Semangat Belajar Bukan Hanya Saat Ujian, Fida Ajak Siswa Nuris Lebih Giat
Pesantren Nuris — Tak semua perjuangan berjalan mulus, namun dari proses yang penuh tantangan justru lahir prestasi yang paling berkesan. Itulah yang dialami oleh Hanifa Rafidatul Rohmah, siswi kelas X E MA Unggulan Nuris Jember, atau yang akrab disapa dengan nama Fida. Dalam semester genap tahun pelajaran 2024/2025 ini, Fida berhasil meraih peringkat 3 besar di kelasnya — sebuah pencapaian membanggakan yang justru ia raih di tengah keterbatasan waktu belajar dan padatnya agenda persiapan Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten (OSN-K).
Di balik senyumnya yang lembut, Fida menyimpan semangat belajar yang luar biasa. Ia bukan hanya mencintai dunia ilmu pengetahuan, tapi juga seni dan sastra. Hobinya membaca, menulis, dan mendengarkan musik telah membentuk karakter pelajar yang tidak hanya cerdas, tapi juga peka dan ekspresif. Tak heran jika ia mampu bertahan dalam tekanan sekaligus tetap bisa menunjukkan pencapaian terbaiknya.
Sejak kecil, Fida sudah tertarik dengan dunia kesehatan. Bagi Fida, menjadi seorang dokter atau apoteker bukan hanya profesi, melainkan panggilan hati. Ia ingin berada di tengah masyarakat, membantu mereka melalui ilmu dan layanan kesehatan. Namun, ia sadar bahwa untuk mencapai cita-cita itu dibutuhkan tekad, kerja keras, dan proses belajar yang tidak ringan.
“Saya ingin jadi dokter atau apoteker karena saya ingin berguna bagi orang lain, terutama di bidang kesehatan. Tapi saya tahu jalan ke sana panjang, jadi saya harus terus belajar dan berusaha dari sekarang,” ujarnya.
(Baca juga : Emily Juliana Mariesakur Siswi MA Unggulan Nuris Menginspirasi Lewat Prestasi di Semester Ganjil)
Fida percaya bahwa masa SMA adalah fondasi penting dalam membentuk masa depan. Ia memiliki pandangan yang sangat dewasa terhadap fase remaja ini. Ketika banyak siswa masih mencari arah, Fida sudah menyadari bahwa masa putih abu-abu tidak hanya tentang perasaan dan romansa, tetapi juga masa untuk menemukan jati diri dan tujuan hidup.
“Masa abu-abu putihmu tidak hanya tentang cinta, tapi masa di mana kamu akan menemukan jati dirimu sebagai seorang manusia,” tulisnya dalam sebuah catatan motivasi pribadi yang ia buat di sela waktu belajarnya.
Prestasi Fida sebagai peringkat ketiga bukan datang dari ruang belajar yang tenang dan waktu yang longgar. Sebaliknya, ia harus membagi fokus antara pembinaan intensif OSN-K dan ujian semester. Waktu belajarnya terpotong, beberapa materi pelajaran terlewat karena ia tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, dan banyak konsep yang belum sepenuhnya ia kuasai.
“Saya merasa pembelajaran saya pada ujian kali ini kurang maksimal, karena waktu saya banyak tersita untuk persiapan OSN-K. Saya juga sempat tidak mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar), jadi ada beberapa materi yang kurang saya pahami,” ungkapnya jujur.
Namun Fida tidak larut dalam kekurangan. Ia justru mengambil langkah proaktif. Ia bertanya pada teman-temannya tentang materi yang belum ia mengerti, mengulang belajar mandiri saat waktu senggang, dan tentu saja berdoa serta memasrahkan hasilnya kepada Allah setelah usaha maksimal ia lakukan.
Tak ada yang menyangka, termasuk dirinya sendiri, bahwa dengan semua keterbatasan itu ia masih mampu masuk peringkat tiga besar kelas. Rasa syukur dan bahagia memenuhi hati Fida saat pengumuman hasil semester dibacakan. Ia bahkan menyebutkan bahwa ia sempat merasa ragu bisa bersaing karena persiapannya tidak seperti biasanya.
“Senang sekali, nggak nyangka bisa masuk tiga besar di saat belajar saya kurang maksimal,” katanya dengan raut wajah yang masih terlihat tak percaya, namun sangat bersyukur.
Fida tidak ingin puas sampai di sini. Peringkat yang ia raih menjadi cambuk penyemangat bahwa ia mampu, bahkan ketika sedang dalam kondisi yang tidak ideal. Ia berharap bisa menjadi lebih baik dari hari ini, dan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga ingin mendorong teman-teman sekelas dan seluruh siswa MA Unggulan Nuris Jember agar lebih berminat dalam belajar, bukan hanya ketika ujian tiba.
“Semoga ke depannya saya bisa lebih baik dari hari ini. Dan saya juga berharap teman-teman semua bisa punya semangat belajar yang tinggi, bukan hanya saat menjelang ujian, tapi juga untuk menambah ilmu setiap hari,” ujarnya.
Dengan kemampuan akademik, minat kuat dalam sains, kecintaan pada literasi, dan semangat juang yang luar biasa, Fida menjadi salah satu siswa yang memiliki potensi besar di masa depan. Keseimbangan antara intelektual, emosional, dan spiritual yang ia miliki membuatnya layak dijadikan teladan.
Fida membuktikan bahwa kualitas belajar tidak selalu dinilai dari seberapa banyak waktu yang tersedia, tapi dari bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Ia menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi tidak sempurna, jika kita tidak menyerah dan tetap berusaha, maka hasil terbaik bisa tetap datang. [LA.Red]
Nama : Hanifa Rafidatul Rohmah
Hobi : Membaca, Menulis, Mendengarkan Musik
Cita2 : Dokter/Apoteker
Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (X E)
Prestasi : Peringkat 3 MA Unggulan Nuris Jember Semester Genap Tahun pelajaran 2024/2025