Keano Khatam Tiga Kitab di Wisuda GOR Nuris: Bukti Cinta Ilmu Santri Kelas IX C SMP Nuris Jember

Gaya Kalem, Hafalan Dalem: Keano Tamatkan Tiga Kitab Tanpa Drama

Pesantren Nuris — Suasana khidmat menyelimuti GOR Nuris saat puluhan santri mengenakan toga hitam kebanggaan dalam momen istimewa wisuda kitab. Di antara para santri yang berdiri tegak dengan penuh kebanggaan, terselip satu nama yang mengundang decak kagum: Keano Ijlal Shabir. Santri kelas IX C SMP Nuris Jember ini berhasil menorehkan pencapaian membanggakan dengan mengkhatamkan tiga kitab kuning sekaligus, yaitu kitab Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Nafinatun Najah.

Ketiga kitab tersebut bukanlah bacaan ringan. Tarbiyatus Shibyan merupakan kitab dasar akhlak yang menjadi pijakan awal bagi santri untuk mengenal adab dan budi pekerti Islami. Aqidatul Awam berisi dasar-dasar tauhid yang disusun dalam bentuk nadzam (syair) sehingga mudah dihafal dan dipahami, sementara Nafinatun Najah dikenal sebagai kitab yang menjelaskan dasar-dasar fikih praktis dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Mampu menuntaskan ketiganya menandakan bahwa Keano telah menapaki jenjang pemahaman agama yang kokoh dan komprehensif.

Keano, yang akrab disapa demikian oleh teman-temannya mulai menempuh pendidikan di pondok SMP Nuris selama kurang lebih tiga tahun. Masa itu ia manfaatkan sebaik mungkin untuk tidak hanya menuntaskan pelajaran formal di sekolah, tetapi juga menyelami khazanah ilmu-ilmu klasik Islam. Uniknya, selama proses menghafal dan mendalami kitab-kitab kuning tersebut, Keano tidak pernah merasakan kesulitan yang berarti. Alih-alih terbebani, ia justru merasakan keseruan tersendiri dalam setiap lembar halaman yang ia hafalkan dan maknai. Dunia kitab menjadi taman bermain yang menyenangkan bagi pikirannya yang haus ilmu.

(Baca juga : Fahmi Khatam Tiga Kitab Kuning, Toga Wisuda SMP Nuris Jadi Simbol Perjuangan)

Prosesi wisuda menjadi saksi bisu akan perjuangan yang tidak pernah disuarakan dengan keluh. Dengan mengenakan toga khas wisuda santri, Keano melangkah pasti menuju panggung, menyambut pengakuan atas ketekunan dan semangat belajarnya. Di deretan kursi undangan, tampak kedua orang tuanya duduk dengan mata berkaca-kaca. Terlebih sang ibunda, yang tidak kuasa menahan rasa syukur dan bangga. “Alhamdulillah… akhirnya Keano bisa khatam tiga kitab. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami,” ucapnya dengan lirih penuh haru.

Motivasi Keano dalam menekuni kitab-kitab tersebut tidak lain untuk memperdalam ilmu agama yang diyakininya akan menjadi bekal hidup di masa depan. Ia percaya bahwa ilmu yang baik adalah yang bermanfaat, dan kitab kuning adalah salah satu jalannya. Bagi Keano, keberhasilannya bukan akhir, melainkan awal untuk terus menapaki jenjang ilmu yang lebih tinggi.

Di akhir prosesi, Keano menitipkan pesan kepada para adik tingkatnya di SMP Nuris. Ia berharap mereka dapat mengkhatamkan lebih banyak kitab dan mencetak lebih banyak prestasi, baik di bidang agama maupun umum. Sebuah pesan sederhana, namun menyiratkan semangat estafet perjuangan santri yang tak pernah padam.

Dengan torehan ini, Keano bukan hanya menamatkan tiga kitab, tapi juga meninggalkan jejak keteladanan tentang bagaimana semangat belajar, cinta ilmu, dan rasa syukur dapat berpadu menjadi satu pencapaian luar biasa. Sebuah langkah awal yang penuh harapan untuk masa depan yang gemilang.[PUO.Red]

Nama                           : Keano Ijlal Shabir

Kelas/ Lembaga         : IX C/ SMP Nuris Jember

Cita-cita                       : TNI

Prestasi                       : Khatam 3 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah)

Related Post