Santri Taruna di Depan Mata, SMK Nuris Jember Makin Menyala

Melalui Sosialisasi, Program Santri Taruna Kantongi Restu Orang Tua

Pesantren Nuris – Jumat, 21 Februari 2025, Masjid Baitunnur dipenuhi wali santri kelas X dan XI SMK Nuris Jember. Kedatangan wali santri bertujuan untuk membangun sinergi antara setiap elemen di SMK Nuris mengenai Program Santri Taruna. Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh para petinggi SMK Nuris ini membahas hal-hal terkait rencana pelaksanaan Program Santri Taruna agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Bapak dan Ibu jangan membayangkan program ini seperti pelatihan militer seperti tentata sungguhan. Di sini tidak akan ada guling-guling di lumpur, selang kasih sayang, tiarap, dan hal yang kita tahu ada di militer. Saya bisa menjamin hal itu. Program ini murni hanya mendisiplinkan siswa agar tidak lagi terjadi pelanggaran, malas, dan berantakan,” papar Saiful Anam, S.E., Waka Kesiswaan SMK Nuris Jember.

Selanjutnya, SMK Nuris Jember akan mengadakan seragam taruna lengkap dengan baret dan atribut lainnya. Dengan demikian, mental disiplin akan mulai terbangun dari dalam diri santri. Selain itu, SMK Nuris menetapkan model rambut cepak layaknya prajurit TNI sebagai keharusan bagi seluruh santri laki-laki.

(Baca juga : Siswi SMK Nuris Jember Khatamkan Delapan Kitab dan Bercita-Cita Jadi Make UP Artist Islami)

“Anak di usia remaja ini memiliki banyak sekali potensi kecerdasan. Guru sebagai orang tua di sekolah dan panjenengan sebagai orang tua di rumah harus bekerja sama mengawal anak kita menjalani masa remajanya. Kami dari tim pelatih akan membantu anak-anak memiliki mental dan fisik yang kuat. Kami juga punya spesialis fisik yang nanti akan melatih bagaimana cara berjalan yang baik, tidur yang baik, agar postur tegak dan percaya diri,” jelas Lettu. Inf. Setyo Hadi Utomo, S.I.P.

Seusai sosialisasi di masjid Baitunnur, wali santri terjun ke lapangan untuk memantau putra-putrinya menjalani latihan baris-berbaris. SMK Nuris Jember dipenuhi raut wajah bangga. Beberapa orang tua santri juga mengungkapkan persetujuannya agar anak kesayangan mereka menjadi remaja yang tangguh.

Sosialisasi ini berhasil menjawab pertanyaan, kekhawatiran orang tua, dan menyatukan persepsi. Program ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana sehingga SMK Nuris dapat makin bertumbuh dan berkembang. Sebagaimana dawuh Gus Abduh, “jangan ragu masuk pesantren.” (RDH/FDL/MFAF.Red)

Related Post