Jejak Langkah Ibnu Suma dalam Mencari Berkah dan Menjemput Ilmu
Pesantren Nuris – SMA Nuris Jember kembali menorehkan cerita inspiratif dari salah satu santrinya. Ia bernama lengkap Ibnu Suma Abil Abdil Barr yang berhasil diterima di Politeknik Negeri Jember pada Program Studi Bisnis Digital, Jurusan Bisnis, melalui jalur Mandiri SM-KPN.
Pemuda asal Pakusari, Jember ini merupakan siswa kelas XII IPS 1 yang telah menempuh pendidikan selama enam tahun di lingkungan Pesantren Nuris Jember. Tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tekun dan cerdas, Ibnu juga merupakan alumni SMP Nuris Jember yang melanjutkan pendidikannya di SMA Nuris Jember sebagai bentuk komitmen untuk menyeimbangkan ilmu agama dan ilmu umum.
Perjalanan Ibnu menembus dunia perguruan tinggi tidak datang dengan mudah. Jalur yang ia tempuh, yakni Mandiri SM-KPN (Seleksi Mandiri Kemitraan dan Potensi Nusantara), adalah jalur seleksi mandiri yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember. Seleksi ini mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari nilai akademik, prestasi, hingga potensi individu. Persaingannya pun cukup ketat, karena dibuka bagi seluruh siswa dari berbagai daerah yang memiliki keunggulan tertentu. Namun dengan ketekunan dan bekal pendidikan yang matang, Ibnu berhasil menembus seleksi tersebut.
“Saya memilih sekolah di SMA Nuris Jember, karena ingin sekolah sekaligus belajar agama. Saya ingin berada di lingkungan yang mendukung pertumbuhan iman dan ilmu, agar tidak mengalami pergaulan yang salah,” ungkapnya.
(Baca juga : Raih Kursi Favorit, Nuraini Febi Alumni SMA Nuris Jember Diterima di Teknik Kimia UNEJ Lewat SNBP)
Ibnu mengakui bahwa kehidupan pesantren bukan hanya soal belajar agama, tetapi juga proses pembentukan karakter.
“Hikmah yang saya dapat adalah pemahaman tentang keseimbangan antara persaudaraan dan kemandirian. Di pesantren, saya belajar bahwa persaudaraan itu sangat penting. Kita saling membutuhkan dan mendukung. Tapi, saya juga sadar bahwa pada akhirnya, yang paling bisa diandalkan adalah diri sendiri. Kita tidak bisa selalu bergantung pada orang lain, karena setiap orang punya urusannya masing-masing,” tuturnya.
Bagi Ibnu, menjadi santri bukan berarti membatasi diri dari dunia luar, melainkan membekali diri dengan nilai-nilai yang kuat untuk menghadapi kehidupan. Ia ingin menjadi generasi muda yang mampu menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan akhlak mulia. Kisah perjuangannya memberikan pembelajaran bahwa dengan tekad, kerja keras, dan keberkahan dari pesantren, seorang santri dapat menembus dunia perguruan tinggi dan menggapai masa depan yang gemilang.
Ibnu Suma Abil Abdil Barr menjadi inspirasi bahwa kesuksesan bukan hanya tentang seberapa tinggi nilai yang diraih, tapi juga tentang seberapa dalam karakter terbentuk dan seberapa besar manfaat yang bisa diberikan untuk sesama. Ia membuktikan bahwa dunia digital dapat digenggam dengan tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman yang kuat. Pesantrennya telah mengajarkannya arti istiqamah, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai bekal penting untuk mengarungi dunia modern tanpa kehilangan arah. [RY.Red]
Nama : Ibnu Suma Abil Abdil Barr
Alamat : Pakusari, Jember
Kelas : XII IPS 1
Lembaga : SMA NURIS JEMBER
Tahun Lulus : 2025
Kuliah : Program Studi Bisnis Digital, Jurusan Bisnis, Politeknik Negeri Jember
Riwayat Prestasi : Khatam Sembilan Kitab (Tarbiyatus Shibyan, Safinatun Najah, Kailani, Taysirul Khollaq, Taqrib, Aqidatul ‘Awam, Luqmatus Saighoh, Hujjah NU, Jurumiyah)