Keteguhan Santri dalam Menggapai Kemandirian Ekonomi
Pesantren Nuris – Tidak semua jalan sukses harus bermula dari bangku kuliah. Ada pula yang diawali dari keberanian memilih jalan pengabdian dan kerja keras demi keluarga. Itulah yang dijalani oleh Desy Safitri, santri lulusan SMA Nuris Jember, kelas XII IPS 1. Gadis asal Patrang, Jember ini, memutuskan untuk langsung bekerja setelah lulus, bukan karena tak mampu, tetapi karena tekadnya yang kuat untuk membantu ekonomi keluarga dan berdiri di atas kaki sendiri.
“Saya sadar bahwa kondisi ekonomi keluarga saya belum cukup untuk membiayai kuliah. Maka saya memilih untuk bekerja dulu, agar bisa bantu orang tua dan menabung untuk masa depan,” ungkap Desy dengan penuh keyakinan.
Saat ini, Desy membuka usaha dengan mendirikan stand Teh Poci di dekat rumahnya. Pekerjaan itu ia jalani dengan semangat dan rasa tanggung jawab tinggi. Meskipun bukan pekerjaan yang mudah, Desy tidak mengeluh. Justru ia merasa bangga, karena bisa mulai mandiri dan sedikit demi sedikit meringankan beban kedua orang tuanya. “Alhamdulillah dengan usaha Teh Poci ini, saya bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga,” tambahnya.
(Baca juga : Alumni SMA Nuris Jember, Naysa Ayu Wulandari, Mantap Pilih Jalur Kursus di Dunia Tata Rias)
Keputusan Desy untuk bekerja setelah lulus tentu tidak lepas dari pembentukan karakter selama tiga tahun belajar dan tinggal di lingkungan Pesantren Nuris Jember. Ia mengaku bahwa banyak nilai kehidupan yang ditanamkan di pesantren membentuk pola pikir dan mentalitasnya hari ini.
“Di pesantren, saya belajar banyak hal. Bukan hanya tentang ilmu agama, tapi juga akhlak, kedisiplinan, kerja keras, serta kemandirian. Itu semua sangat membantu saya untuk berani mengambil keputusan dan menjalani hidup di masyarakat,” jelasnya.
Desy juga mengungkapkan bahwa salah satu hikmah terbesar dari kehidupan di pesantren adalah kemampuan beradaptasi. Sebagai santri, ia terbiasa hidup dalam kesederhanaan, menjalin kebersamaan dengan banyak orang, serta menjalani rutinitas yang padat dengan ikhlas. Pengalaman itu membuatnya lebih siap menghadapi kehidupan nyata yang penuh tantangan.
“Pesantren itu bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat melatih mental. Saya belajar ikhlas, tanggung jawab, dan bersyukur dalam segala keadaan. Itu yang saya pegang sampai sekarang,” ujarnya.
Keputusan Desy untuk bekerja bukanlah bentuk menyerah pada keadaan, melainkan bukti kedewasaan dalam menentukan pilihan. Desy memegang prinsip bahwa hidup harus dijalani dengan tanggung jawab, kesungguhan, dan semangat untuk selalu bermanfaat bagi orang lain.
“Pesan saya untuk teman-teman, jangan pernah merasa kecil karena pilihan hidup kita berbeda. Selama itu diniatkan baik dan dijalani dengan sungguh-sungguh, InsyaAllah akan mendatangkan keberkahan,” tutup Desy. [RY.Red]
Nama : Desy Safitri
Alamat : Patrang Jember
Kelas : XII IPS 1
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2025
Pekerjaan : Pengusaha Stand Teh Poci
Riwayat Prestasi : Khatam Delapan Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Safinatun Najah, Taisyirul Khollaq, Luqmatus Saighoh, Aqidatul Awam, Nahwu Dasar, Hujjah NU, Kailani)
