Ngantuk Bukan Halangan, Ia Berhasil Khatam Enam Kitab dan Jadi Santri Salaf di Akhir Masa Sekolahnya
Pesantren Nuris – Semangat belajar santri SMP Nuris Jember ini patut diapresiasi. Muhammad Balya Murad Asshofi, siswa yang juga tinggal di asrama pesantren, berhasil mengkhatamkan banyak kitab meski sering kali menghadapi tantangan berupa rasa kantuk saat serius belajar. Balya mengaku, rasa kantuk tersebut menjadi salah satu hambatan yang paling sering ia hadapi, terutama saat belajar di malam hari. “Kalau sudah serius belajar, biasanya malah mulai ngantuk. Apalagi kalau malam,” ujarnya sambil tersenyum.
Kondisi lingkungan asrama yang dikelilingi oleh hamparan sawah turut menjadi faktor pemicu rasa kantuk. Tiupan angin sepoi-sepoi yang terus menerus menyapa para santri menciptakan suasana yang sangat nyaman, bahkan terlalu nyaman untuk kegiatan belajar. Namun, di tengah kondisi itu, Balya tetap berusaha menjaga semangat dan fokus untuk menuntaskan pelajarannya.
Menjelang akhir masa nyantrinya di Ponpes Nuris Jember, Balya dipercaya masuk ke dalam kelas Salaf — kelas khusus bagi santri yang dinilai memiliki kemampuan lebih dalam memahami kitab kuning. Di kelas ini, ia mempelajari belasan kitab tambahan yang tidak diajarkan di kelas reguler. Salah satu kitab yang sempat ia pelajari adalah Lubabul Hadis, sebuah kitab ringkasan hadits-hadits pilihan yang memuat pokok-pokok ajaran Islam, mulai dari akidah, ibadah, hingga akhlak. Kitab ini disusun secara sistematis untuk memudahkan para santri memahami inti ajaran Rasulullah SAW melalui hadits-hadits shahih.
!Baca juga : Semangat P5 Membara! SMP Nuris Jember Suguhkan Pembukaan Spektakuler)
Selain dikenal tekun dalam belajar agama, Balya juga memiliki sejumlah hobi yang menyenangkan. Ia gemar memancing dan berenang, dua kegiatan yang biasa ia lakukan saat liburan pondok atau ketika sedang pulang ke rumah. Aktivitas tersebut menjadi sarana refreshing baginya, sekaligus membantu menjaga kebugaran fisik.
Meski masih duduk di bangku SMP, Balya sudah mulai menyusun cita-citanya dengan penuh semangat. Ia bermimpi menjadi seorang dosen agar dapat terus belajar dan berbagi ilmu. Selain itu, ia juga tertarik menjadi anggota TNI atau bahkan seorang dokter. Balya percaya bahwa cita-cita akan terwujud jika terus diiringi dengan usaha dan doa. “Kalau bisa, saya ingin jadi dosen. Tapi saya juga suka profesi seperti TNI atau dokter. Pokoknya pengen yang bisa bantu orang banyak,” katanya mantap.
Dedikasi Balya dalam belajar dan keberhasilannya mengkhatamkan banyak kitab menjadi inspirasi bagi teman-teman seangkatannya. Meski sederhana dan penuh tantangan, perjalanan Balya membuktikan bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah mampu membawa seseorang meraih capaian luar biasa. [SR.Red]
Nama : Muhammad Balya Murad Asshofi
Hobi : Memancing dan berenang
Cita-cita : Dosen, TNI, Dokter
Kelas/ Lembaga : 9F/Kelas Salaf/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 6 kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Taqrib, Jurumiyah, Luqmatus Saighoh, dan Kailani)
Riwayat prestasi :
- Juara 3 Olimpiade Matematika dalam ajang Star Gemilang Tingkat Kabupaten Jember yang diselenggarakan oleh dan di Jember Town Square (JTOS)
- Medali Perak Olimpiade Matematika Tingkat Nasional oleh PUSKANAS.