Nazwa Naila Amani, Alumni Nuris yang Merintis Sukses Lewat Jualan Online dari Rumah
Pesantren Nuris — Menjadi sukses tak selalu harus dimulai dari kantor mewah, pekerjaan bergaji tinggi, atau seragam kerja yang rapi. Kadang, kesuksesan lahir dari ruang sederhana di rumah, dari layar ponsel, dan dari keberanian untuk memulai sesuatu dengan penuh keyakinan. Inilah cerita Nazwa Naila Amani, alumni MA Unggulan Nuris (PK 3) lulusan tahun 2025, yang membuktikan bahwa ketekunan dan semangat wirausaha bisa membawa kita menjemput impian—bahkan dari rumah sendiri.
Gadis asal Sukorejo, Bangsalsari, Jember ini kini menekuni dunia jualan online sebagai pekerjaannya. Meskipun terdengar sederhana, langkah ini merupakan bentuk nyata dari cita-citanya: menjadi seorang pengusaha sukses.
Selepas lulus dari Nuris, Nazwa memutuskan untuk tidak langsung bekerja di luar rumah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Ia memilih untuk memulai kariernya dari rumah dengan menjadi penjual online. Banyak orang memandang remeh pekerjaan ini, tapi tidak bagi Nazwa.
“Aku pilih jualan online karena menurutku mudah dan kerjanya santai. Tapi bukan berarti nggak serius, ya. Justru aku merasa ini tempat belajar yang cocok untuk aku mulai mewujudkan cita-citaku sebagai pengusaha,” ungkapnya penuh keyakinan.
Dengan semangat itu, ia mulai mengelola toko online-nya sendiri, belajar tentang pemasaran digital, cara menarik traffic pembeli, dan bagaimana mengelola stok serta penawaran produk. Meskipun belum besar, usaha ini terus bertumbuh, seiring harapan yang ia bangun setiap harinya.
Bagi Nazwa, bekerja dari rumah bukan halangan untuk berkembang. Justru itulah kelebihannya: bisa tetap membantu orang tua di rumah, sambil tetap membangun bisnis pribadi. Ia mengaku sangat bersyukur bisa menjalani rutinitas yang fleksibel namun tetap produktif.
(Baca juga : September Menyala Bosku, Vidic Kembali Banggakan MA Unggulan Nuris Juara 1 Story Telling English Nasional)
“Seneng banget bisa kerja di rumah. Selain bisa bantu orang tua, aku juga bisa atur waktu sendiri. Apalagi kalau ada banyak orderan masuk, rasanya puas banget,” ujarnya sambil tersenyum.
Kini, ia punya harapan besar ke depan: semoga jumlah produk yang dijual makin banyak, pengunjung (traffic) toko onlinenya makin ramai, dan yang paling penting, semakin banyak pembeli yang minat dan loyal. “Bismillah, pelan-pelan aku yakin ini bisa jadi jalan suksesku,” tambahnya.
Perjalanan Nazwa tidak selalu mulus. Saat masih nyantri di Pondok Pesantren Nuris, ia sempat merasa tidak betah. Namun, dorongan dan motivasi dari para ustazah, teman-teman, dan lingkungan pondok justru menjadi alasan mengapa ia bisa bertahan.
“Jujur aja, dulu sempat ngerasa nggak kerasan. Tapi banyak banget dorongan yang bikin aku tetap semangat. Justru karena itu aku belajar banyak: tentang kesabaran, kemandirian, dan pentingnya niat dalam menuntut ilmu,” kenangnya.
Dalam kesehariannya di Nuris, Nazwa aktif mengikuti ekstrakurikuler Pramuka, sebuah kegiatan yang membentuk kedisiplinan dan mental tangguh. Ia juga merupakan santri yang sudah lama berada di lingkungan Nuris, karena sebelumnya bersekolah di MTs Unggulan Nuris, sebelum melanjutkan ke MA.
“Dari MTs ke MA, aku ngerasa Nuris itu udah jadi rumah kedua. Banyak banget pelajaran hidup yang aku dapet di sana. Semoga ke depan, Nuris bisa tambah baik, tambah maju, dan terus jadi tempat lahirnya orang-orang hebat,” katanya memberikan pesan hangat untuk lembaga tercinta.
Di balik semangat bisnisnya, Nazwa adalah pribadi yang ceria dan menyukai jalan-jalan. Hobi ini ternyata bukan sekadar hiburan, tapi menjadi sumber inspirasi baginya.
“Kalau jalan-jalan itu kayak ngasih ruang buat otak dan hati buat mikir hal baru. Kadang dari sana aku dapat ide jualan, atau ngerti gimana cara orang promosiin dagangannya,” jelasnya.
Dengan gaya hidup yang aktif, fleksibel, dan penuh inisiatif, Nazwa menunjukkan bahwa generasi muda hari ini tidak harus menunggu ‘kerja kantoran’ untuk merasa sukses. Justru dengan langkah kecil, tekad kuat, dan kreativitas, sukses bisa diraih dari mana saja.
Bagi para santri dan siswa yang masih belajar di Nuris, Nazwa punya pesan yang sangat membumi namun sarat makna:
“Kalau kalian merasa nggak betah, itu wajar. Tapi jangan buru-buru nyerah. Justru itu proses kalian tumbuh. Banyak pelajaran yang nggak kelihatan sekarang, tapi suatu saat bakal kalian syukuri.”
“Dan kalau kalian punya impian, jangan tunggu sempurna buat mulai. Kadang hal besar itu dimulai dari langkah kecil, bahkan dari rumah sekalipun.”
Nazwa Naila Amani bukan hanya seorang alumni Nuris, ia adalah gambaran nyata dari semangat wirausaha di era digital. Ia tidak menunggu peluang datang, melainkan menciptakan sendiri jalannya. Ia memulai dari nol, dari rumah, dari ruang yang bagi sebagian orang terasa terbatas—tapi justru di sanalah ia menemukan potensi tanpa batas.
Selamat untuk Nazwa, semoga usaha onlinenya makin sukses, rezekinya makin luas, dan mimpinya menjadi pengusaha hebat bisa segera terwujud. Nuris bangga padamu! [LA.Red]
Nama : Nazwa Naila Amani
Alamat : Sukorejo Bangsalsari Jember
Hobi : Jalan-jalan
Cita2 : Pengusaha Sukses
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Pekerjaan : Berjualan Online