Cinta Alqur’an dan dunia Anak Kecil antarkan Reva Alumni MA Unggulan Nuris alumni Kuliah di PG PAUD Sambil Mondok

Cinta Anak-Anak, Taat pada Orang Tua, dan Setia pada Mimpi 

Pesantren Nuris — Ketika banyak remaja seusianya masih mencari arah dan jati diri, Reva Khoirina Zahro justru sudah melangkah dengan keyakinan dan prinsip kuat. Lulusan MTs dan MA Unggulan Nuris tahun 2025 ini kini tercatat sebagai mahasiswi Universitas Jember, mengambil jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) pilihan yang ia ambil bukan karena sekadar mengikuti arus, tapi karena berasal dari ketulusan hati dan cita-cita sejak lama: menjadi seorang guru.

Lahir di Jember pada tahun 2006 dan besar di kawasan Tamansari, Wuluhan, Jember, Reva tumbuh sebagai pribadi yang mandiri dan penuh kasih sayang. Hobi memasak yang ia tekuni di rumah tidak menjadikannya gadis rumahan biasa. Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa perempuan bisa tetap lembut, namun memiliki visi dan ambisi yang kuat terhadap masa depan.

“Saya memang suka anak kecil dari dulu. Dan jadi guru adalah cita-cita saya sejak kecil juga. Karena itu saya memilih jurusan PG PAUD,” tutur Reva saat diwawancarai.

(Baca juga : Kuliah, Usaha Dimsum, dan Cita-cita Besar: Perjalanan Cika alumni MA Unggulan Nuris Menuju Dunia Usaha)

Keputusan Reva untuk melanjutkan kuliah di Universitas Jember bukan tanpa alasan. Meski sempat bermimpi untuk merantau, namun ia memilih mendahulukan restu orang tua. Keinginan mereka agar Reva tidak pergi ke luar kota menjadi pertimbangan utama, dan ia pun dengan penuh kesadaran memilih kampus negeri terbaik di daerahnya.

“Saya memilih Universitas Jember karena memang orang tua belum mengizinkan saya merantau dulu. Tapi saya tetap bersyukur karena UNEJ adalah kampus yang bagus, dan jurusan PG PAUD di sana juga punya prospek yang baik,” jelasnya.

Perasaan senang dan penuh syukur ia rasakan saat dinyatakan lolos seleksi masuk perguruan tinggi. Momen itu menjadi titik awal baru dalam hidupnya, menandai babak baru menuju dunia pendidikan formal anak usia dini.

Tak hanya kuliah, Reva juga aktif menempuh pendidikan agama. Saat ini ia juga tercatat sebagai santriwati di Pondok Pesantren Al Husna, sebuah pesantren yang menjadi tempatnya menimba ilmu agama, sekaligus memperkuat fondasi spiritual sebagai pendamping dalam perjalanan akademiknya.

“Saya ingin seimbang antara dunia dan akhirat. Kuliah itu penting, tapi ilmu agama juga harus kuat. Jadi saya memilih untuk kuliah sambil mondok,” ujar Reva mantap.

Kesibukan kuliah dan mondok tidak membuatnya mengeluh. Justru ia merasa lebih teratur, lebih disiplin, dan lebih memahami arti tanggung jawab — hal yang ia harapkan bisa terus berkembang dalam dirinya ke depan.

“Semoga saya bisa jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, lebih dewasa, dan tetap berpegang pada nilai-nilai yang sudah saya pelajari sejak di Nuris,” tambahnya.

Selama menempuh pendidikan di MA Unggulan Nuris, Reva dikenal sebagai siswi aktif, tidak hanya di bidang akademik, tapi juga organisasi. Ia tergabung dalam Pramuka dan Arabic Conversation Club, dua kegiatan yang mengasah jiwa kepemimpinan serta kemampuannya dalam komunikasi, khususnya dalam bahasa Arab.

Tak berhenti di situ, Reva juga sempat mengukir prestasi membanggakan dengan menjadi peserta Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat nasional, sebuah pencapaian yang menunjukkan bahwa dirinya juga unggul dalam bidang akademik.

“Nuris banyak berperan membentuk saya jadi seperti sekarang. Semoga ke depannya Nuris bisa terus berkembang dan mencetak lebih banyak alumni hebat,” ucapnya dengan penuh harapan.

Cita-cita Reva menjadi guru bukan semata karena profesi itu dianggap mulia. Ia melihat dunia pendidikan anak usia dini sebagai fondasi dari bangsa. Ia ingin menjadi bagian dari pondasi itu — ikut membentuk karakter dan kebiasaan baik sejak dini.

“Anak kecil itu polos dan jujur. Tapi justru di usia itu, mereka paling butuh pendamping yang bisa mendidik dengan kasih sayang. Saya ingin jadi guru yang bisa memberikan itu,” ujarnya dengan senyum penuh semangat.

Dengan bekal akademik dari Universitas Jember, pengalaman organisasi di Nuris, serta pendidikan spiritual dari pesantren, Reva Khoirina Zahro berjalan tegap menuju masa depan yang ia impikan. Bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk anak-anak yang kelak akan ia ajar, dan untuk bangsa yang membutuhkan guru-guru yang sabar dan berkualitas.

Kisah Reva adalah refleksi dari keteguhan, ketaatan pada orang tua, serta keberanian memilih jalan hidup yang mungkin sederhana, tapi berdampak besar. Ia adalah bukti nyata bahwa perempuan muda bisa tetap berprestasi, menjaga nilai agama, dan mengukir mimpi menjadi guru hebat dari tempat yang dekat dengan rumah.

Reva Khoirina Zahro, alumni Nuris yang tak hanya cerdas, tapi juga bersahaja, kini tengah menyiapkan diri menjadi pendidik masa depan yang tak hanya cakap secara akademik, namun juga memiliki kehangatan hati yang tulus untuk mendampingi generasi emas Indonesia. [LA.Red]

 

Nama                  : Reva Khoirina Zahro

Alamat                : Tamansari, Wuluhan, Jember

Hobi                    : Memasak

Cita2                   : Guru

Lembaga            : MA Unggulan Nuris 2025

Kuliah                 : PG PAUD, Universitas Jember (UNEJ)

 

Related Post