Judul Buku : Setangkup Rindu Berjamur
Judul Karya : Menghargai Satu Sama Lain
Penulis : Moh. Alfin Akbar
Penerbit : Sulur Pustaka
Jumlah Halaman : 80 halaman
Halaman Karya : 55-57
Tahun Terbit : 2020
Nomor ISBN : 978-623-6791-26-4
Peresensi : Dewi Ernawati, S.Pd.
Sinopsis
Setangkup Rindu Berjamur adalah kumpulan cerita pendek atau cerpen yang ditulis dengan apik oleh siswa siswi SMK Nuris Jember. Sebanyak 20 karya berhasil diselesaikan dengan mengusung tema yang lekat erat hubungannya dengan kehidupan mereka sebagai murid sekaligus santri. Beberapa gambaran nyata bisa disimak dan dihayati secara mendalam juga curahan-curahan hati para pelajar muda ini.
Dikisahkan bahwa tokoh Adib adalah seorang santri di salah satu pondok pesantren. Namun pesantren ini tidak memiliki sekolah formal sehingga dia harus menempuh pendidikannya di lembaga yang lain. Sekolah formal dengan berbagai murid yang bisa berasal dari mana saja.
Tanpa sengaja saat lomba puisi diadakan di sekolahnya, puisi miliknya hilang entah ke mana. Setelah lama mencari akhirnya lembaran puisi tersebut kembali dia dapatkan karena berhasil ditemukan oleh temannya yang bernama Brian. Sebagai ucapan terima kasih dan perkenalan, dia mengajak Brian untuk menuju asramanya tanpa tahu siapa sosok teman yang baru saja dia dapatkan. Dia bingung kala tidak mendapati Brian saat akan melaksanakan shalat berjamaah.
Keesokan harinya dia kembali menemui Brian dan bertanya tentang hilangnya dia kemarin. Brian mengajaknya untuk mengunjungi rumahnya dan tahulah bahwa mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Adib terkejut namun tak lama memeluk Brian dan menyampaikan bahwa mereka tetap bisa menjalin hubungan. Tanpa dinyana ternyata Brian begitu tersentuh pada sikapnya sehingga akhirnya memutuskan untuk berkeyakinan yang sama.
Kisah ini mengajarkan kepada kita mengenai toleransi yang sesungguhnya. Cukup tidak saling mengganggu, selalu membantu dalam batas-batas tertentu itulah makna sebuah toleransi yang ada. Sikap ini mungkin tidak semuanya bisa menunjukkan hal yang demikian. Ada toleransi yang kebablasan, pun ada juga toleransi yang penuh kekangan. Padahal hanya butuh saling mengerti satu sama lain. Berjalan beriringan meski berbeda.
Kelebihan:
Kisah ini memberikan pelajaran pada kita untuk saling bersikap sebagaimana mestinya. Tidak berlebihan dalam menerima maupun menolak. Memahami batas-batas tak kasat mata yang terlihat jelas.
Kelemahan:
Alur cerita terlalu cepat sehingga terkesan menjadi cerpen yang terburu-buru untuk menyelesaikan cerita. Tak lupa tata bahasa serta penulisan yang perlu dibenahi lebih lanjut. Serta diksi yang perlu diperbaiki agar mudah dipahami oleh pembaca.