Khatam Kitab di Tengah Kesibukan, Ainul Yaqin Wujudkan Disiplin dan Komitmen Santri
Pesantren Nuris — Hari yang penuh haru dan kebanggaan terpancar di wajah santri SMP Nuris Jember, Muhammad Ainul Yaqin, siswa kelas IX B, saat namanya dipanggil dalam prosesi wisuda khatam kitab. Tampil gagah mengenakan toga kebesaran, Ainul dengan mantap melangkah menuju panggung wisuda, disambut tepuk tangan hangat dari hadirin yang memenuhi aula tempat acara berlangsung.
Tak sembarang nama disebut dalam prosesi istimewa ini. Ainul Yaqin menjadi salah satu santri yang berhasil mengkhatamkan tiga kitab kuning sekaligus, yakni Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Nafinatun Najah. Prestasi ini tentu bukan perkara mudah, terlebih bagi seorang pelajar tingkat SMP yang juga harus menyeimbangkan aktivitas sekolah formal dan kehidupan di pondok pesantren.
Dalam wawancara singkat usai prosesi wisuda, Ainul mengungkapkan bahwa perjuangannya menghafal ketiga kitab tersebut mengajarkannya banyak hal, terutama tentang kedisiplinan waktu. “Saya mulai belajar bagaimana membagi waktu di tengah kesibukan belajar di sekolah dan aktivitas pondok. Jadwal tetap padat, tugas-tugas sekolah juga terus berjalan, tapi saya harus bisa menyiasatinya agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” ujar Ainul dengan senyum penuh syukur.
(Baca juga : Belajar Giat, Semangat Kuat: Ayyub Siswa SMP Nuris Jember Lolos Khatamkan 6 Kitab Kuning di Pesantren Nuris)
Ketekunan dan kemampuan manajemen waktu yang dimilikinya kini berbuah manis. Hafalan tiga kitab penting telah berhasil dikuasainya, dan momen wisuda menjadi simbol kemenangan atas segala jerih payah dan air mata yang pernah jatuh dalam prosesnya. Bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi keluarga besar, guru-guru, dan teman-teman seangkatan yang turut merayakan keberhasilan tersebut.
Pemandangan menyentuh terlihat ketika kedua orang tua Ainul hadir langsung di prosesi wisuda. Dengan mata berkaca-kaca, sang ibu tampak memeluk erat putra kebanggaannya sesaat setelah acara usai. Sang ayah, dengan bangga menyalaminya sembari membisikkan doa-doa terbaik untuk masa depan Ainul. “Kami sangat bersyukur dan bangga. Di usia semuda ini, Ainul sudah bisa membuktikan dirinya mampu menyelesaikan hafalan kitab. Semoga menjadi bekal keberkahan di masa depan,” ujar ayah Ainul penuh haru.
Ucapan selamat pun datang silih berganti. Sanak saudara yang hadir tak henti memberikan pelukan dan doa untuk keberhasilan yang telah diraih. Bagi mereka, prestasi Ainul bukan hanya capaian individu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk terus menekuni ilmu agama, di tengah era yang semakin menantang.
Hari itu menjadi bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih pencapaian luar biasa. Dengan semangat, tekad, dan keikhlasan, Ainul Yaqin telah membuktikan bahwa dirinya layak menjadi generasi penerus ulama yang cinta ilmu dan mampu menjaga warisan keilmuan Islam. Toga yang ia kenakan bukan hanya simbol kelulusan, melainkan lambang perjuangan, kesungguhan, dan keberhasilan seorang santri muda yang telah menapaki tangga awal dalam perjalanan panjang keilmuan.
Selamat, Muhammad Ainul Yaqin. Semoga semangat dan prestasimu menjadi cahaya penerang bagi teman-teman seangkatan dan generasi berikutnya. [PUO.Red]
Nama : Muhammad Ainul Yaqin
Kelas : IX B
Cita-cita : Mekanik
Kelas/ Lembaga : IX B/ SMP Nuris Jember
Prestasi : Khatam 3 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah)