Taufiqur Rohman, Alumni SMA Nuris Jember yang Sukses Merintis Usaha Kuliner “Nasgor Kenangan” di Kalisat

Berawal dari Tekad dan Modal Kebersamaan

Pesantren Nuris – Taufiqur Rohman merupakan salah satu alumni SMA Nuris Jember angkatan 2015 yang kini kini memilih jalur usaha mandiri di bidang kuliner. Sebuah warung yang ia beri nama “Nasi Goreng Kenangan” ini terletak di depan SDN Ajung 2, tepat di utara RSD Kalisat. Lahir dan besar di Glenmore, Banyuwangi, Taufiq merintis usaha ini dari nol dengan berbekal tekad untuk bisa mandiri dan tidak terlalu terikat dengan sistem kerja formal.

“Kalau saya pribadi, merasa kurang cocok kerja yang terlalu terikat dengan orang. Jadi lebih nyaman ketika bisa atur sendiri, ambil keputusan sendiri, dan bertanggung jawab pada diri sendiri,” ungkapnya. Prinsip inilah yang akhirnya mendorong Taufiq untuk membuka usaha sendiri. Menurutnya, tekanan dari pekerjaan bukan berarti hilang, tapi bedanya, tekanan itu datang dari diri sendiri, bukan dari atasan atau sistem kerja.

Seperti kebanyakan orang yang baru memulai usaha, kendala pertama yang dihadapi adalah soal modal. Taufiq tidak menutup-nutupi bahwa keterbatasan dana menjadi tantangan terbesar di awal. Namun ia tidak menyerah. Ia mulai mencari solusi, salah satunya adalah dengan mengajak teman untuk membangun usaha bersama. “Kebetulan saat itu, ada teman lama yang juga alumni SMA Nuris Jember dan tertarik memiliki usaha bersama. Akhirnya mereka sepakat untuk memulai usaha “Nasgor Kenangan”.

(Baca juga : Abdul Wahab, Alumni SMA Nuris Jember yang Kini Menjadi Fotografer dan Mengembangkan Usaha Bernama “ Titik Semu Photography”)

Nama “Nasgor Kenangan” sendiri dipilih, karena ingin memberi kesan dekat dan mudah diingat. Menu utamanya adalah nasi goreng dengan berbagai varian rasa dan topping. Meski sederhana, Taufiq dan rekannya berusaha memberi pelayanan dan cita rasa terbaik untuk menarik pelanggan dari berbagai kalangan, khususnya warga sekitar Kalisat.

Taufiq pun mengungkapkan hikmah pernah belajar di SMA Nuris Jember dan Pesantren Nuris Jember terhadap kehidupannya sekarang, Taufiq menjawab tanpa ragu bahwa pesantren mengubah cara pandangnya dalam bersosialisasi. “Dulu sebelum sekolah di SMA Nuris Jember, saya orangnya tertutup. Saya tidak suka berbaur dengan banyak orang. Tapi setelah jadi santri, saya menjadi lebih terbuka dan bisa nyaman berada di tengah orang banyak,” ujarnya. Hal ini tentu sangat membantu, apalagi dalam dunia usaha yang menuntut interaksi sosial setiap hari.

Harapan ke depan, Taufiq ingin bisa terus berproses dan tidak mengecewakan orang tua. Usaha yang dijalankan saat ini adalah bentuk ikhtiar untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab. Ia juga menyadari bahwa tidak semua hal bisa dicapai secara instan, dan usaha kecil pun bisa menjadi besar jika dijalani dengan serius dan konsisten.

Untuk adik-adik kelas yang masih menempuh pendidikan di SMA Nuris Jember, Taufiq berpesan agar tetap ingat nilai-nilai yang sudah ditanamkan selama di pesantren. “Ingat pesan-pesan dari Kyai. Kalau kita belum bisa membuat bangga nama SMA Nuris Jember, ya minimal jangan sampai perbuatan kita merusak nama baiknya. Itu saja sudah cukup sebagai bentuk hormat kita sebagai alumni.”

Kini, Taufiq bersama rekannya terus mengembangkan usaha “Nasgor Kenangan”. Melalui kisah Taufiq, kita belajar bahwa dengan sikap jujur, tekun, dan tidak mudah menyerah, kita bisa meraih impian kita. RY.Red]

 

Nama                          : Taufiqur Rohman

Alamat                       : Glenmore, Banyuwangi

Lembaga                    : SMA NURIS JEMBER

Tahun Lulus              : 2015

Pekerjaan                  : Pengusaha “NASGOR KENANGAN” di Kalisat

Related Post