Sempat Merasa Tidak Percaya Diri, Syarifa Buktikan Tekad dan Semangatnya Berbuah Manis
Pesantren Nuris – SMP Nuris Jember kembali mencatatkan prestasi dari salah satu siswinya Syarifatus Shofiyyah. Santri yang dikenal tenang dan sederhana ini berhasil mengkhatamkan lima kitab selama masa mondoknya di Pondok Pesantren Nuris Jember. Salah satu kitab yang ia khatamkan adalah Aqidatul Awam, sebuah kitab aqidah dasar yang biasa dipelajari oleh para santri pemula sebagai fondasi keimanan.
Perjalanan Syarifa dalam menghafalkan kitab tentu tidak mudah. Ia sempat diliputi rasa tidak percaya diri dan menganggap dirinya kurang mampu menghafalkan banyak isi kitab seperti santri lainnya. Namun, berkat ketekunan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri, ia berhasil membuktikan bahwa semua itu bisa dilewati dengan semangat dan keyakinan.
Baca juga : Nadwa Bersinar, Siswi SMP Nuris Khatamkan Enam Kitab Sebelum Lulus Sekolah)
Cita-cita Syarifa adalah ingin menjadi dokter gigi, yang juga menjadi penyemangat dalam proses belajarnya. Baginya, ilmu agama dan ilmu dunia harus berjalan beriringan untuk menjadi manusia yang bermanfaat di masa depan. Maka dari itu, Syarifa memanfaatkan waktunya di pesantren untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, termasuk dalam hal hafalan kitab.
Motivasi terbesar Syarifa dalam mengkhatamkan kitab adalah keinginannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mudah menyerah. Baginya, khatam kitab bukan sekadar pencapaian intelektual, tapi juga proses mendewasakan diri dan melatih kesabaran.
Kisah Syarifa dapat menjadi salah satu inspirasi bagi teman-temannya bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, siapa pun bisa menaklukkan rintangan dan meraih prestasi gemilang, seperti yang telah ditunjukkan oleh Syarifatus Shofiyyah. Ayo mondok, ayo sekolah di SMP Nuris Jember!!! [SR.Red]
Nama : Syarifatus Shofiyyah
Cita-cita : Dokter gigi
Kelas/Lembaga : 9E/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 5 kitab (Aqidatul Awam, Tarbiyatus Shibyan, Luqmatus Saighoh, Nahwu Dasar, dan Kailani)