Niesfi Laily Rahman, Alumni SMA Nuris Jember yang Sukses Bangun Usaha “Toko Barokah” di Ledokombo

Mantap Menjadi Pengusaha Grosir Sembako yang Konsisten

Pesantren Nuris – Niesfi Laily Rahman adalah salah satu sosok perempuan muda yang patut menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para siswa SMA Nuris Jember. Alumni asal Desa Sumber Lesung, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember ini adalah lulusan SMA Nuris Jember tahun 2013 yang kini dikenal sebagai pemilik usaha “Toko Barokah”. Ia menyediakan grosir sembako dan kebutuhan harian yang telah memiliki banyak pelanggan.

Selepas lulus dari SMA Nuris Jember, Niesfi tidak berhenti mengasah diri. Ia melanjutkan pendidikan tinggi dengan menempuh studi S1 di jurusan Hukum Bisnis Syariah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, ia kembali ke Jember dan melanjutkan ke jenjang S2 di jurusan Ekonomi Syariah, UIN KH Ahmad Siddiq Jember. Dengan latar belakang pendidikan di bidang hukum dan ekonomi berbasis syariah, Niesfi membekali dirinya dengan ilmu yang sesuai untuk dunia usaha.

“Toko Barokah” yang ia rintis mengalami perjalanan yang tidak selalu mudah. Ia mengakui bahwa salah satu masalah utama yang sering ia hadapi dalam usaha adalah persaingan harga yang sangat ketat antar sesama toko grosir di wilayah Ledokombo. Dalam kondisi pasar yang sensitif terhadap selisih harga, mempertahankan pelanggan bukan perkara mudah. Selain itu, Niesfi juga pernah mengalami kesalahan dalam mengelola keuangan, terutama di masa awal merintis. Pengeluaran yang kurang diatur menyebabkan keuntungan yang didapat tak terasa hasilnya.

(Baca juga : Alyan Fikri, Mantan Ketua OSIS SMA Nuris Jember yang Lolos Jalur Prestasi di S1 Keperawatan Universitas Jember)

Di tengah perjuangannya menjalankan usaha, ia juga pernah memiliki modal yang terbatas. Kenaikan harga barang-barang pokok yang nyaris terjadi setiap bulan sering kali membuat dirinya harus memutar otak agar stok barang tetap tersedia tanpa membebani kas toko secara berlebihan. Ia juga sempat mengalami kesulitan dalam mencari karyawan yang tepat. Baginya, memiliki karyawan yang bisa dipercaya dan menjalankan tugas dengan bijak adalah salah satu faktor kunci dalam menjaga kestabilan usaha. Namun, realitanya mencari orang yang seperti itu tidak mudah. Beberapa kali ia harus menghadapi situasi yang kurang menyenangkan, karena kesalahan atau ketidakjujuran karyawan.

Meski begitu, semua tantangan itu justru menjadi pelajaran berharga yang membentuk ketangguhan mental dan kemampuan manajerialnya. Dari berbagai pengalaman tersebut, Niesfi belajar bahwa kunci utama agar usaha bisa bertahan lama adalah pengelolaan keuangan yang rapi dan terkontrol, baik dari sisi pemasukan maupun pengeluaran. Ia mulai disiplin mencatat arus kas, menyisihkan dana cadangan, dan menghindari pengeluaran yang tidak mendesak. Selain itu, ia juga mulai lebih mengutamakan pelayanan kepada pelanggan. Menurutnya, pelayanan yang baik akan menciptakan hubungan emosional antara toko dan pelanggan, yang akhirnya membuat mereka kembali lagi dan bahkan membawa pelanggan baru.

Niesfi juga belajar untuk memahami strategi pesaing, bukan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai upaya untuk memperbaiki diri. Ia memantau harga barang yang ditawarkan oleh toko lain, cara mereka menata produk, serta cara mereka memperlakukan pelanggan. Dari sana ia mengambil pelajaran, lalu menyesuaikan strategi usahanya. Ia juga membangun jaringan dengan para suplier, memilih mitra yang bisa memberikan harga terbaik tanpa mengorbankan kualitas, sehingga ia bisa bersaing secara sehat di pasar lokal.

Niesfi mengaku bahwa banyak pelajaran penting yang ia dapatkan selama di SMA Nuris Jember dan kehidupan pesantren. Di tempat itulah ia mengembangkan rasa percaya diri dan jiwa wirausaha. Ia belajar cara mengatur waktu antara belajar, organisasi, dan kegiatan keagamaan.

Selain itu, keterampilan komunikasi yang diasah selama masa sekolah dan pergaulan di pesantren membuatnya mudah berinteraksi dengan berbagai karakter pelanggan dan menjalin relasi bisnis yang luas.

Menurutnya, SMA Nuris Jember bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat membentuk mental dan karakter. Ia merasa bahwa didikan para guru dan ustaz/ ustazah di pesantren sangat membantunya dalam menghadapi tekanan dunia nyata.

Niesfi berharap agar makin banyak alumni SMA Nuris Jember, khususnya perempuan, yang tidak ragu untuk terjun ke dunia usaha. Baginya, menjadi pengusaha bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga tentang memberikan manfaat dan keberkahan bagi orang lain.

Dengan tekad, ilmu, dan pengalaman yang ia miliki, Niesfi Laily Rahman melangkah mantap menjalani usahanya. Ia percaya bahwa keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh seberapa besar modal yang dimiliki, tetapi oleh seberapa kuat komitmen, seberapa tekun proses dijalani, dan seberapa ikhlas niat yang ditanamkan sejak awal. Sebuah kisah inspiratif dari alumni untuk para santri agar selalu optimis bahwa mereka bisa sukses di dunia nyata tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang mereka pelajari. [RY.Red]

Nama            : Niesfi Laily Rahman 

Alamat          : Ledokombo, Jember

Lembaga      : SMA NURIS JEMBER

Tahun Lulus : 2013

Pekerjaan      : Pemilik “Toko Barokah” di Ledokombo, Jember

Related Post