Sosialisasi Anti Perundungan dan Kekerasan Seksual di SMA Nuris Jember
Pesantren Nuris – 16 Januari 2025, SMA Nuris Jember mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para siswa dan siswi tentang bahaya perundungan dan kekerasan seksual. Acara ini diadakan di Masjid Baitun Nur dan dihadiri oleh seluruh siswa-siswi, para guru, serta pihak kesiswaan.
Acara dimulai dengan pembukaan yang hangat dan diikuti dengan pemaparan materi dari pemateri utama, Enyke Rosyita D.S.Psi, M.Psi, seorang psikolog yang berpengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Enyke menjelaskan bahwa perundungan dan kekerasan seksual sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman dan komunikasi yang baik di antara individu, terutama di kalangan remaja.
“Perilaku yang menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun fisik, yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja, dapat meninggalkan dampak emosional yang serius bagi korbannya. Tindakan tersebut sering kali dipicu oleh ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain, ketidakpercayaan diri, komunikasi yang buruk, serta pola asuh yang bermasalah,” ungkap Enyke.
(Baca juga: Seminar Sosialisasi Anti Perundungan dan Kekerasan Seksual MTs Unggulan Nuris)
Selain itu, Enyke juga menekankan pentingnya mengenali, mencegah, dan menangani perundungan serta kekerasan seksual. Para siswa pun diberikan pemahaman mengenai bagaimana membangun lingkungan yang aman dan penuh rasa saling menghargai.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana para siswa sangat antusias untuk berdiskusi. Beberapa siswa bahkan meminta bantuan kepada Enyke untuk konsultasi pribadi mengenai masalah yang mereka hadapi. Dengan penuh perhatian, Enyke memberikan solusi dan dukungan kepada mereka, memastikan bahwa setiap permasalahan didengar dan ditangani dengan baik.
“Sosialisasi tentang perundungan dan kekerasan seksual yang diadakan di SMA Nuris Jember sungguh memberikan manfaat yang luar biasa bagi siswa-siswi. Dengan adanya pemaparan dari psikologi handal, para pelajar menjadi lebih paham dan sadar akan pentingnya membangun lingkungan yang aman dan penuh rasa saling menghargai,” ujar Nadina, MC acara tersebut.
Dengan berakhirnya acara, para peserta diharapkan dapat menerapkan pemahaman yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar, untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi semua. (NS,NN,HNR,FNF, Red)