Judul Buku : Kala Petang
Judul Karya : Rela Bangkit Kembali
Penulis : Dinda Zakiya M
Penerbit : Jagat Liter
Tahun terbit : Cetakan Pertama, Maret 2023
Jumlah Halaman Buku : 108 halaman
Jumlah Halaman Karya : 1 halaman
QRBN : 62-896-8053-898
Peresensi : Dewi Ernawati, S.Pd
Sinopsis
Puisi ini membuka dengan sosok misterius yang kehilangan ingatan akan asal-usulnya. Digambarkan memeluk erat sebuah kitab suci, ia tidak memiliki pengetahuan tentang tujuannya atau siapa yang menantinya. Kemudian, ia berdiri di depan sebuah “penjara suci,” sebuah frasa yang menimbulkan pertanyaan tentang makna kebebasan dan keterbatasan spiritual. Kehadiran sosok ini terasa penuh teka-teki, mengundang pembaca untuk merenungkan identitas dan tujuan hidup.
Latar waktu kemudian diungkapkan, yaitu pada tanggal 22 Oktober, di mana hujan mulai turun. Di tengah suasana yang melankolis ini, muncul keinginan dari orang-orang untuk mengenali sosok tersebut. Sebuah kontradiksi emosi terasa kuat ketika ia menggenggam erat tangan seorang ibu, sebuah tindakan yang menyiratkan kehangatan dan harapan, namun wajahnya tidak dapat menyembunyikan air mata yang tertahan. Hal ini mengisyaratkan sebuah perjuangan batin yang mendalam, sebuah kesedihan yang tersembunyi di balik upaya untuk terhubung dengan orang lain.
Namun, di tengah kelemahan yang mungkin dirasakannya, muncul sebuah kekuatan yang luar biasa. Sosok ini digambarkan rela bangkit kembali demi sebuah keinginan yang kuat. Keinginan ini menjadi pendorong utama, mengatasi keterbatasan fisik dan emosional yang mungkin menghalanginya. Semangatnya tidak surut, menunjukkan ketahanan jiwa yang luar biasa dalam menghadapi tantangan.
Keteguhan hati, jiwa yang kuat, dan raga yang pantang menyerah menjadi inti dari kebangkitan sosok ini. Meskipun menghadapi ketidakpastian dan mungkin kesedihan, ia memilih untuk maju dengan tekad yang membara. Puisi ini menyoroti pentingnya memiliki tujuan yang kuat sebagai sumber motivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan perjalanan hidup.
Secara keseluruhan, puisi “Rela Bangkit Kembali” menggambarkan perjalanan emosional seorang individu yang kehilangan ingatan namun memiliki tekad yang kuat untuk bangkit demi sebuah tujuan. Melalui penggunaan metafora seperti “penjara suci” dan penggambaran kontras antara harapan dan kesedihan, puisi ini menyampaikan pesan tentang ketahanan jiwa, kekuatan keinginan, dan pentingnya menemukan makna dalam hidup, bahkan di tengah ketidakpastian dan tantangan yang di alami.
Keunggulan
- Penggunaan metafora yang menarik. Frasa “penjara suci” adalah metafora yang menarik dan menimbulkan interpretasi yang beragam.
- Penggunaan citraan yang kuat. Puisi ini berhasil menciptakan citraan yang kuat dan membekas di benak pembaca.
- Alur puisi yang mengalir. Meskipun tidak terikat pada rima atau ritme yang ketat, puisi ini memiliki alur yang cukup jelas. Perpindahan dari penggambaran sosok misterius ke latar waktu dan interaksi dengan orang lain saling berkaitan menciptakan narasi emosional yang mudah di pahami oleh pembaca.
Kekurangan
- Kurangnya konteks tema yang jelas: Puisi ini terasa berdiri sendiri tanpa konteks yang jelas. Pembaca tidak mengetahui latar belakang cerita atau situasi yang melingkupi sosok yang ada pada puisi sehingga membuat pembaca bingung.
- Ambiguitas yang berlebihan. Seperti : Identitas sosok pada puisi, alasan kehilangan ingatan, dan sifat pasti dari “keinginan yang dituju” tidak dijelaskan secara eksplisit.
- Interpretasi yang terlalu luas. Karena kurangnya detail spesifik, interpretasi puisi ini bisa menjadi sangat luas dan subjektif.