Menggapai Mimpi dari MA Unggulan Nurus ke Bandung: Perjalanan Yovanda ke Universitas Padjadjaran

Yovanda Qolby Al-Faza, Santri Berprestasi yang Tembus PTN Favorit Jalur SNBP

Pesantren Nuris — Dalam deretan alumni berprestasi Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember, nama Yovanda Qolby Al-Faza patut mendapat sorotan khusus. Lulusan MTs dan MA Unggulan Nuris tahun 2025 ini baru saja mencatatkan pencapaian gemilang dengan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, Universitas Padjadjaran, melalui jalur prestisius SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Di kampus yang berlokasi di Bandung tersebut, Yovanda kini tercatat sebagai mahasiswa baru di Program Studi Sastra Arab — sebuah jurusan yang ia pilih dengan penuh keyakinan dan pertimbangan matang.

Lahir di Jember pada tahun 2006 dan besar di lingkungan Sumberdanti, Sukowono, Jember, Yovanda tumbuh sebagai anak yang aktif dan penuh semangat dalam menuntut ilmu. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia pendidikan, terutama dalam bidang keagamaan dan kebahasaan. Tidak heran jika kemudian kedua orang tuanya memilih untuk memondokkan Yovanda di Pesantren Nurul Islam (Nuris), yang telah dikenal luas sebagai salah satu pesantren unggulan yang mengintegrasikan pendidikan agama dan akademik secara seimbang.

Menghabiskan masa remajanya di lingkungan pesantren, Yovanda tidak hanya fokus pada kegiatan belajar-mengajar formal di MTs dan MA Unggulan Nuris, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi santri. Menurutnya, masa-masa di Nuris adalah periode pembentukan karakter yang sangat berharga.

(Baca juga : Reva Khoirina Zahro Alumni MA Unggulan Nuris Cinta Anak Kecil, Kuliah di PG PAUD Sambil Mondok, dan Terus Membawa Semangat Nuris)

Di sela-sela padatnya aktivitas belajar, Yovanda aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Ia tercatat sebagai anggota aktif PMR (Palang Merah Remaja) dan Paskibra, dua kegiatan yang membentuk kepekaan sosial, kedisiplinan, serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Tak hanya itu, ia juga pernah meraih prestasi internal sebagai Juara 1 Tartil, sebuah kompetisi membaca Al-Qur’an dengan tartil yang menunjukkan kedalaman pemahaman agama dan kecakapan bacaan yang baik.

Selain kegiatan akademik dan organisasi, Yovanda juga dikenal memiliki hobi dalam bidang olahraga, khususnya futsal. Kegemarannya ini terus ia kembangkan hingga kini, bahkan setelah ia diterima di bangku kuliah. Di Universitas Padjadjaran, Yovanda menjadi bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal yang aktif berlatih dan mengikuti berbagai pertandingan antar fakultas maupun antar kampus. Tak hanya itu, ia juga bergabung dengan UKM Merpati Putih, sebuah organisasi bela diri tradisional Indonesia yang mengajarkan nilai-nilai ketangguhan fisik dan spiritual.

Perjalanan Yovanda hingga diterima di Universitas Padjadjaran bukanlah jalan yang mudah. Meski banyak siswa berjuang keras melalui berbagai jalur seleksi, ia berhasil menembus salah satu kampus terbaik Indonesia melalui jalur SNBP — seleksi nasional yang mengandalkan rekam jejak prestasi akademik selama SMA/MA.

“Alhamdulillah, seneng banget dan gak nyangka bisa keterima di PTN lewat jalur SNBP,” ujarnya ketika ditanya mengenai perasaannya saat pengumuman hasil seleksi keluar. Rasa syukur itu berlipat ganda karena kampus yang ia masuki bukanlah kampus sembarangan. Universitas Padjadjaran, atau Unpad, merupakan salah satu dari 10 besar perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, yang memiliki reputasi tinggi dan fasilitas pendidikan yang unggul.

Yovanda juga menjelaskan bahwa pemilihan jurusan Sastra Arab bukan tanpa alasan. “Saya memilih jurusan ini karena sejalan dengan jurusan saya ketika di MA, jadi sudah ada dasar ilmunya. Selain itu, Unpad juga termasuk PTN yang saya impikan sejak dulu,” tambahnya.

Dengan bekal ilmu yang ia dapatkan selama belajar di pesantren, ditambah dengan pendidikan tinggi yang sedang ia tempuh, Yovanda memiliki visi dan misi yang jelas untuk masa depannya. Ia bercita-cita menjadi seorang guru sebuah profesi mulia yang ia pilih karena ingin menebarkan manfaat dan ilmu kepada orang lain.

“Harapan saya ke depan adalah bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, saya ingin bisa lulus kuliah tepat waktu dan mulai mengabdikan diri di dunia pendidikan,” ungkapnya penuh semangat.

Ketika diminta memberikan kesan dan pesan terhadap almamaternya, Yovanda tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan terima kasihnya. Ia mengatakan bahwa Nuris telah memberikan fondasi yang kuat dalam kehidupan akademik, spiritual, maupun sosialnya.

“Semoga Nuris ke depan bisa menjadi pondok pesantren terbaik di Jawa Timur. Terima kasih untuk semua ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama mondok di Nuris. Tanpa Nuris, mungkin saya tidak akan berada di titik ini,” tuturnya dengan penuh haru.

Yovanda Qolby Al-Faza adalah sebuah contoh nyata bahwa kombinasi antara pendidikan pesantren, kedisiplinan organisasi, dan semangat belajar yang tinggi mampu membawa seseorang menuju masa depan yang gemilang. [LA.Red]

 

Nama                  : Yovanda Qolby Al-Faza

Alamat                : Sumberdanti, Sukowono, Jember

Hobi                    : Futsal

Cita2                   : Guru

Lembaga            : MA Unggulan Nuris 2025

Kuliah                 : Program Studi Sastra Arab, Universitas Padjadjaran

Related Post