Belajar Cuma 10 Menit, Tapi Konsisten! Aufal Siswi MA Unggulan Nuris Buktiin Kalau Tekun Nggak Butuh Drama

Aufal Buktiin Kalau Slow Tapi Konsisten Itu Kunci

Pesantren Nuris — Dari MA Unggulan Nuris Jember, lahir sosok siswi berprestasi yang kini menjadi kebanggaan sekolah, keluarga, dan teman-temannya. Aufal Waro Putri, atau akrab disapa Aufal, siswi kelas XA MA Unggulan Nuris Jember yang berhasil meraih Peringkat 2 MA Unggulan Nuris Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2024/2025.

Prestasi gemilang itu bukanlah hasil dari keberuntungan semata, melainkan buah dari ketekunan, doa, dan semangat pantang menyerah seorang gadis sederhana yang berjuang dengan sepenuh hati untuk meraih impian.

Aufal tumbuh di lingkungan yang sederhana di Desa Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Di balik kesederhanaannya, ia menyimpan cita-cita besar — kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) dengan beasiswa penuh. Impian itu bukan hanya sekadar keinginan pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab dan bakti kepada kedua orang tuanya.

“Saya ingin sekali diterima SNBP di kampus Unair. Saya tahu, saya hanya bisa kuliah kalau nilai saya bagus. Jadi saya harus berjuang sekuat mungkin,”

tutur Aufal dengan nada penuh kesungguhan.

Kalimat sederhana itu menggambarkan betapa dalamnya tekad seorang anak desa yang sadar bahwa pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik. Ia tahu, tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan, dan tidak ada doa yang sia-sia bila diiringi dengan usaha.

Menjadi siswi berprestasi tidak selalu berarti memiliki semua fasilitas dan waktu yang mudah. Aufal mengakui bahwa dirinya bukan tipe siswi yang terlalu ambisius atau “gila belajar”. Bahkan, di awal-awal ia sempat merasa minder karena nilai teman-temannya terlihat lebih bagus.

“Saya kadang merasa kurang ambis. Kurang banyak ngerjain latihan soal, apalagi teman-teman saya nilainya bagus-bagus banget. Jadi saya sempat minder juga,”

(Baca juga : Belajar Manajemen di Universitas Negeri Malang, Alumni MA Unggulan Nuris Fokus Raih Impian)

kenangnya jujur. Namun, rasa minder itu tidak membuatnya berhenti. Justru dari situlah semangatnya tumbuh. Aufal mulai menata langkah kecil untuk memperbaiki diri. Ia tidak menunggu waktu luang untuk belajar, tetapi menciptakan waktu belajar di tengah kesibukan, walau hanya sebentar.

“Setiap malam saya usahakan buka buku, meski cuma 10 menit. Kalau sudah dekat ujian, kira-kira 30 hari sebelumnya, saya mulai nyicil dan merangkum materi-materi penting,” ungkapnya.

Kebiasaan sederhana itu ternyata menjadi rahasia keberhasilannya. Ia membuktikan bahwa belajar sedikit tetapi konsisten jauh lebih bermakna daripada belajar lama namun tidak terarah. Dari kebiasaan 10 menit itu, Aufal mampu membangun fondasi disiplin dan ketekunan yang kuat.

Meski dikenal sebagai siswi yang rajin, Aufal bukanlah seseorang yang hanya hidup untuk belajar. Ia juga memiliki sisi lembut yang membuat hidupnya tetap seimbang dan menyenangkan. Dua hal yang paling ia sukai adalah menyanyi dan menonton.

“Kalau lagi jenuh belajar, saya biasanya nyanyi atau nonton sebentar. Habis itu pikiran jadi lebih tenang dan bisa fokus lagi,”

katanya sambil tersenyum.

Bagi Aufal, hobi bukanlah pengganggu, melainkan penyeimbang. Ia sadar bahwa menjaga semangat dan kebahagiaan adalah bagian penting dari proses belajar. Dengan menyanyi dan menonton, ia bisa kembali mengisi energi untuk terus melangkah maju.

Hasil dari ketekunan itu akhirnya terbayar. Saat pengumuman nilai semester genap tahun pelajaran 2024/2025, nama Aufal Waro Putri disebut sebagai peringkat 2 MA Unggulan Nuris Jember. Momen itu menjadi kejutan manis yang sulit ia lupakan.

“Saya benar-benar kaget. Rasanya campur aduk — bahagia, haru, dan nggak percaya. Saya sangat bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikan,”

ungkap Aufal penuh rasa syukur.

Di balik senyumnya yang tulus, tersimpan perasaan bangga dan bahagia yang mendalam. Bukan hanya karena prestasinya, tetapi karena ia berhasil membuktikan kepada diri sendiri dan orang tuanya bahwa usaha tidak pernah sia-sia.

Kebahagiaan itu juga sampai ke rumah. Orang tuanya yang selalu mendoakan dalam diam kini menitikkan air mata haru, mendengar kabar bahwa putri mereka berhasil meraih prestasi gemilang. Bagi Aufal, kebahagiaan orang tua adalah hadiah terbesar dari perjuangannya.

“Saya ingin terus mempertahankan prestasi ini supaya orang tua selalu bahagia setiap kali mendengar kabar seperti ini lagi,” ujarnya lirih namun penuh tekad.

Aufal tidak berhenti pada rasa syukur. Ia ingin kisahnya menjadi motivasi bagi teman-teman yang mungkin sedang berjuang dengan caranya sendiri.

“Semoga teman-teman juga bisa kayak gini. Jangan malu kalau masih belajar sedikit-sedikit. Yang penting rutin dan sungguh-sungguh. Karena usaha sekecil apa pun pasti akan membuahkan hasil,”

pesannya dengan tulus.

Pesan itu menggambarkan filosofi hidupnya — bahwa keberhasilan tidak harus datang dari langkah besar, tetapi dari konsistensi langkah kecil yang dilakukan setiap hari.

Ia membuktikan bahwa tidak perlu menjadi “terpintar” untuk berprestasi. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk terus belajar, walau perlahan.

Kini, Aufal tidak ingin berhenti di titik ini. Ia ingin terus menjaga semangatnya, memperbaiki kekurangan, dan melangkah lebih jauh menuju mimpinya: kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) dengan beasiswa penuh melalui jalur SNBP.

“Saya ingin tetap bisa mempertahankan prestasi ini, dan semoga suatu hari nanti saya bisa benar-benar kuliah di Unair dengan beasiswa full, biar bisa bikin orang tua bangga,”

ujarnya dengan mata berbinar.

Ia sadar bahwa jalan menuju cita-citanya masih panjang, tapi keyakinannya lebih besar dari rasa takutnya. Ia percaya, setiap langkah kecil hari ini akan menentukan sejauh apa ia bisa melangkah esok.

Aufal Waro Putri adalah cerminan nyata bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh seberapa besar kemampuan seseorang, tetapi oleh ketulusan dan konsistensi dalam berusaha. Dari desa kecil di Sukorejo, lahir seorang gadis yang mengajarkan kepada kita bahwa mimpi tidak hanya untuk dibayangkan, tetapi untuk diperjuangkan setiap hari, sedikit demi sedikit.

Dengan semangat yang lembut namun kuat, Aufal telah membuktikan bahwa “belajar 10 menit dengan niat yang tulus lebih berarti daripada 10 jam tanpa arah.” [LA.Red]

 

Nama       : Aufal Waro Putri

Hobi         : Menyanyi dan Menonton

Cita2        : Kuliah di Universitas Airlangga dengan Beasiswa Full

Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XA)

Prestasi   : Peringkat 2 MA Unggulan Nuris Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2024/2025

Related Post