Si Paling Cerewet di Kelas, Yusuf dari MI Unggulan Nuris Buktikan Diri Tuntaskan Hafalan Kitab Aqidatul Awam

Ketika Energi Verbal yang Tinggi Bisa Jadi Kekuatan Super untuk Menghafal

Pesantren Nuris – Di setiap ruang kelas, selalu ada anak-anak yang dengan karakter yang penuh warna. Di antara mereka, seringkali ada satu sosok yagn menjadi “sumber suara”, seorang anak yang paling banyak bicara, paling aktif, dan selalu sukses membuat suasana kelas menjadi lebih hidup. Di kelas 6-B MI Unggulan Nuris Jember, sosok itu adalah Muhammad Yusuf.

Ananda yang akrab disapa Yusuf ini dikenal oleh teman-teman dan gurunya sebagai anak yang sangat cerewet dan penuh energi. Namun, di balik sifatnya yang suka bicara itu, tersimpan sebuah kemampuan fokus dan ketekunan yang luar biasa, yang baru saja ia buktikan melalui sebuah prestasi yang membanggakan.

Pada tanggal 22 Maret 2025 lalu, Yusuf berhasil menuntaskan setoran hafalan Kitab Aqidatul Awam sebanyak 57 bait. Ini adalah sebuah pencapaian hebat yang menunjukkan bahwa di balik keceriaannya, ia memiliki keseriusan dan tanggung jawab yang besar dalam menuntut ilmu.

(Baca juga : Rizkiyah Maharani, Santri SMA Nuris Jember yang Menembus SNBP UNEJ di Jurusan Ilmu Sejarah)

Lalu, bagaimana bisa anak yang paling cerewet di kelas berhasil menaklukkan tantangan hafalan yang membutuhkan konsentrasi tinggi? Ternyata, karakternya yang suka bicara itu justru menjadi salah satu kekuatan terbesarnya dalam belajar.

Yusuf tidak malu untuk melantunkan dan mengulang-ulang bait hafalannya dengan suara yang keras dan bersemangat. Ia seakan “mengobrol” dengan materi hafalannya hingga setiap kata melekat kuat di dalam ingatannya. Energinya yang besar ia salurkan menjadi semangat untuk menghafal.

Tentu saja potensi unik ini dapat berkembang maksimal berkat bimbingan dari para guru di MI Unggulan Nuris. Para guru dengan bijak tidak meredam sifat cerewetnya, melainkan membantunya untuk menyalurkan energi verbalnya itu ke dalam proses belajar yang produktif dan menyenangkan. Selain itu, dukungan keluarga di rumah menjadi nomor satu.

Wali kelasnya, yang paling memahami karakter Yusuf di kelas, berbagi cerita sambil tersenyum. “Kalau ditanya siapa yang paling cerewet di kelas, pasti semua akan menunjuk Yusuf,” ujarnya sambil tertawa. “Tapi cerewetnya itu positif, anaknya pintar dan cepat menanggap. Saat sesi hafalan, kami justru melihat itu jadi kelebihannya. Dia membuktikan bahwa anak yang paling ramai pun bisa menjadi penghafal yang hebat jika energinya diarahkan dengan benar.”

Barkaallah, Yusuf. Teruslah menjadi sumber keceriaan dan semangat di manapun kamu berada. Kamu adalah bukti nyata bahwa setiap karakter anak itu unik dan memiliki jalannya sendiri untuk meraih prestasi. [FE.Red]

Nama              : Muhammad Yusuf
Kelas              : 6-B
Lembaga        : MI Unggulan Nuris Jember
Prestasi          : Telah menyelesaikan setoran hafalan Kitab Aqidatul Awam 57 Bait
Tanggal          : 22 Maret 2025

Related Post