Pesantren Membentuk Rilla Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Tangguh
Pesantren Nuris – Di Desa Karang Sengon, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, suara gemericik air dari kolam-kolam menjadi suasana yang akrab di kediaman Rilla Amelia Giantyas. Sejak beberapa tahun terakhir, namanya mulai dikenal sebagai salah satu pengusaha muda di bidang budidaya lele.
Alumni yang kerap disapa Rilla ini merupakan alumni SMA Nuris Jember yang lulus tahun 2013. Hal ini menjadi pelajaran bahwa usaha tak selalu harus berangkat ke kota besar atau modal besar. Dengan ketekunan, niat kuat, dan kejelian melihat peluang, ia berhasil menapaki jalan sebagai wirausaha yang inspiratif.
Keputusannya memilih budidaya lele, karena menyadari bahwa kebutuhan protein hewani dari ikan lele cukup tinggi dan banyak digemari masyarakat. “Sebelum mulai budidaya, saya cari dulu pasar untuk ikan yang nanti akan dipanen. Jangan sampai sudah panen, tapi tidak ada yang beli atau ukurannya sudah kebesaran. Itu bisa rugi,” ujar Rilla.
(Baca juga : Siti Maftuhah, Alumni Berprestasi SMA Nuris Jember, Lolos UMPTKIN di UIN Khas Jember)
Langkah seperti inilah yang membuat usaha Rilla bisa bertahan dan berkembang. Ia paham betul bahwa waktu panen lele adalah hal yang harus diperhatikan. Jika ikan terlalu lama di kolam, ukurannya bisa membesar melebihi permintaan pasar. Sebaliknya, jika terlalu kecil, nilai jualnya pun rendah.
Rilla menekankan bahwa budidaya lele tidak cukup hanya mengandalkan pemberian pakan dan menunggu panen. Ada prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami oleh siapa pun yang ingin terjun ke dunia ini. Salah satunya adalah kualitas bibit.
“Kalau bibitnya bagus, potensi untuk tumbuh cepat dan sehat juga tinggi. Tapi kalau dari awal sudah lemah, nanti rentan terkena penyakit dan pertumbuhannya lambat,” jelasnya.
Selain bibit, pakan juga memegang peran yang penting. Rilla memilih untuk menggunakan pakan yang terukur dan berkualitas, meskipun harganya sedikit lebih mahal. Baginya, hasil panen yang baik lebih penting daripada sekadar menekan biaya produksi.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kualitas air. Perubahan warna, bau, dan suhu air bisa langsung mempengaruhi kondisi lele. Ia bahkan rutin memeriksa kondisi kolam dan membersihkan sisa-sisa pakan yang mengendap agar tidak memicu penyakit.
Namun, seperti usaha lainnya, budidaya lele juga tidak lepas dari tantangan. Salah satu yang paling sering dihadapi Rilla adalah perubahan cuaca ekstrem. Saat hujan deras atau suhu terlalu panas, ikan bisa stres dan lebih mudah terserang penyakit.
Meski dihadapkan pada banyak tantangan, semangat Rilla tidak pernah surut. Ia merasa bersyukur bisa membangun usaha di rumahnya sendiri. Dengan usaha budidaya lele ini, ia tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga membuka peluang kerja..
Rilla pun mengungkapkan bahwa masa-masa belajar di pesantren memberikan banyak hikmah baginya, seperti membentuk kepribadiannya yang mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab. Baginya, pengalaman belajar di SMA Nuris Jember bukan hanya tentang ilmu agama, tetapi juga latihan hidup yang sesungguhnya.
“Pesantren memiliki banyak hikmah dan manfaat bagi saya. Di sana saya belajar untuk mandiri dalam segala hal. Hal itu sangat terasa sekarang, ketika saya menjalani usaha sebagai peternak lele. Kalau tidak mandiri dan tangguh, pasti saya sudah menyerah dari dulu,” ujar Rilla.
Kisah Rilla Amelia Giantyas memberikan pelajaran berharga bahwa dengan keberanian, pengetahuan, dan kerja keras, seseorang bisa sukses dalam membangun usaha yang menjadi sumber penghasilan. Semoga kisah Rilla memberikan inspirasi pada seluruh siswa SMA Nuris Jember agar tidak takut dalam berwirausaha, bahkan membuka lapangan kerja. [RY.Red]
Nama : Rilla Amelia Giantyas
Alamat : Klabang, Bondowoso
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2013
Pekerjaan : Pengusaha Budidaya Lele