Merintis Masa Depan Lewat Lensa dan Kata
Pesantren Nuris — Dalam dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, komunikasi, dan konten visual, lahir sosok muda visioner bernama Fahrenza Amar Maulana, seorang alumni MTs dan MA Unggulan Nuris 2025 yang kini sedang mengukir kisah barunya di UIN KHAS Jember, mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam—sebuah langkah strategis untuk menggabungkan kreativitas, dakwah, dan dunia usaha dalam satu misi besar: menjadi pengusaha sukses dan bermanfaat bagi sesama.
Lahir di Jember pada tahun 2006 dan berasal dari Ajung-Kalisat Kabupaten Jember Fahrenza tumbuh di lingkungan yang mendorongnya untuk berpikir kreatif sejak dini. Hobinya dalam editing video dan foto bukan sekadar selingan, melainkan bagian dari proses panjang menemukan identitas dan bakat yang kini menjadi pondasi utama dalam karier dan studinya.
“Saya memang punya minat kuat di dunia digital, terutama editing dan konten kreatif. Karena itu saya merasa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sangat cocok dengan apa yang saya sukai. Di sinilah saya bisa mengasah bakat sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebaikan dengan cara yang relevan dengan zaman,” jelasnya.
Fahrenza bukan santri biasa. Di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), ia menghabiskan enam tahun penuh pembelajaran dan pembentukan karakter. Masa-masa itu bukan hanya ia gunakan untuk belajar di kelas, tapi juga untuk menggali potensi diri melalui berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler.
(Baca juga : Nada Kholifah Utami Alumni Berprestasi MA Unggulan Nuris yang Siap Mengabdi Lewat Dunia Kesehatan)
Ia menjadi bagian penting dari beberapa organisasi santri yang aktif, antara lain: Media Nuris Official – tempat ia menyalurkan kemampuan editing dan produksi konten, Nazrah – organisasi jurnalistik dan literasi Nuris, KIR – wadah kreativitas dan riset para santri dan Broadcasting – memperkuat kemampuannya dalam komunikasi visual dan publikasi.
Tak hanya aktif, Fahrenza juga pernah meraih prestasi dalam lomba video, sebuah bukti bahwa bakatnya tidak hanya sebatas hobi, tetapi telah diakui dalam kompetisi nyata.
“Di Nuris saya benar-benar tumbuh. Bukan cuma belajar ilmu agama dan umum, tapi juga belajar bagaimana menjadi pemimpin, bekerja dalam tim, dan menyampaikan gagasan secara kreatif,” kenangnya.
Tahun 2025 menjadi momen penting dalam perjalanan hidup Fahrenza. Ia resmi menyandang status sebagai alumni MA Unggulan Nuris, sebuah jenjang akhir dari total enam tahun tempaan intensif di lingkungan pesantren yang disiplin, penuh kasih, dan sarat nilai.
Meskipun ia mengaku perasaannya “biasa aja” saat diterima di kampus impian, ada makna dalam dari jawaban itu. Fahrenza tidak mencari sensasi dari pencapaian itu, karena baginya “perjalanan baru” jauh lebih penting daripada sekadar euforia sesaat.
“Bukan soal senang atau tidak, tapi bagaimana saya bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk melangkah lebih jauh. Fokus saya adalah bagaimana bisa jadi pribadi yang bermanfaat, bukan sekadar bangga karena diterima di kampus,” ujarnya tenang.
Kini, selain menjalani kuliah, Fahrenza juga aktif sebagai freelancer, khususnya di bidang desain visual, video editing, dan konten digital. Ini bukan sekadar tambahan penghasilan, tapi bentuk nyata dari prosesnya merintis jalan menuju dunia wirausaha yang telah lama menjadi cita-citanya.
“Saya ingin jadi pengusaha sukses, bukan cuma dalam hal materi, tapi juga bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Dunia digital ini punya peluang besar kalau dimanfaatkan dengan serius,” tuturnya.
Dengan keahlian teknis yang terus diasah, ditambah bekal komunikasi dan penyiaran yang ia pelajari di UIN KHAS Jember, Fahrenza berada di jalur yang tepat untuk menjadi kombinasi langka antara santri, kreator, komunikator, dan entrepreneur.
Fahrenza tak melupakan tempat ia ditempa. Dalam pesannya, ia menegaskan betapa berharganya pengalaman enam tahun di Nuris.
“Senang sekali bisa mondok di Nuris selama 6 tahun. Banyak kenangan, banyak ilmu, dan banyak pelajaran hidup. Pesan saya cuma satu: jangan sampai kualitas lulusan Nuris menurun. Pertahankan bahkan tingkatkan!”
Sebagai alumni yang telah mencicipi dunia luar, Fahrenza paham bahwa kualitas santri akan diuji setelah mereka keluar dari pesantren. Karena itu, menjaga kualitas lulusan berarti menjaga nama besar Nuris sekaligus menjaga estafet kontribusi untuk umat.
Fahrenza Amar Maulana adalah potret santri masa kini—pintar, kreatif, membumi, dan visioner. Ia tidak hanya mengejar ilmu dan cita-cita, tapi juga menyelipkan misi besar dalam setiap langkahnya: menjadi orang yang bermanfaat.
Dari Nuris, ia belajar menjadi pribadi yang tahan banting, disiplin, dan penuh inisiatif. Kini di bangku kuliah, ia tidak duduk diam, tetapi terus berkarya sebagai freelancer, membangun portofolio yang akan menjadi jembatan menuju impian besarnya sebagai pengusaha sukses. [LA.Red]
Nama : Fahrenza Amar Maulana
Alamat : Ajung-Kalisat Kabupaten Jember
Hobi : Editing Video dan foto
Cita2 : Pengusaha Sukses
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : UIN KHAS Jember, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam