Resensi Karya Sastra MTs Unggulan Nuris : Santri untuk Negeri

Judul Buku                            : Kala Petang

Judul Karya                          :  Santri untuk Negeri

Penulis                                    : Fayruz Qolbi   

Penerbit                                : Jagat Liter

Tahun terbit                          : Cetakan Pertama, Maret 2023

Jumlah Halaman Buku        : 108 halaman

Jumlah Halaman Karya      : 1 halaman

QRBN                                     : 62-896-8053-898

Peresensi                                : Dewi Ernawati, S.Pd

Sinopsis

Puisi ini dibuka dengan sapaan sederhana namun penuh makna, “Santri”, diikuti dengan penegasan identitas mereka sebagai “Produk asli negeri ini”. Baris-baris awal ini menyoroti peran fundamental santri sebagai bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Mereka digambarkan sebagai sosok yang menyambut seruan ilahi dan bersemangat dalam mencari berkah ilmu. Bahkan, pengabdian mereka kepada kiai menjadi wujud nyata dari dedikasi dan kepatuhan dalam menuntut ilmu agama.

Paragraf kedua membawa pembaca pada gambaran perjuangan dan pengorbanan yang dialami. “Angin berembus menerpa derita” melukiskan tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Namun, di tengah kesulitan tersebut, hadir keyakinan akan “Berkah rahmat Tuhan negeri kami merdeka”. Puisi ini kemudian mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas kemerdekaan yang telah diraih melalui “Perjuangan dan pengorbanan”.

Selanjutnya, puisi ini menghubungkan perjuangan masa lalu dengan hasil nyata yang dinikmati saat ini, yaitu “Membuahkan hasil kemerdekaan”. Keberhasilan ini tidak lepas dari “Doa khidmat dari kyai”, yang menunjukkan betapa besar pengaruh dan peran para ulama dalam perjuangan bangsa. Santri kemudian digambarkan sebagai sosok yang “berjuang membela negara”, menegaskan komitmen mereka terhadap tanah air.

Paragraf keempat menyoroti motivasi dan tekad yang dimiliki oleh para santri. Mereka digambarkan memiliki “Tekad bulan dan niat yang suci”, yang menjadi landasan kuat dalam setiap tindakan mereka. Niat suci ini pula yang mendorong mereka untuk “Mengusir penjajah dari negeri ini”, sebuah pengingat akan kontribusi besar santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai penutup, puisi “Santri untuk Negeri” secara keseluruhan menyampaikan pesan tentang identitas, perjuangan, pengorbanan, dan peran penting santri dalam sejarah dan kemajuan bangsa Indonesia. Mereka bukan hanya pencari ilmu agama, tetapi juga pejuang yang memiliki tekad kuat dan niat suci untuk membela dan memajukan negeri tercinta. Puisi ini adalah sebuah penghormatan dan pengakuan atas kontribusi besar kaum santri bagi Indonesia.

 Kelebihan

  1. Nuansa patriotisme dan religiusitas yang menyatu. Puisi ini dengan apik menggabungkan semangat nasionalisme dengan nilai-nilai agama. Pengabdian kepada kyai dihubungkan dengan perjuangan membela negara, menunjukkan harmoni antara kewajiban agama dan cinta tanah air.
  2. Struktur yang teratur dalam setiap bait. Setiap bait memiliki fokus dan alur pemikiran yang jelas, memudahkan pembaca untuk memahami gagasan yang ingin disampaikan dalam setiap bagian puisi.
  3. Pemilihan diksi yang sederhana dan bermakna. Puisi ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap mampu menyampaikan pesan yang mendalam. Kata-kata seperti “produk asli negeri”, “seruan ilahi”, “berkah tolabul ilmi”, dan “doa khidmat” memiliki konotasi positif dan kuat terkait dengan identitas dan peran santri.

Kelemahan

  1. Ketidak konsistenan rima. Meskipun ada beberapa rima yang menarik, ketidak konsistenan pola rima (kadang ada, kadang tidak) bisa terasa kurang memuaskan bagi sebagian pembaca yang mengharapkan struktur puisi yang lebih formal.
  2. Kurangnya detail konkret dalam perjuangan. Meskipun menyebutkan perjuangan dan pengorbanan, puisi ini tidak memberikan detail konkret mengenai bentuk perjuangan santri. Penyebutan contoh-contoh spesifik bisa membuat puisi terasa lebih hidup dan berkesan.
  3. Penggunaan bahasa figuratif yang terbatas. Puisi ini cenderung menggunakan bahasa yang lugas dan deskriptif. Penggunaan bahasa figuratif yang lebih banyak bisa menambah kedalaman dan daya tarik estetika puisi.
Related Post