Fun Learning “Escape Game di Alam”: Menyelami Imaji, Majas, dan Makna Puisi
Pesantren Nuris – Pada hari Senin, 09 Juni 2025, suasana pagi di Bukit Nuris tampak berbeda dari biasanya. Udara segar pegunungan berpadu dengan semangat para siswa kelas X-2 SMA Nuris Jember yang bersiap mengikuti pembelajaran yang tak biasa. Pembelajaran bersama Guru Bahasa Indonesia, Rina Yuastri, S.Pd., kegiatan belajar hari itu dikemas dalam konsep fun learning bertajuk “Escape Game di Alam: Menyelami Imaji, Majas, dan Makna Puisi.”
Kegiatan dimulai sejak pagi hari. Bu Rina, sapaan akrabnya, telah menyiapkan skenario belajar yang menggabungkan unsur petualangan, pemecahan masalah, hingga kerja sama tim. Lokasi pembelajaran sengaja dipilih di area terbuka, yaitu di puncak Bukit Nuris yang hijau dan menenangkan. Di sanalah, beliau telah menyembunyikan sejumlah amplop berisi potongan-potongan puisi, tersembunyi rapi di antara bunga, tanaman, bebatuan, hingga sela-sela bangunan.
Para siswa dibagi ke dalam lima kelompok berdasarkan warna: merah, hijau, ungu, merah muda, dan biru. Masing-masing kelompok kemudian berpencar menjelajahi area pencarian, menyusuri jalur alami, menelisik sudut-sudut tersembunyi, demi menemukan amplop dengan warna kelompok mereka. Tantangan pun makin menarik, karena saat menemukan amplop milik kelompok lain, mereka diwajibkan untuk mengembalikannya ke tempat semula dan tidak boleh memberi tahu kelompok yang bersangkutan. Konsep ini melatih kejujuran dan integritas, serta membangun rasa tanggung jawab dan sportivitas.
Setelah seluruh amplop berhasil ditemukan oleh masing-masing kelompok, kegiatan dilanjutkan dengan membuka dan menyusun potongan-potongan puisi yang ditemukan ke dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Diskusi antaranggota kelompok pun dimulai. Mereka menganalisis puisi secara mendalam, mengidentifikasi imaji, jenis-jenis majas, makna yang tersembunyi, hingga amanat yang ingin disampaikan oleh penyair.
(Baca juga : Cahya Wahidatul, Siswi SMA Nuris Jember Raih Juara 3 Kategori Fashal Terbanyak dalam Program Tugas Mengajar)
Puncak kegiatan adalah saat masing-masing kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka. Namun, sebelum itu, puisi dibacakan dengan penuh penghayatan. Mereka menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, intonasi suara, dan artikulasi yang jelas. Setiap kelompok menampilkan interpretasi yang unik dan menyentuh, memperlihatkan bahwa proses pembelajaran telah benar-benar meresap ke dalam diri mereka.
Seluruh proses berjalan dengan antusiasme tinggi. Wajah-wajah ceria dan tawa lepas siswa menjadi pemandangan yang menghangatkan hati. “Bu, besok belajar seperti ini lagi ya. Seru!” ujar salah seorang siswa, yang disambut antusias oleh teman-temannya. “Iya bu, kami jadi lebih mudah memahami materi dan pelajarannya terasa menyenangkan.” Siswa yang lain menimpali, “Pembelajaran di alam seperti ini, kami serasa belajar sambil bermain game dan rekreasi.”
Para guru SMA Nuris Jember senantiasa berupaya meningkatkan kualitas diri melalui pelatihan-pelatihan, baik secara daring maupun luring. Mereka mempelajari berbagai pendekatan dan metode pembelajaran terkini, serta secara rutin melaksanakan fun learning sebagai strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Bu Rina berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan menjadi bagian dari budaya belajar di SMA Nuris Jember. “Saya ingin seluruh siswa siswi SMA Nuris Jember bisa menjadi generasi emas bangsa, berakhlak mulia, mampu berprestasi, serta kelak dapat menggapai cita-cita mereka,” ujarnya penuh harap.
Pembelajaran Escape Game di Alam ini bukan hanya menjadi pembelajaran kreatif, tetapi juga menjadi kesan yang mendalam bagi seluruh peserta didik. Mereka menjadi paham bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, bahkan di tengah keindahan alam. Tentu harus diiringi semangat, keingintahuan, dan metode yang tepat.
Kegiatan fun learning tidak hanya menjadi momen belajar, tetapi juga gambaran akan pentingnya inovasi dalam proses pembelajaran. SMA Nuris Jember terus mendorong para gurunya untuk menghadirkan fun learning. Sebuah konsep pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan kontekstual. Tidak hanya berpusat pada guru, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk aktif dan berpikir kritis. [RY.Red]