Resensi Karya Sastra SMP Nuris Jember : Surat Kecil dari Bunda

Judul Buku                            : Nukilan Sastra di Tangan Santri

Judul Karya                          : Surat Kecil dari Bunda

Penulis                                  : Dhallona Ananda Suheman

Penerbit                                : AE Publishing

Tahun terbit                          : Cetakan Pertama, November 2021

Jumlah Halaman Buku        : 126 halaman

Jumlah Halaman Karya      : 6 halaman

ISBN                                     : 978-623-306-530-6

Peresensi                             : Putri Utami Octaviya, S.Pd

Sinopsis:

Seorang gadis yang baru saja lulus SD telah berhasil mencetak sebuah karya sastra berbentuk cerita pendek. Ia bernama Dhallona Ananda Suheman. Karya perdananya ini tercetak dalam sebuah buku antologi cerpen berjudul Nukilan Sastra di Tangan Santri. Ia memberikan judul yang sangat menyentuh hati, yaitu Surat Kecil dari Bunda. Isi dalam cerita ini merupakan pengalaman pribadi yang telah ia lalui.

Dikisahkan seorang gadis bernama Nasya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Tanpa paksaan dari siapapun ia menyetujui tawaran yang diberikan oleh kedua orangtuanya untuk melanjutkan sekolah di sebuah pondok pesantren. Sebelum sibuk dengan kegiatan baru dipondok, ia menghabiskan waktu bersama ayah dan bundanya. Tak ada rengekan dan air mata yang menetes kala hatinya tahu bahwa hari demi mendekatkan dirinya untuk mulai memasuki pondok pesantren.

Tak disangka, sebuah wabah besar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bundanya mengenalkan apa wabah ini, bagaimana mencegahnya, dan apa resiko terburuk jika seseorang terkena virus mematikan ini. Semua hal disampaikan bundanya sedetail mungkin agar Nasya benar-benar bisa menjaga diri dipondok pesantren. Nasya tahu dibalik penyampaian yang penuh ketenangan itu, ibunya menyimpan rasa khawatir yang sangat besar.

Hari yang dinantikan tiba, ayah dan bundanya melepas Nasya dengan senyum kebahagiaan. Tak disangka Nasya meneteskan air mata saat berpisah dengan mereka. kesedihan itu tak berangsur lama. Beberapa menit kemudian semangat menuntut ilmunya mulai bangkit. Ia bertemu dengan banyak santri lainnya dan mulai berteman dekat. Setelah beberapa minggu berlalu, seluruh santri dan warga sekolah mendapatkan informasi dari pengasuh bahwa virus corona telah menyebar luas dan memasuki wilayah kota tempat pesantren. Karena itu pihak pesantren menegaskan terkait pengiriman santri ditiadakan untuk sementara. Para wali murid atau tamu dari luar tidak diperkenankan memasuki wilayah pesantren.

Bunda Nasya mengirimkan sepucuk surat cinta untuk buah hatinya tersayang. Nasya mulai membuka surat itu dengan jantung yang berdebar. Ia mulai membaca perlahan, air matanya menetes kala mendalami isi pesan yang disampaikan bundanya. Bagaimana isi pesan yang disampaikan bundanya??? Baca selengkapnya dalam buku antologi cerpen berjudul Nukilan Sastra di Karya Santri.

Kelebihan:

Cerita yang disajikan memberikan sebuah amanat yang sangat besar. Dimana kondisi seorang santri yang harus tetap menuntut ilmu tanpa dekapan dan tatap muka dari keluarga. Mengingat tujuan utama menjadi santri akhirnya semua ia lakukan dengan penuh keikhlasan.

Kekurangan:

Akhir dari cerita yang disajikan kurang memuaskan pembaca. Serta masih banyak terdapat penulisan yang salah sehingga membuat pembaca merasa terganggu dalam menikmati karya ini.

Related Post