Judul Buku : Selaksa Dzikir
Judul Karya : Aku Tak Membenci Hujan
Penulis : Nur Wahdatul Hikmah
Penerbit : Jagat Litera
Jumlah Halaman : 159 halaman
Halaman Karya : 93-99
Tahun Terbit : 2024
Nomor ISBN : 978-623-8289-45-5
Peresensi : Dewi Ernawati, S.Pd.
Sinopsis
Selaksa Dzikir merupakan kumpulan cerita pendek atau cerpen yang ditulis dengan begitu tulus dan dikemas dengan menarik oleh siswa MTs Unggulan Nuris Jember. Beragam kisah disajikan yang penuh dengan gambaran nyata fenomena sekitar. Isinya menggugah serta dapat menyentuh relung asa karena bisa saja kisah tersebut adalah kisah sebagian besar umat manusia terkhusus pembaca.
Capek, lelah. Tiap-tiap insan pasti pernah merasakan hal-hal tersebut. Harapan memiliki sandaran tentu terangan-angan. Namun, tidak semua orang memiliki keistimewaan itu. Sebut saja Ninda. Siswi yang berusaha berprestasi mati-matian hanya untuk mengais sandarannya. Jika tidak sesuai maka cambukan dan makian yang dia dapatkan.
(Baca juga : Resensi Karya Sastra MTs Unggulan Nuris : Bila Sama-sama Terwujud)
Piala-piala itu sudah dia usahakan. Nilai-nilai itu sudah dia perjuangkan. Lalu kenapa ayahnya masih belum puas? Kali ini, dia harus bersuara. Melayangkan protes terhadap hak yang dia miliki. Nilai matematikanya tidak jelek, bahkan lebih baik daripada sebelumnya. Ternyata belum memuaskan. Belum cukup untuk membuat ayahnya bangga. Setelah semuanya dia utarakan, hal-hal yang seharusnya menjadi haknya untuk mendapat sandaran, hanya hening yang sampai padanya. Sekalinya suara, hanya depan pintu yang menyapa indera.
Kisah ini menarik untuk dibaca dan ditelaah kembali. Seperti perwakilan ungkapan para anak yang berusaha memberitahu orang tuanya mengenai hak dan kewajibannya masing-masing. Memberikan gambaran jelas bagi kita semua untuk saling paham dan mengerti mengenai kebutuhan maupun keinginan masing-masing.
Kelebihan :
Penulisannya rapi dengan diksi yang indah. Penyampaian alur yang runut sehingga nyaman untuk dibaca dan mudah untuk memahaminya. Mampu memberikan gambaran nyata keadaan-keadaan tokohnya.
Kekurangan :
Terdapat beberapa kesalahan berbahasa seperti penggunaan kata majemuk dipisah atau disambung. Ending terkesan sedikit dipaksakan karena langsung terpotong untuk diselesaikan tanpa ada kesan atau sentuhan rasa penasaran yang jelas atau open ending yang bisa disimpulkan sendiri oleh pembaca.