Nayla, Alumni MA Unggulan Nuris yang Menanam Mimpi Menjadi Dosen Inspiratif

Menjadi Lentera Ilmu: Perjalanan Nayla Tazkiya Faliha dari MA Unggulan Nuris Menuju Universitas Jember

Pesantren Nuris – Sosok gadis muda dan cantik asal Wonorejo, Kencong, Jember ini patut dijadikan inspirasi generasi masa kini. Dialah Nayla Tazkiya Faliha, alumni MA Unggulan Nuris angkatan 2024, yang kini tengah menapaki jalur akademik di Universitas Jember, Program Studi Pendidikan Geografi.

Lahir di Jember pada 18 April 2006, Nayla dikenal sebagai pribadi yang tenang, tekun, dan penuh semangat. Hobi membacanya tidak hanya membuatnya unggul secara akademik, tetapi juga membentuk pandangan yang luas dan kritis terhadap kehidupan. Sejak awal, ia sudah menetapkan cita-cita mulia: menjadi seorang dosen, pendidik yang tak hanya mengajar, tetapi juga memberi inspirasi.

Perjuangannya untuk bisa lolos ke perguruan tinggi negeri impian tentu tidak mudah. Namun ketika akhirnya diterima di Universitas Jember, perasaan bangga dan bahagia tidak bisa disembunyikannya. “Senang dan bangga, karena perjuangan selama ini tidak sia-sia. Rasanya seperti mendapat hadiah dari semua usaha dan doa,” ungkapnya dengan mata berbinar.

(Baca juga : Santri Cinta Angka: Annisa Alya Rahma Alumni MA Unggulan Nuris dan Mimpi Menjadi Internal Auditor)

Ketika ditanya alasan memilih Pendidikan Geografi sebagai jurusan pilihannya, Nayla menjawab dengan lugas namun penuh makna, “Karena banyak jalan-jalannya.” Ungkapan itu mungkin terdengar sederhana, tapi di baliknya tersimpan semangat untuk menjelajah dan belajar langsung dari realitas sosial dan lingkungan sekitar. Geografi, baginya, bukan sekadar peta dan lokasi, melainkan tentang memahami dinamika kehidupan manusia dan alam secara menyeluruh.

Selain kesibukan kuliah, Nayla juga aktif di organisasi himpunan mahasiswa serta tinggal di pondok pesantren, yang membuat aktivitasnya semakin padat namun penuh makna. Hidup di pondok memberikan nilai spiritual dan kedisiplinan yang ia rasakan sebagai bekal penting dalam perjalanan hidupnya. “Pondok mengajarkan saya tentang kesabaran, kemandirian, dan nilai-nilai hidup yang tak diajarkan di kelas,” ujarnya.

Mengenang masa-masa belajar di MA Unggulan Nuris, Nayla menyampaikan kesan yang mendalam. “Nuris adalah tempat yang membentuk karakter dan menanamkan nilai kehidupan yang kuat dalam diri saya,” katanya. Di sana, ia memilih fokus pada akademik dan sempat mewakili sekolah dalam berbagai lomba nasional, bahkan beberapa kali berhasil membawa pulang medali. Ini menunjukkan bahwa keaktifannya tidak selalu harus di organisasi, namun bisa juga melalui pencapaian akademik yang membanggakan.

Ia pun tak lupa menyampaikan pesan untuk almamater tercinta, “Semoga Nuris terus menjadi wadah terbaik untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing.”

Harapannya ke depan adalah bisa lulus kuliah dengan cepat, meraih gelar sarjana, dan melanjutkan langkah-langkah besar menuju profesi dosen yang selama ini diimpikannya. Dengan dedikasi dan nilai-nilai yang ia pegang teguh sejak di Nuris, harapan itu tampaknya bukanlah sesuatu yang jauh dari jangkauan.

Nayla Tazkiya Faliha adalah contoh nyata bahwa ketekunan, integritas, dan semangat belajar bisa membawa siapa saja menuju tempat yang tinggi. Dari ruang kelas MA Unggulan Nuris, ia kini menjelajah cakrawala baru di Universitas Jember, siap menjadi lentera ilmu bagi masa depan Indonesia. [LA.Red]

Nama      : Nayla Tazkiya Faliha

Alamat.   : Wonorejo, Kencong, Jember

Hobi         : Membaca

Cita2        : Menjadi Dosen

Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2024

Kuliah      : Pendidikan Geografi, Universitas Jember

Related Post