Siap Menjalani Pendidikan di Perguruan Tinggi
Pesantren Nuris – Perjalanan pendidikan seorang santri bukan hanya soal menghafal dan belajar di dalam kelas. Bagi Muhammad Zidny Rosyadi, santri asal Antirogo, Sumbersari, Jember ini mengungkapkan bahwa belajar di Pesantren Nuris Jember selama enam tahun telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan tahan terhadap tantangan. Perjuangannya pun kini berbuah manis. Zidny dinyatakan lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 dan resmi diterima di Program Studi D3 Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember.
Program D3 Manajemen Agribisnis ini berada di bawah Fakultas Manajemen Agribisnis, salah satu jurusan terapan di Polije yang bertujuan mencetak lulusan siap kerja di bidang pengelolaan usaha pertanian modern. Di program ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dibekali dengan praktik nyata pengelolaan agribisnis, kewirausahaan, serta manajemen usaha tani berbasis teknologi.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa diterima di jurusan ini. Rasanya senang sekali, karena Polije adalah kampus impian saya dan jurusan ini adalah bidang yang ingin saya pelajari. Apalagi kampusnya dekat dari rumah, jadi bisa lebih tenang menjalani kuliah nanti,” ungkap Zidny dengan penuh syukur.
(Baca juga : Abdullah Faqih, Santri SMA Nuris Jember yang Lolos SNBT di Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret)
Jalur SNBP yang ia tempuh merupakan seleksi masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik selama duduk di bangku SMA. Bagi Zidny, diterima melalui jalur ini adalah bentuk apresiasi atas kerja kerasnya selama ini, serta buah dari konsistensinya dalam belajar, meskipun tantangan sebagai santri tidak selalu mudah.
“Sejak SMP saya sudah mondok di Nuris, kemudian lanjut SMA juga di Nuris. Hidup sebagai santri selama enam tahun itu tidaklah mudah, karena jauh dari orang tua. Tapi justru saya merasa banyak sekali pelajaran hidup yang diperoleh. Cara membagi waktu antara sekolah dan kegiatan pesantren, cara bertanggung jawab atas diri sendiri, dan tentu saja belajar hidup dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda,” jelasnya.
Zidny mengaku, kehidupan pesantren membuatnya tidak hanya tumbuh sebagai siswa, tetapi juga sebagai manusia yang lebih siap menghadapi kenyataan hidup. Ia belajar banyak dari para guru, ustaz, dan teman-temannya. Bagi Zidny, salah satu hal paling berharga selama di pesantren adalah persahabatan dan kekeluargaan yang tumbuh begitu erat.
“Teman-teman saya di pondok sudah seperti keluarga sendiri. Kami saling bantu, saling dukung, apalagi saat-saat sulit menjelang ujian atau ketika rindu rumah. Semua itu membuat saya merasa kuat” tuturnya.
Kini, setelah lulus dan siap melanjutkan kuliah, Zidny memiliki harapan besar. Ia ingin menjadikan masa kuliahnya sebagai momen untuk berkembang lebih baik, tidak hanya dalam ilmu, tapi juga dalam kepribadian.
“Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih dewasa, lebih bertanggung jawab, dan bisa menjalani proses perkuliahan dengan lancar. Saya tahu perjalanan ini baru mulai, dan saya ingin menjalaninya dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Bagi Zidny, masuk ke dunia kampus adalah awal dari tantangan baru yang lebih besar. Ia menyadari bahwa ilmu yang akan didapat di perkuliahan adalah bekal untuk masa depan. Karena itulah, ia ingin memanfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin.
Kisah Muhammad Zidny Rosyadi adalah kisah perjalanan seorang santri yang tumbuh dalam suasana religius, disiplin, dan penuh tantangan. Semoga langkah Zidny menjadi inspirasi bagi para santri lainnya untuk tidak pernah ragu bermimpi besar dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Keberhasilan bukanlah milik mereka yang paling pintar, tapi mereka yang paling gigih dan konsisten menjaga semangatnya. [RY.Red]
Nama : Muhammad Zidny Rosyadi
Alamat : Antirogo, Sumbersari, Jember
Kelas : XII IPS 1
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2025
Kuliah : Program Studi D3 Manajemen Agribisnis, Fakultas Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember
Riwayat Prestasi :
- Khatam 5 Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Luqmatus Saighoh, Nahwu Dasar, dan Kailani)
- Peringkat 2 di kelas XII IPS 1 pada Penilaian Akhir Semester Ganjil Tahun 2024/ 2025