Silvina Indi Qotrunada Khatam Lima Kitab dengan Tetesan Tekad dan Harapan
Pesantren Nuris — Di tengah gemuruh tepuk tangan dan iringan doa yang menggema di GOR Nuris, seorang gadis bersahaja tampak melangkah anggun dengan balutan toga kebanggaan. Wajahnya memancarkan rasa syukur yang mendalam, senyum kecilnya menyimpan sejuta perjuangan. Dialah Silvina Indi Qotrunada darai kelas IX D, santri SMP Nuris Jember asal Puger yang kini telah menorehkan prestasi membanggakan karena telah berhasil mengkhatamkan lima kitab kuning yang menjadi fondasi utama dalam pendidikan pesantren.
Gadis yang akrab disapa Silvi ini kini resmi menyandang gelar sebagai wisudawan penghafal kitab kuning, setelah berhasil menuntaskan hafalan kitab Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar, dan Kailani. Kelima kitab tersebut bukan hanya sekadar buku teks, tetapi merupakan warisan keilmuan Islam klasik yang sarat makna dan nilai-nilai kehidupan. Mulai dari akhlak, tauhid, tata bahasa Arab, hingga pemahaman mendalam terhadap struktur kalimat.
Namun, jalan yang dilalui Silvi tak semulus helai rambutnya. Ia harus menghadapi berbagai kesulitan, salah satunya adalah kesulitan dalam memaknai isi kitab serta menghafal huruf Pegon, yang merupakan aksara Arab gundul yang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa atau Madura. “Awalnya bingung dan sering salah baca. Huruf pegon itu seperti teka-teki buat saya. Tapi alhamdulillah, saya terus belajar dan tidak menyerah,” ujar Silvi dengan nada rendah hati.
(Baca juga : Bintang Santri SMP Nuris Jember Khatam Lima Kitab di Pengujung Kelas IX)
Meski dihimpit tantangan, Silvi tak hanya fokus pada dirinya sendiri. Ia juga menjadi penguat semangat bagi teman-teman seangkatannya. “Saya tahu perjuangan mereka sama beratnya. Makanya saya suka menyemangati, bilang ‘Ayo, kita pasti bisa lulus kitab tahun ini’. Karena sukses itu rasanya lebih manis kalau dirayakan bersama-sama,” katanya penuh senyum.
Dan benar saja, kerja keras itu kini terbayar lunas. Ia dan rekan-rekannya di kelas IX dapat merayakan hari yang membahagiakan ini bersama-sama sebagai para penghafal kitab kuning. GOR Nuris menjadi saksi bisu atas tumpahan haru dan bangga, saat nama-nama mereka dipanggil satu per satu di atas panggung.
Mata sang ibu tak kuasa menahan air mata haru ketika melihat Silvi mengenakan toga. Dengan penuh rasa syukur, ibunda Silvi mengungkapkan, “Saya sangat bangga pada Silvi. Dia anak yang sabar dan tekun. Semoga ilmu yang dia pelajari selalu membawa keberkahan dan jadi bekal dunia akhiratnya nanti.”
Perjalanan Silvi selama tiga tahun sebagai santri bukan hanya membentuknya sebagai pelajar yang cerdas, tetapi juga pribadi yang tangguh dan rendah hati. Ia mengaku bahwa berada di lingkungan SMP Nuris Jember adalah anugerah besar dalam hidupnya. “Di sini saya nggak hanya belajar kitab kuning, tapi juga akademik dan kegiatan lainnya. Semuanya seimbang, dan guru-gurunya luar biasa perhatian,” tuturnya penuh rasa terima kasih.
Sebagai penutup dari perjuangannya, Silvi berharap ilmunya bisa bermanfaat untuk masa depan, baik bagi dirinya sendiri maupun untuk umat. Karena baginya, ilmu adalah cahaya, dan hanya hati yang bersih dan sabar yang mampu menjaganya. Jangan takut gagal, takutlah jika tidak pernah mencoba. Hari ini, Silvi bukan hanya diwisuda sebagai santri, tapi juga sebagai simbol tekad yang tak mudah patah. Semoga langkah-langkah kecilnya menuju masa depan terus mendapat bimbingan dan keberkahan dari Allah SWT. [PUO.Red]
Nama : Silvina Indi Qotrunada
Cita-cita : Dokter
Kelas/ Lembaga : IX D/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 5 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar dan Kailani)