Menembus Universitas Jember, Zahwan Alumni MA Unggulan Nuris Bawa Semangat Santri Menuju Dunia Agroindustri

Lolos Unej Jurusan TIP! Santri Nuris Ini Ingin Ubah Wajah Pertanian Indonesia

Pesantren Nuris — Di tengah gemuruh selebrasi kelulusan para santri MA Unggulan Nuris Jember tahun ini, satu nama muncul sebagai simbol harapan dan kemajuan: Muhammad Zahwan Abdillah, atau yang akrab disapa Zahwan, pemuda asal Penanggungan, Maesan, Bondowoso. Meski berasal dari lingkungan pesantren, Zahwan menapaki jalur yang tak biasa: ia memilih dunia teknologi dan industri pertanian sebagai ladang perjuangannya di masa depan.

Diterima di Universitas Jember (Unej), jurusan Teknologi Industri Pertanian, Zahwan kini tengah menjalani fase baru dalam hidupnya — dari seorang santri dengan cita-cita besar, menjadi mahasiswa yang siap menciptakan inovasi. Lahir di Bondowoso pada tahun 2007, Zahwan adalah contoh nyata bahwa santri juga bisa bersaing di bidang teknologi dan sains, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang telah ia pelajari selama ini.

Zahwan adalah alumni MTs dan MA Unggulan Nuris, sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang sudah dikenal luas sebagai pencetak generasi cerdas dan berakhlak. Ia menempuh pendidikan di Nuris selama enam tahun, dan lulus pada tahun 2025. Di sanalah ia mulai membentuk arah hidupnya, menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, serta tanggung jawab sosial sebagai bekal untuk masa depan.

“Bagi saya, Nuris bukan sekadar sekolah atau pondok, tapi tempat saya bertumbuh secara utuh — secara spiritual, intelektual, dan emosional. Banyak hal yang saya pelajari, mulai dari kedisiplinan, semangat gotong royong, sampai pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan lewat kegiatan seperti PMR (Palang Merah Remaja),” ujar Zahwan saat diwawancarai.

(Baca juga : Ira Hidayana Alumni MA Unggulan Nuris, Menjadi Manusia yang Bermanfaat Lewat Pendidikan dan Aksi Sosial)

Keterlibatannya di organisasi PMR selama di Nuris juga menjadi salah satu titik awal ketertarikannya pada ilmu terapan. Baginya, membantu orang lain tidak harus selalu lewat lisan atau ceramah, tapi bisa juga melalui tindakan nyata, seperti menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Ketika pengumuman seleksi keluar dan namanya tercantum sebagai salah satu mahasiswa baru Universitas Jember, Zahwan hanya bisa bersyukur. “Alhamdulillah, senang banget. Ini kampus yang saya idamkan, dan jurusan yang saya pilih juga memang sesuai dengan minat saya,” tuturnya.

Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP) bukanlah pilihan sembarangan. Di baliknya tersimpan tekad kuat Zahwan untuk menciptakan teknologi baru yang mampu membantu para petani, pelaku usaha agrikultur, serta masyarakat umum dalam mengelola hasil pertanian secara lebih modern dan efisien.

“Indonesia adalah negara agraris. Saya ingin jadi bagian dari solusi. Bukan hanya menjual produk pertanian, tapi juga menghadirkan teknologi yang membuat pengolahan hasil pertanian lebih maju, efisien, dan ramah lingkungan,” jelasnya dengan semangat.

Menurut Zahwan, Teknologi Industri Pertanian bukan sekadar soal mesin, tapi juga tentang perpaduan antara sains, ekonomi, dan keberlanjutan. Ia tertarik mempelajari bagaimana teknologi bisa membantu masyarakat kecil di pedesaan agar bisa naik kelas secara ekonomi melalui inovasi.

Kini, Zahwan sudah mulai aktif mengikuti kegiatan di lingkungan kampus. Ia bahkan telah mendaftarkan diri untuk ikut beberapa perlombaan ilmiah yang diselenggarakan oleh fakultas, guna mengasah kemampuan serta mental kompetisinya. Baginya, kuliah bukan hanya tentang mendapatkan IPK tinggi, tapi juga soal membentuk karakter dan membangun portofolio.

“Kalau ada lomba atau seminar, saya pasti tertarik. Karena itu bisa jadi batu loncatan untuk memperluas wawasan dan jaringan. Siapa tahu nanti bisa berkolaborasi dengan teman-teman lintas jurusan untuk menciptakan alat atau sistem baru di bidang pertanian,” katanya.

Selain itu, meskipun kini berstatus mahasiswa, Zahwan tetap menyisihkan waktu untuk healing, hobi yang ia gunakan sebagai cara menjaga kesehatan mental. “Kadang healing itu penting, biar nggak stress. Jalan-jalan, lihat alam, ngopi sambil mikir ide-ide baru. Itu cara saya recharge energi,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Cita-cita Zahwan adalah menjadi pengusaha sukses. Namun, kesuksesan baginya bukan hanya diukur dari materi atau angka di rekening, melainkan dari dampak yang bisa ia berikan kepada orang banyak. Ia ingin menjadi entrepreneur yang bisa menciptakan produk berbasis teknologi, terutama di bidang agroindustri, yang tidak hanya laku di pasar lokal, tapi juga menembus pasar internasional.

“Suatu hari nanti, saya ingin punya perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi pertanian, yang juga membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di desa. Saya ingin membuktikan bahwa anak pesantren juga bisa membangun perusahaan teknologi, bukan cuma menjadi ustadz atau guru ngaji,” ungkapnya dengan penuh optimisme.

Zahwan juga berharap bisa menciptakan teknologi baru yang aplikatif, murah, dan ramah lingkungan. Ia percaya bahwa inovasi sejati lahir dari empati — memahami masalah yang dihadapi masyarakat, lalu memberikan solusi yang konkret.

Muhammad Zahwan Abdillah adalah contoh nyata bahwa santri bukan hanya ahli kitab, tapi juga bisa menjadi pionir teknologi dan perubahan sosial. Dengan latar belakang pendidikan pesantren dan semangat kewirausahaan, ia sedang menapaki jalan panjang menuju mimpinya: menjadi pengusaha sukses sekaligus inovator di bidang teknologi pertanian.

Bagi Zahwan, kampus hanyalah titik awal dari perjalanan panjang. Ia sadar bahwa di luar sana, tantangan akan semakin besar, tapi ia telah memiliki bekal utama: akhlak, ilmu, dan tekad kuat yang tertanam sejak di Nuris.

Dan mungkin, di masa depan, nama Muhammad Zahwan Abdillah akan dikenang sebagai santri dari Bondowoso yang sukses menciptakan teknologi revolusioner di dunia pertanian Indonesia — sekaligus menjadi inspirasi bagi ribuan santri lainnya untuk berani bermimpi dan melangkah lebih jauh. [LA.Red]

 

Nama               : Muhammad Zahwan Abdillah

Alamat             : Penanggungan, Maesan, Bondowoso

Hobi                 : Healing

Cita2                : Pengusaha Sukses

Lembaga         : MA Unggulan Nuris 2025

Kuliah              : Teknologi Industri Pertanian, Universitas Jember (Unej)

Related Post