Jejak Gemilang Alumni SMA Nuris Jember, Sukses Raih Gelar Master dan Pesan Pengasuh Jadi Pegangan

Merajut Mimpi di Dunia Sastra, Perjalanan Inspiratif Dika Meraih Gelar di Universitas Impian

Pesantren Nuris – Kisah inspiratif datang dari Laila Bayyinatul Musdika Alfi, S.S, M.A, seorang alumni SMA Nuris Jember yang telah menorehkan tinta emas di dunia sastra. Dika, sapaan akrabnya, lahir di Jember pada tanggal 20 November 1998. Ia lulus dari SMA Nuris jurusan IPS 1 pada tahun 2017, memulai perjalanannya menapaki dunia sastra.

Ketertarikannya pada sastra dan kepenulisan membawanya ke Universitas Jember, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia. Selama empat tahun, Dika menyelami seluk-beluk sastra, hingga akhirnya lulus pada tahun 2021 dengan skripsi yang mengangkat tema unik, “Makan Lagu-lagu Didi Kempot dan Representasi Identitas Masyarakat Jawa: Kajian Semiotika”. Karya ini menunjukkan kecintaan dan pemahaman mendalam Dika terhadap budaya Jawa.

“Bersyukur, senang, karena jurusan tersebut memang keinginan saya sendiri meski pada awalnya orang tua memberi masukan untuk jurusan yang lain,” ungkap Dika mengenai perasaannya saat diterima di Universitas Jember.

Usaha yang dilakukan agar bisa masuk di perkuliahan adalah mengikuti instruksi guru serta ustadzah di sekolah maupun di pesantren, memahami peluang yang dijelaskan oleh kakak-kakak angkatan yang sudah menjadi mahasiswa, berdoa, dan yang paling penting rido orang tua.

(Baca juga : Alumni SMA Nuris Jember, Raih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah dengan Karya Inovatif dan Kembangkan Usaha Fotografi)

Namun, perjalanan Dika tidak berhenti di situ. Mimpi besarnya membawanya ke Universitas Gadjah Mada (UGM), kampus impiannya, untuk melanjutkan studi S2 di jurusan yang sama. Dalam waktu dua tahun, Dika berhasil menyelesaikan tesisnya yang berjudul “Tahap Perjalanan dan Arketipe Tokoh Pahlawan dalam Sastra Anak: Analisis Novel Garuda Gaganeswara Karya Ary Nilandari”.

“Kampus kedua sebenarnya adalah kampus impian saya, sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke sana menjadi kebanggaan lain untuk saya,” ujar Dika.

Perjalanan meraih gelar master tidaklah mudah. Dika menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah yang awalnya terasa berat. Namun, ia berhasil mengatasinya dengan memilah teman, memanfaatkan perpustakaan secara maksimal, dan mengingat pesan Gus Robith tentang pentingnya membaca tugas akhir sejak semester awal.

“Tugas kampus yang pada awalnya terasa berat, namun perlahan dapat teratasi. Dengan memilah teman, berteman dengan sewajarnya, memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal. Pesan Gus Robith juga masih saya ingat tentang sejak semester awal sudah mulai membuka bahkan membaca tugas akhir di perpustakaan, saya lakukan di semester pertengahan. Menurut saya hal tersebut sangat membantu agar selesai tepat waktu,” kata Dika.

Selama kuliah, Dika aktif berorganisasi di IPPNU, sebuah organisasi yang mengingatkannya pada kegiatan-kegiatan di pesantren. Ia juga sempat mengajar di sekolah tempatnya KKN dan aktif menulis puisi di media sosial.

“Sebenarnya cukup banyak organisasi yang saya ikuti, namun hanya bertahan pada organisasi IPPNU. IPPNU organisasi yang mengingatkan saya dengan kegiatan-kegiatan di pesantren, berisi tentang orang-orang yang ingin terus belajar tentang NU dengan cara yang sejuk,” ungkapnya.

Dika merasa bersyukur atas semua yang telah diraihnya. Ia berharap ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. “Harapan saya, semoga ilmu yang saya peroleh dapat berguna untuk saya maupun orang lain. Jurusan sastra tidak lagi dianggap sebelah mata, karena setelah sejauh ini saya semakin menganggap bahwa sastra merupakan ilmu tentang kehidupan,” tuturnya.

Saat ini, Dika masih menikmati masa-masa setelah kelulusannya. Ia berharap dapat segera berkontribusi dalam dunia sastra dan kepenulisan. Mengenang masa-masa saat menjadi santri di Pesantren Nuris Jember, Dika mengungkapkan kesannya “Berada di Pesantren Nuris Jember, saya bertemu teman-teman dengan berbagai macam latar belakang dengan mimpi hebat yang sampai saat ini kami masih bertukar kabar. Di Pesantren Nuris Jember, saya belajar kesederhanaan yang hangat. Di sana saya juga mengikuti kegiatan jurnalistik yang sangat membantu untuk bekal saya saat ini. Semoga Pesantren Nuris Jember tetap menjadi rumah untuk siapapun yang ada di dalamnya. Kiyai, pengasuh, guru, serta santri diberi kesehatan dan kebahagiaan di manapun berada,” kenang Dika. [ANF. Red]

Nama              : Laila Bayyinatul Musdika Alfi, S.S., M.A.

Alamat           : Klompangan-Ajung-Jember

Hobi                : Membaca buku, menulis puisi patah hati

Cita-cita         : Penulis

Lembaga        : SMA Nuris Jember, Lulusan 2017

Kuliah            :

  1. Universitas Jember, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia, lulus tahun 2021
  2. Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia, lulus tahun 2025
Related Post