Menginspirasi Lewat Dedikasi di Tengah Tantangan
Pesantren Nuris — Sebuah kabar membanggakan kembali datang dari MA Unggulan Nuris. Salah satu siswi terbaiknya, Shafania Nuril Fitri, atau yang akrab disapa Fani, berhasil meraih Juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat Yayasan Nuris. Prestasi luar biasa ini tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, tekad, dan keistiqomahan dalam belajar akan selalu membuahkan hasil.
Fani, siswi kelas XI E yang berasal dari Pakusari, Jember, dikenal sebagai sosok yang tekun, rendah hati, dan penuh semangat dalam mengejar ilmu. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan terlihat dari hobi membaca, menulis, dan menggambar, serta impiannya yang begitu besar: menjadi seorang dosen, dokter, dan CEO. Cita-cita yang terdengar ambisius itu justru menjadi penyemangatnya untuk terus melangkah maju, tanpa pernah ragu untuk mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
Keikutsertaan Fani dalam olimpiade matematika bukan sekadar karena ingin berkompetisi, tetapi lebih dalam dari itu — ia ingin mengembangkan potensinya di bidang yang ia minati. “Saya ingin melatih kemampuan saya dalam mengerjakan soal-soal sulit, seperti soal-soal olimpiade. Saya percaya, dengan mencoba hal-hal yang lebih menantang, saya bisa membentuk pribadi yang lebih kuat dalam menyelesaikan masalah dan mengasah logika berpikir saya,” ujar Fani dengan semangat.
Namun, jalan menuju kemenangan bukanlah tanpa rintangan. Fani mengakui bahwa ia masih harus banyak belajar. Beberapa soal masih menjadi tantangan berat, dan ia menyadari bahwa pondasi dasar dalam matematika harus terus diperkuat. “Kesulitan saya adalah belum bisa menjawab beberapa soal, dan saya masih perlu membangun pondasi logika yang lebih kuat. Tapi saya percaya, setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan,” ungkapnya jujur.
Fani tidak main-main dalam persiapannya menghadapi lomba ini. Ia menggunakan metode belajar yang terstruktur, seperti teknik Pomodoro, dan menghindari belajar secara kebut semalam. Selain itu, ia juga mengulangi bab-bab yang belum dipahami, mendalami kisi-kisi lomba, dan yang terpenting — mengiringi usaha dengan doa dan tawakkal kepada Allah. “Saya percaya, iringilah usaha dengan doa. Apa pun hasilnya, itu adalah yang terbaik dari Allah,” katanya penuh keyakinan.
Motivasi Fani datang dari berbagai arah. Dirinya sendiri menjadi sumber semangat utama, namun dukungan dari orang tua, para guru, dan orang-orang yang menginspirasi juga menjadi bahan bakar semangatnya untuk terus belajar dan berjuang. “Saya belajar karena saya ingin menjadi orang yang bermanfaat di masa depan. Saya ingin membahagiakan orang tua saya, membanggakan guru-guru saya, dan menjadi manusia yang memberikan kontribusi nyata,” ucapnya haru.
Bagi Fani, keikutsertaannya dalam olimpiade matematika ini bukan hanya tentang memenangkan lomba, tapi juga tentang proses belajar yang sangat berharga. “Kesan saya, perlombaan ini sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan saya, mengembangkan potensi saya dalam bidang matematika, dan mengajarkan saya untuk menjadi lebih baik setiap harinya.”
Ia pun menyampaikan pesan menyentuh kepada teman-teman sebayanya:
“Semangatlah dalam belajar, kembangkanlah potensi dalam dirimu, dan jangan mudah menyerah. Yakinlah bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, karena Allah memiliki rencana yang lebih indah untuk hamba-Nya yang berusaha. Jadilah orang yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semangat, pejuang!”.
Fani tidak berhenti di sini. Ia memiliki mimpi besar: menjuarai olimpiade matematika hingga tingkat internasional. Ia juga berharap bisa lulus OSP 2025 hingga ke OSN, KSN, KSM, dan bahkan IMO (International Mathematical Olympiad). Tak lupa, ia mendoakan agar teman-teman seperjuangannya juga bisa meraih impian yang sama.
Selain aktif di kegiatan belajar, Fani juga mengikuti berbagai ekstrakurikuler seperti Olimpiade Matematika, TOEFL, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Hal ini menunjukkan bahwa ia adalah sosok siswa yang seimbang antara akademik dan pengembangan diri.
Perasaan Fani atas prestasinya ini hanya bisa diungkapkan dengan satu kata: Alhamdulillah. Ia merasa sangat bersyukur atas hasil yang telah dicapai. “Saya sangat, sangat senang dan bersyukur. Ini bukan hanya kemenangan saya, tapi kemenangan doa-doa orang tua saya, guru-guru saya, dan semua yang telah mendukung saya.”
Prestasi Fani adalah bukti nyata bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi tinggi. Dengan semangat, tekad, kerja keras, dan keyakinan kepada Tuhan, setiap mimpi bisa menjadi nyata. Kisah Fani bukan hanya inspiratif, tapi juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa belajar dan berjuang adalah ibadah, dan ilmu yang bermanfaat akan menjadi cahaya yang tak pernah padam. [LA.Red]
Nama : Shafania Nuril Fitri
Alamat : Pakusari, Jember
Hobi : Membaca, menulis, menggambar
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember
Prestasi : Juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat Pesantren Nurul Islam Jember