Tampilkan Kemampuan Bahasa Arab, Siswi MA Unggulan Nuris Raih Juara 3 di Ajang Pidato Bahasa Arab

Maratus Sholehah, Harumkan Nama Madrasah lewat Pidato Bahasa Arab

Pesantren Nuris — Sebuah prestasi membanggakan kembali berhasil diukir oleh siswi MA Unggulan Nuris. Kali ini datang dari seorang pelajar yang dikenal dengan ketekunan, semangat belajar, dan keaktifannya dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dialah Maratus Sholehah, siswi kelas XI D yang akrab disapa Tutus, yang berhasil meraih Juara 3 dalam Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat Yayasan Nurul Islam Jember.

Prestasi ini tidak hanya membanggakan pihak sekolah, tetapi juga menunjukkan bahwa siswi dari pelosok daerah seperti Kaliwates, Jember pun mampu bersaing dan tampil membanggakan di panggung perlombaan tingkat yayasan. Lomba ini mempertemukan para peserta terbaik dari berbagai lembaga di bawah naungan Yayasan Nurul Islam, menjadikannya ajang yang kompetitif dan sarat makna.

Tutus, yang dikenal sebagai pribadi yang pendiam namun tekun, sejak awal menunjukkan ketertarikannya pada dunia kepidatoan, terutama dalam bahasa Arab. Di tengah kesibukannya sebagai siswi kelas XI dan target pribadi dalam menghafal Al-Qur’an, Tutus tetap menyempatkan diri untuk aktif dalam ekstrakurikuler Pidato Bahasa Arab. Semangatnya untuk terus belajar dan berkembang terlihat jelas sejak ia memutuskan untuk ikut serta dalam lomba ini.

Ketika ditanya mengenai alasan mengikuti lomba, Tutus dengan rendah hati mengungkapkan bahwa ia ingin meningkatkan kepercayaan dirinya. “Saya ikut lomba ini supaya saya lebih percaya diri ketika berbicara di depan banyak orang. Saya sadar, kemampuan bersosialisasi itu penting, apalagi untuk masa depan saya nanti,” ujarnya. Bagi Tutus, berbicara di depan umum bukan hanya sekadar ajang unjuk diri, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih mental, memperluas wawasan, dan menyampaikan pesan yang bermanfaat.

Salah satu faktor pendorong yang membuat Tutus mantap mengikuti lomba adalah semangat dari sang guru pembimbing. Ia mengakui bahwa semangat dan ketulusan sang guru dalam melatih menjadi motivasi terbesar untuk berani tampil. “Guru saya sangat semangat ketika melatih, dan itu membuat saya merasa bahwa saya tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Ketika akhirnya saya berhasil mendapat juara, saya semakin semangat untuk ikut lomba-lomba berikutnya,” tambahnya dengan senyum penuh haru.

(Baca juga : Torehkan Prestasi di Bidang Tahfidz, Siswi MA Unggulan Nuris Juara 2 MHQ)

Prestasi ini pun semakin memperkuat tekad Tutus dalam menjadikan dunia kepidatoan sebagai bagian dari pengembangan dirinya di masa depan. Baginya, apa yang ia lakukan hari ini bukan semata untuk lomba, tetapi juga sebagai bekal hidup yang akan berguna saat ia mengejar cita-citanya menjadi seorang dosen dan pengusaha.

Dalam proses persiapannya, Tutus mengakui bahwa ada tantangan besar yang harus dihadapi, yakni membagi waktu antara menghafal teks pidato dan target hafalan Al-Qur’an. “Saya masih mengejar target hafalan Qur’an, jadi agak sulit membagi waktu untuk menghafal teks pidato. Itu tantangan terbesar saya. Tapi saya tetap berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya jujur.

Meski begitu, Tutus tidak menyerah. Ia menyusun strategi khusus untuk memaksimalkan waktu yang ia miliki. Setiap hari, ia menyisihkan waktu tertentu untuk menghafal teks, kemudian melanjutkannya dengan memahami isi dan makna teks pidato tersebut agar tidak sekadar hafal, tapi juga dapat menyampaikannya dengan penghayatan penuh. Ia juga sering berlatih perform di depan teman dan guru, demi membiasakan diri berbicara di depan umum.

Ketika pengumuman pemenang dibacakan dan namanya disebut sebagai juara 3, perasaan bahagia dan haru menyelimuti hati Tutus. “Alhamdulillah, penuh rasa syukur. Saya tidak menyangka bisa mendapat juara, apalagi dengan waktu latihan yang cukup singkat. Tapi saya senang karena ternyata saya bisa menghafal teks pidato dalam waktu yang pendek, dan bisa menyampaikannya dengan lancar,” ungkapnya bahagia.

Tak hanya puas dengan pencapaian ini, Tutus memiliki harapan besar ke depan. Ia ingin agar keikutsertaannya dalam lomba ini menjadi batu loncatan menuju jenjang perlombaan yang lebih tinggi. “Saya ingin bisa mewakili sekolah dalam lomba pidato bahasa Arab di tingkat yang lebih luas. Saya ingin belajar lebih banyak lagi, agar bisa lebih baik dalam setiap penampilan,” ujarnya penuh tekad.

Dalam wawancaranya, Tutus juga menyampaikan pesan menyentuh kepada teman-teman sebayanya yang mungkin masih merasa kurang percaya diri dalam berinteraksi sosial. “Untuk teman-teman saya yang susah dalam berinteraksi dengan orang lain, kalian bisa coba ikut ekstrakurikuler pidato. Awalnya memang sulit, tapi lama-lama akan terbiasa. Kita bisa belajar menyampaikan pendapat, menyusun argumen, dan tampil percaya diri di depan umum,” katanya penuh semangat.

Prestasi Tutus ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan tidak harus datang dari mereka yang paling menonjol secara akademik atau memiliki banyak waktu luang. Keberhasilan justru bisa datang dari siapa saja yang memiliki kemauan, tekad kuat, dan semangat belajar yang konsisten.

Sebagai pelajar dari MA Unggulan Nuris, Tutus telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Cita-citanya untuk menjadi dosen dan pengusaha menggambarkan pandangan jauh ke depan, bahwa ia tidak hanya ingin berprestasi di bangku sekolah, tetapi juga ingin menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain di masa depan.

Dengan keberhasilan ini, MA Unggulan Nuris kembali menunjukkan bahwa mereka mampu mencetak generasi unggul, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pengembangan diri, keagamaan, dan keterampilan berkomunikasi. [LA.Red]

Nama     : Maratus Sholehah

Alamat   : Kaliwates, Jember

Hobi        : Membaca

Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember

Prestasi   : Pidato Bahasa Arab Juara 3 Tingkat Pesantren Nurul Islam Jember

Related Post