Maulana Malik Ibrahim, Siswa SMP Nuris Jember Asal Bangsalsari, Sukses Khatam Tiga Kitab Selama Mondok

Termotivasi oleh Keinginan Membanggakan Orang Tua, Meski Harus Menaklukkan Kitab-Kitab yang Tidak Mudah 

Pesantren Nuris – Maulana Malik Ibrahim, siswa kelas 9C SMP Nuris Jember yang akrab disapa Baim, berhasil mencatatkan prestasi selama masa mondoknya. Remaja asal Bangsalsari ini sukses mengkhatamkan tiga kitab, salah satunya adalah Safinatun Najah, sebuah kitab dasar dalam fiqih yang penting untuk menjadi pegangan santri. Prestasi ini menjadi bukti nyata semangat belajar Baim di tengah aktivitas padat sebagai santri dan pelajar.

Namun, jalan yang ditempuh Baim tidak selalu mulus. Ia mengungkapkan bahwa terdapat dua kitab yang tidak mudah untuk ditaklukkankan, yaitu Imrithi dan Alfiyah. Kedua kitab ini merupakan kitab gramatika Arab yang memang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi, khususnya dalam hal hafalan dan pemahaman mendalam. “Kadang-kadang saya kesulitan dalam menghafal,” tutur Baim dengan jujur. Tetapi ia tetap berusaha keras untuk mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.

(Baca juga : Tamatkan Tiga Kitab Kuning, Argha Ukir Prestasi Manis di Ujung Kelas IX SMP Nuris Jember)

Baim menyampaikan bahwa motivasi terbesarnya dalam menyelesaikan ketiga kitab ini adalah keinginannya yang sangat kuat untuk membanggakan kedua orang tuanya. Baginya, melihat senyum bahagia orang tua saat dirinya diwisuda menjadi dorongan yang luar biasa. Selain itu, momen wisuda kitab juga menjadi pembuktian bahwa proses panjang yang ia jalani tidak sia-sia. Di tengah segala tantangan mondok, belajar formal, dan hafalan kitab, Baim tetap bertahan dengan tekad yang tak tergoyahkan.

Di balik prestasinya dalam dunia pesantren, Baim tetap menjadi remaja yang aktif dan punya mimpi besar. Ia menyukai olahraga sepak bola dan sering memainkannya di waktu luang. Tak hanya itu, ia juga memiliki cita-cita mulia untuk menjadi seorang pengusaha besar kelak. Ia ingin menjadi pribadi yang sukses dunia akhirat: paham ilmu agama, punya wawasan luas, dan mampu mandiri secara ekonomi. Sosok seperti Baim mencerminkan bahwa nilai-nilai kepesantrenan bisa berjalan selaras dengan semangat masa depan.

Sebagai penutup, Baim menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna untuk dirinya sendiri: “Semoga bisa mengkhatamkan kitab lainnya nanti.” Ia berharap semangatnya tidak berhenti sampai di sini. Bahkan, ia bertekad untuk terus belajar dan memperluas pemahaman terhadap kitab-kitab lainnya di masa mendatang. Kisah Baim menjadi cerminan nyata bahwa ketekunan dan motivasi yang kuat bisa membawa hasil gemilang, dan tentunya menjadi inspirasi bagi seluruh siswa SMP Nuris Jember. [SR.Red]

Nama                                   : Maulana Malik Ibrahim

Hobi                                     : Olahraga sepak bola

Cita-cita                               : Pengusaha muda

Kelas/Lembaga                   : 9C/SMP Nuris Jember

Prestasi                               : Khatam tiga kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, dan Safinatun Najah) 

Related Post