Huruf Pegon dan Semangat yang Tak Luntur Ananda Zahra
Pesantren Nuris — Gema kebahagiaan memenuhi GOR Nuris saat prosesi wisuda khatam kitab kuning digelar dengan khidmat dan penuh rasa bangga. Di tengah para santri yang mengenakan toga kebesaran, tampak seorang gadis anggun dengan senyum yang merekah. Ia adalah Zahra Shabrina Aula, santri SMP Nuris Jember dari kelas IX D yang berasal dari Garahan Kerajan. Biasa disapa Zahra, gadis ini sukses mencatatkan namanya sebagai penghafal lima kitab kuning, sebuah pencapaian yang tentu bukan hal mudah di usia remaja.
Kelima kitab yang berhasil ia khatamkan yaitu Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar, dan Kailani. Kelima kitab tersebut bukan hanya sarat makna keilmuan, namun juga penuh tantangan dalam proses mempelajarinya, terutama bagi santri muda seperti Zahra.
Dalam wawancaranya, Zahra mengaku bahwa tantangan terbesarnya adalah dalam memaknai isi kitab dan menulis huruf Pegon atau huruf Arab gundul yang dipakai dalam penulisan bahasa Jawa dan Indonesia. “Kadang saya sudah capek menghafal, tapi hurufnya mirip semua. Pegon itu susah banget buat saya awalnya,” ungkap Zahra sambil tersenyum mengenang perjuangannya. Ia juga menambahkan bahwa menghafal bacaan dan memahami arti secara mendalam menjadi tantangan lain yang harus ia hadapi dengan kesabaran dan ketekunan.
(Baca juga : Hadapi Rintangan Hingga Berhasil Khatam Lima Kitab di SMP Nuris Jember)
Namun di balik semua kesulitan, Zahra tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri. Ia juga turut menjadi penyemangat bagi teman-temannya yang sedang berjuang menghafal kitab. “Aku bilang ke mereka, kalau kita sama-sama berusaha dan saling dukung, insyaAllah kita semua bisa wisuda bareng,” tuturnya.
Benar saja, doa dan kerja keras Zahra tidak sia-sia. Ia dan teman seangkatannya kini bisa merayakan momen wisuda dengan penuh sukacita. Mengenakan toga kebanggaan, Zahra berdiri dengan bangga di panggung kehormatan. Di bawah cahaya lampu dan sorak tepuk tangan, senyum haru terpancar dari wajah kedua orang tuanya yang hadir langsung menyaksikan momen membanggakan itu.
Momen ini tak hanya menjadi penutup dari perjuangan panjang Zahra selama di bangku SMP, tetapi juga menjadi awal dari perjalanan besar menuju dunia keilmuan yang lebih tinggi. Foto-foto bersama sahabat dan keluarga menjadi kenangan yang akan selalu tersimpan dalam memori masa muda yang tak terlupakan.
Sebagai penutup, biarlah kisah Zahra menjadi inspirasi bahwa keberhasilan bukan milik mereka yang tidak pernah gagal, tetapi milik mereka yang tak pernah menyerah meski berkali-kali terjatuh.[PUO.Red]
Nama : Zahra Shabrina Aula
Cita-cita : Dokter
Kelas/ Lembaga : IX D/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 5 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Lugmatus Saighoh, Nahwu Dasar dan Kailani)