Tak Hanya Pandai Berpuisi, Arin Buktikan Ketekunan adalah Kunci Sukses
Pesantren Nuris – Di tengah padatnya aktivitas belajar dan organisasi, seorang siswi asal Gedangan, Puger, Jember berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu bintang baru dalam dunia seni baca puisi Islami. Dialah Arina Manasikana, atau yang akrab disapa “Arin” oleh teman-teman dan gurunya. Siswi kelas XII MIPA di MA Unggulan Nuris Jember ini berhasil meraih Juara Harapan 2 dalam ajang Lomba Baca Puisi Islami “Bahana Muharram 2024” tingkat Kabupaten Jember yang diselenggarakan oleh Remas Baitul Amin Jember di SD Al Baitul Amien 01.
Meski bukan posisi juara utama, namun capaian ini sangat berarti bagi Arin. Tidak hanya karena ini adalah kompetisi tingkat kabupaten, tetapi juga karena perjuangan dan proses panjang yang ia lalui untuk bisa tampil maksimal di atas panggung.
Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Arin sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap dunia puisi. “Saya memang sudah suka baca puisi sejak SD,” ungkapnya dengan mata berbinar. Baginya, puisi bukan hanya untaian kata, tapi juga ekspresi perasaan dan keimanan. Maka tak heran jika ketika ada kesempatan untuk mengikuti lomba baca puisi Islami, Arin langsung merasa ini adalah momen yang tepat untuk kembali menyalurkan passion lamanya, sembari menambah pengalaman baru.
“Alasan saya ikut lomba ini ya karena memang suka, dan ingin menambah pengalaman. Saya percaya, pengalaman adalah guru terbaik,” ujar Arin mantap. Prinsip itu yang selalu ia pegang dalam setiap aktivitas yang ia jalani.
Banyak orang hanya melihat hasil akhir: piala, piagam, dan sorak sorai kemenangan. Tapi di balik itu semua, ada latihan panjang dan kesabaran tinggi. Arin mengaku bahwa dirinya berlatih setiap hari, membaca puisi berulang-ulang sampai benar-benar lancar dan menghayati isi puisinya.
(Baca juga : Sulung Destiawan Pratama Harumkan Nama MTs Unggulan Nuris dengan Prestasi Matematika)
“Karena ini puisi Islami, saya juga harus bisa menyampaikan maknanya dengan penghayatan yang tepat. Jadi saya tidak hanya hafal teks, tapi juga belajar bagaimana menyampaikan isi hati lewat intonasi dan mimik wajah,” jelasnya. Tak jarang, ia harus membagi waktu antara belajar, tugas sekolah, kegiatan organisasi, dan latihan puisi. Manajemen waktu menjadi tantangan tersendiri.
“Kadang saya masih kesulitan menyesuaikan antara persiapan lomba dan kegiatan organisasi sekolah, apalagi saya juga aktif di ekstrakurikuler Paskibra,” akunya. Tapi, dengan semangat dan tekad yang tinggi, Arin berhasil melalui semua itu.
Lomba yang digelar dalam rangka menyambut bulan Muharram ini bukan hanya sekadar ajang adu kemampuan, tapi juga menjadi sarana syiar dan ekspresi keislaman. Arin tampil dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri, membacakan puisi dengan penuh penghayatan. Meski sempat merasa gugup, namun ia mampu mengatasi semuanya.
“Perasaannya tentu sangat senang sekali. Saya bisa membawa nama baik MA Unggulan Nuris dan sekaligus menyenangkan hati orang tua,” ucap Arin haru. Kebanggaan ini bukan hanya miliknya, tapi juga milik guru-guru, teman-teman, dan keluarga besar Nuris yang selalu mendukungnya.
Arin mengaku bahwa lomba ini telah memberikan banyak sekali pengalaman berharga, mulai dari cara mengelola rasa gugup, memahami karakter audiens, hingga belajar menerima hasil dengan lapang dada. “Saya sangat bersyukur. Dari lomba ini saya jadi lebih percaya diri dan merasa bahwa saya bisa, asal mau mencoba dan berlatih,” tuturnya.
Tak berhenti sampai di sini, Arin punya harapan besar untuk masa depannya. Meskipun saat ini aktif di bidang puisi dan organisasi, Arin tetap setia pada cita-citanya menjadi seorang perawat. Baginya, menjadi perawat adalah bentuk pengabdian yang mulia — membantu orang lain dengan ketulusan dan keahlian.
“Saya ingin terus belajar dan memperluas pengalaman. Siapa tahu, dari lomba ini saya bisa bertemu banyak orang, belajar hal baru, dan membawa bekal untuk masa depan saya sebagai perawat yang juga bisa menginspirasi lewat kata-kata,” katanya penuh optimisme.
Ia berharap bahwa melalui prestasinya ini, ia bisa terus mengambil hikmah dari setiap proses yang dijalaninya, baik suka maupun duka. Karena menurut Arin, keberhasilan bukan soal menang atau kalah, tapi tentang keberanian untuk melangkah, mencoba, dan tidak berhenti di tengah jalan.
Menutup wawancara, Arin berpesan kepada teman-teman dan adik kelasnya agar tidak takut untuk mencoba hal baru, terutama dalam bidang seni dan literasi. “Jangan ragu ikut lomba. Jangan takut kalah. Nikmati prosesnya, ambil pelajarannya. Karena dari situ kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat,” pesannya dengan senyum hangat. [LA.Red]
Nama : Arina Manasikana
Hobi : Membaca
Cita2 : Perawat
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember
Prestasi : Juara Harapan 2 Baca Puisi Islami “Bahana Muharram 2024” tingkat Kabupaten diselenggarakan oleh Remas Baitul Amin Jember di SD Al Baitul Amien 01 Jember