Bangga Belajar di Kelas Unggulan Kitab, Santri MA Unggulan Nuris Sukses Khatamkan 12 Kitab

Isi Waktu Senggang dengan Kegiatan PMR Wira Nuris, Target Khatamkan Nazam Alfiyah 1002 Bait

Pesantren Nuris – Belajar di kelas unggulan kitab kuning MA Unggulan Nuris terdapat kebanggaan tersendiri. Bukan hanya soal gengsi, tetapi soal bagaimana santri mendapat fasilitas belajar utama, pembimbingan kitab kuning intensif, guru profesional, dan kemampuan public speaking yang maksimal.

Demikian yang dirasakan oleh Indah Khoirunnisa’, putri pertama dari bapak Nur Hamin dan ibu Pipin Qomariah mengaku bersyukur dapat belajar bersama teman-teman yang suportif dan kompetitif dalam belajar. “Masuk ke kelas ini ada tes tersendiri, saya bangga bisa belajar bersama teman-teman yang memang punya semangat belajar tinggi dan disiplin.” Tukasnya.

Santriwati cerdas kelahiran Sumenep, 02 Juli 2008 menuturkan lagi, “Belajar agama itu penting sebagai fondasi kita menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Meski kelak kuliah apa pun jurusannya, mengetahui ilmu agama dengan intens sangat dibutuhkan agar kita tidak terjerumus, lagipula juga dapat kita sebarkan kepada para santri lainnya.”

(baca juga: Mengaji sebagai Kebutuhan, Tips Siswa MA Unggulan Nuris Sukses Khatamkan Hafalan Al Qur’an 30 Juz)

Saat kini berada di kelas XI PK 1 MA Unggulan Nuris, Indah, sapaan akrabnya di Pesantren Nuris Jember, berhasil mengkhatamkan 12 kitab kuning di antaranya, Taqrib, Imrithy, Jurumiyah, Lughmatus Salqoh, Sullam at Taufiq, Bidayatul Hidayah, Amtsilah Tasrifiyah, Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Hujjah NU, Ta’lim Muta’allim, dan Jauharatut Tauhid.

Kini, Indah menargetkan akan mengkhatamkan nazam Alfiyah ibnu Malik 1002 bait juga kitab Fathul Qorib. Sekitar tak sampai setahun ke depan saat menapaki kelas XII, ia ingin melanjutkan semangat belajar kitabnya dengan bimbingan langsung Gus Robith Qoshidi, Syekh Ali dari Mesir, hingga KH. Muhyiddin Abdusshomad.

Meski dengan kemampuan membaca kitab dan berbahasa Arab, kelak Indah berharap dapat melanjutkan studi sarjana di UIN Mauana Malik Ibrahim (Maliki) Malang pada Jurusan Psikologi Islam. Baginya ilmu ini unik, juga dapat diaplikasikan pada diri sekaligus juga dapat diterapkan kepada masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan kebaikan interaksi.[AF.Red]

Related Post