititik ini. Sebelumnya, Nurma sempat tidak lolos SNBP dan itu tidak menjadi alasan untuk menyerah. “Dengan tekad dan semangat, saya mengikuti test SNBT dengan pilihan prodi pertama Pendidikan Matematika, UM. Alhamdulillah, dengan skor UTBK yang saya peroleh, saya dinyatakan lolos dan merasa sangat bangga pada usaha saya selama ini,” ucap Nurma.
Bagi Nurma, menjadi mahasiswa UM adalah sebuah rezeki dan jalan yang baik untuk mencapai cita-cita. Selain menjadi guru, Nurma juga bercita-cita membangun sekolah sendiri. Cita-cita mulia itu terbesit atas dasar keprihatinannya terhadap banyaknya siswa yang tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan terutama di desanya karena terkendala biaya. Nurma berharap bisa menjadi tenaga pendidik yang mampu mencerdaskan anak bangsa dari semua kalangan serta mencetak generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh globalisasi. Meskipun terlihat sulit, tapi Nurma yakin bahwa harapannya akan menjadi nyata dan dia bisa membanggakan kedua orang tuanya.
(Baca juga: Jejak Langkah alumni SMA Nuris, Bersinar di Dunia Kesehatan dan Sastra Indonesia)
Matematika memang menjadi pelajaran favoritnya sejak SD, namun ada alasan lain yang membuat Nurma yakin memilih prodi Pendidikan Matematika. Ketika SMP, Nurma suka membantu tantenya untuk mengajar les privat matematika di rumah. Nurma merasa senang ketika mengajar dan dari situlah dia ingin menjadi seorang guru atau dosen.
Kegiatan Nurma di semester pertama ini ialah aktif mengikuti seminar dan menjadi panitia volunteer (pengabdian masyarakat). Karena di semester pertama ini, ia ingin beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan baru yang jauh dari kampung halaman.
Gadis manis ini juga membagikan kesan dan pesannya selama menjadi santri dan sempat mengabdi selama 3 bulan. “Untuk Nuris tercinta, banyak pelajaran yang bisa saya ambil selama mondok, seperti bagaimana menjadi teman sekaligus keluarga untuk teman-teman saya. Apalagi ketika di pondok, untuk makan pun kita harus sabar mengantri, jika dipikir lebih dalam lagi untuk makan saja agak susah apalagi orang tua di rumah yang berjuang mencari nafkah. Mondok menjadi pengalaman yang paling berharga untuk saya. Semoga KH Muhyiddin Abdusshomad beserta keluarga selalu diberikan kesehatan dan menjadi panutan terutama bagi kami para santri. dan semoga pesantren Nuris semakin maju dan menjadi pesantren yang luar biasa sebagai wadah pencetak santri hebat,” ujarnya.
Selama menjadi santri, Nurma aktif dalam organisasi sebagai ketua bidang ekstrakurikuler English Conversation. Prestasinya juga tak kalah membanggakan. Ia berhasil meraih Medali Emas Olimpiade Matematika, sebuah pencapaian yang membuktikan kecintaannya pada matematika. Kisah Siti Nurmaidah adalah bukti bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan doa, impian besar dapat tercapai. Semangatnya untuk memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan menjadi inspirasi bagi santri-santri lainnya. [NNA/Red]
Nama : Siti Nurmaidah
Alamat : Desa Cumedak, kecamatan Sumberjambe, kabupaten Jember
Hobi : Menyanyi
Cita-Cita : Dosen matematika
Lembaga : SMA Nuris Jember
Kuliah : Universitas Negeri Malang