Indahnya Kolaborasi Pendidikan Karakter dan Kesetaraan di SMK Nuris Jember
Pesantren Nuris – Kegiatan hari kedua Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMK Nuris Jember yang dirangkai dengan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU masa bakti 2025–2026 berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025 di Aula SMK Nuris Jember. Kegiatan ini menjadi lanjutan dari pelatihan kepemimpinan yang bertujuan membentuk karakter tangguh, berorganisasi, serta menanamkan nilai-nilai Nahdlatul Ulama di kalangan pelajar.
Pada hari kedua ini, para peserta mendapatkan dua materi utama, yakni pengenalan organisasi IPNU dan IPPNU serta kesetaraan gender. Kedua topik tersebut disampaikan untuk memperkuat pemahaman peserta mengenai pentingnya berorganisasi dengan semangat inklusif dan kesetaraan dalam peran sosial.
Materi pertama tentang IPNU dan IPPNU disampaikan oleh para pengurus cabang yang hadir memberikan pembekalan langsung. Mereka menjelaskan sejarah berdirinya IPNU-IPPNU, peran organisasi di lingkungan pelajar, serta nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang menjadi fondasi utama gerakan pelajar Nahdlatul Ulama. Peserta juga diajak berdiskusi mengenai cara menjadi kader yang aktif, disiplin, dan berakhlakul karimah sesuai visi misi organisasi.
(Baca juga : LDK dan MAKESTA 2025: Pengurus OSIS SMK Nuris Teguhkan Komitmen Pelajar NU yang Berintegritas)
Sesi berikutnya diisi dengan materi mengenai kesetaraan gender, yang disampaikan oleh Miftahul Huda, pemateri asal Ajung. Dalam penyampaiannya, Miftahul Huda menekankan pentingnya memahami konsep gender bukan sebagai perbedaan yang membatasi, tetapi sebagai bentuk keadilan dan saling menghargai antara laki-laki dan perempuan. Ia juga mengajak peserta untuk menghapus stereotip yang sering melekat dalam dunia pendidikan maupun organisasi.
“Perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi dan memimpin. Yang terpenting adalah komitmen, kemampuan, dan niat untuk berkontribusi,” ujar Miftahul Huda di hadapan puluhan peserta yang mengikuti dengan antusias.
Kegiatan hari kedua ini berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab dan simulasi sederhana yang melibatkan peserta secara langsung. Para peserta tampak antusias menanggapi setiap materi dan aktif berdiskusi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, panitia berharap peserta tidak hanya memahami teori kepemimpinan dan organisasi, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai toleransi, tanggung jawab, dan kesetaraan. (MFAF.Red)
