Menjaga Hafalan dengan Kesungguhan Hati, Maulana Iqbal berhasil Kenakan Toga Wisuda
Pesantren Nuris — Di usia yang masih beranjak remaja, Maulana Iqbal Rozi Afandi, santri kelas IX B SMP Nuris Jember, sukses menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam prosesi wisuda khataman kitab yang digelar penuh khidmat, nama Iqbal turut dipanggil ke atas panggung sebagai salah satu wisudawan yang telah berhasil menuntaskan hafalan tiga kitab kuning penting: Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Nafinatun Najah.
Kitab Tarbiyatus Shibyan berisi tentang pendidikan dasar akhlak dan nilai-nilai moral bagi anak-anak, Aqidatul Awam merupakan ringkasan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang ditulis dalam bentuk nadzam sederhana, dan Nafinatun Najah adalah kitab ringkas yang membahas dasar-dasar fikih dalam mazhab Syafi’i. Tiga kitab ini bukan hanya menjadi fondasi keilmuan pesantren, tapi juga tantangan besar bagi para santri untuk menghafalkannya dengan benar.
Iqbal mengaku bahwa dirinya bukan tipe santri yang mudah menghafal sekali duduk. Justru sebaliknya, ia termasuk yang mudah lupa jika hafalan tidak terus diulang. Karena itu, strategi utama yang ia pegang adalah istiqamah dalam pengulangan.
(Baca juga : Toga Kemenangan Santri SMP Nuris Jember Setelah Tuntaskan Tiga Kitab Kuning)
“Kalau nggak saya ulang-ulang setiap hari, bisa langsung lupa. Jadi saya biasakan baca kitab itu terus-menerus, bahkan saat teman-teman sedang istirahat atau di waktu luang,” ujar Iqbal sambil tersenyum malu.
Kegigihannya pun kini berbuah manis. Tiga kitab berhasil dikhatamkan secara tuntas dan dibacakan di hadapan para guru, teman-teman, dan keluarga besar SMP Nuris Jember. Namun kebahagiaan Iqbal di hari wisuda bukan hanya karena prestasinya. Lebih dari itu, senyum bangga dari kedua orang tuanya yang hadir langsung menjadi kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai.
Dengan mengenakan toga kebesaran, Iqbal melangkah pasti menuju panggung wisuda. Sorot matanya penuh haru ketika melihat sang ibu mengangkat ponsel untuk mengabadikan momen istimewa tersebut. Setelah acara usai, pelukan hangat langsung menyambutnya.
Sang ibu, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan pesan penuh harapan,
“Ibu bangga sekali sama Iqbal. Semoga hafalan ini terus dijaga dan jadi ilmu yang manfaat, ya Nak. Jangan berhenti di sini, terus belajar.”
Ucapan selamat pun datang silih berganti dari sanak saudara dan guru-guru yang menyaksikan langsung perjuangan Iqbal selama ini. Tak sedikit dari mereka yang memuji keistiqamahan Iqbal dalam belajar, meskipun dirinya kerap merasa hafalannya mudah hilang jika tidak terus dibaca ulang.
Kini, prestasi Iqbal menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan bukan hanya milik mereka yang cerdas secara alami, melainkan milik siapa pun yang sabar, tekun, dan tidak mudah menyerah. Di balik toga dan senyumnya hari ini, ada ribuan lembar kitab yang telah ia ulangi tanpa lelah, ada malam-malam panjang yang ia isi dengan muraja’ah, dan ada doa yang tak pernah henti dipanjatkan oleh kedua orang tuanya.
Selamat, Maulana Iqbal Rozi Afandi. Semoga khataman ini menjadi awal dari perjalanan keilmuan yang lebih luas dan penuh berkah. [PUO.Red]
Nama : Maulana Iqbal Rozi Afandi
Kelas : IX B
Cita-cita : Atlet
Kelas/ Lembaga : IX B/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 3 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah)