Resensi Karya Sastra MTs Unggulan Nuris : Album Monokrom

Judul Buku                   : Selaksa Dzikir

Judul Karya                 : Album Monokrom

Penulis                           : Iftitah Najah Ulayya Setyawan

Penerbit                        : Jagat Litera

Jumlah Halaman       : 159 halaman

Halaman Karya         : 50-56

Tahun Terbit              : 2024

Nomor ISBN                 : 978-623-8289-45-5

Peresensi                      : Dewi Ernawati, S.Pd. 

Sinopsis

Selaksa Dzikir merupakan kumpulan cerita pendek atau cerpen yang ditulis dengan begitu tulus dan dikemas dengan menarik oleh siswa MTs Unggulan Nuris Jember. Beragam kisah disajikan yang penuh dengan gambaran nyata fenomena sekitar. Isinya menggugah serta dapat menyentuh relung asa karena bisa saja kisah tersebut adalah kisah sebagian besar umat manusia terkhusus pembaca.

Kisah ini berawal dari lukisan kenangan bersama orang yang paling disayang. Mengais kembali ingatan dalam potret yang diabadikan dalam lapisan-lapisan kenangan. Meresapi perasaan campur aduk kala memorinya terlintas tanpa bisa diulang karena waktu berlalu dan Dia tak lagi bisa dijangkau. Tertawa dalam tangis yang mendera. Berharap semua baik-baik saja.

Dia mencoba. Bangkit kembali dengan berbaur dengan makhluk lainnya. Setiap manusia punya masalah, bukan hanya dirinya. Dia pasti baik-baik saja. Namun jangan salahkan dirinya. Hatinya masih sensitif. Masih terlalu sesak ketika segala hal sudah berusaha dia lakukan tapi semuanya kembali ke awal. Kehilangan yang tak mudah. Apalagi dia adalah permata dalam hidup yang kalau boleh dia meminta,hiduplah sepanjang masa. Menemani segala perkembangannya. Bukannya tidak sadar tapi kalau bisa kenapa tidak dimohonkan? Dia tahu itu mustahil, maka hanya keikhlasan yang bisa dia berikan untuk kepergian Ibunda tersayang.

Kisah ini sangat menarik untuk dibaca. Gaya penceritaan layaknya buku dairy yang tanpa sengaja diintip oleh pembaca. Sebuah curhatan yang terasa ringan namun apabila diresapi, siapapun tak ingin berada pada keadaan tersebut.

Kelebihan :

Diksi yang digunakan mudah dicerna. Tidak bertele-tele dan disampaikan dengan baik. Mampu membangkitkan suasana kehilangan yang bisa dirasakan pada tiap-tiap untaian kata yan digunakan.

Kekurangan :

Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan. Penataan alur masih berantakan karena penggunaan kata hubung yang kuurang sesuai. Selang seling plot yang membuatnya seakan-akan cerita terpotong pada beberapa bagian.

Related Post