Dari Nuris ke ITS, Menyulam Mimpi dalam Diam
Pesantren Nuris — Tak semua jalan menuju impian ditapaki dengan gegap gempita. Ada yang tenang, mengalir, namun penuh tekad dan tujuan. Salah satunya adalah perjalanan Bintang Nur Muhammad, seorang pemuda asal Curah Jeru, Panji, Situbondo, yang kini menjadi mahasiswa S1 Teknik Fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia. Ia adalah alumni MTs Unggulan dan MA Unggulan Nuris angkatan 2025, yang sejak dini menanamkan mimpi besar: menjadi pengusaha sukses di masa depan.
Lahir di Situbondo pada tahun 2007, Bintang menghabiskan masa remajanya dalam lingkungan pesantren, tepatnya di MTs Unggulan Nuris, lalu melanjutkan ke MA Unggulan Nuris. Selama enam tahun menjadi bagian dari keluarga besar Nurul Islam Jember, ia ditempa dalam berbagai aspek kehidupan: akademik, spiritual, kedisiplinan, serta karakter mandiri khas santri.
Bukan hal yang mudah untuk hidup dalam lingkungan pesantren bagi anak muda di era serba digital. Namun Bintang menjalaninya dengan kepala tegak. Ia menikmati setiap tantangan yang ada, dan menjadikan suka-duka di pondok sebagai bagian dari pembentukan jati dirinya.
Baca juga : Ngopi, Diskusi, Kuliah, Kerja: Albert Kholysabana Versi Produktif Sejak Lulus dari MA Unggulan Nuris!)
“Banyak pengalaman yang hampir tak terlupakan selama mondok di Nuris. Susah senangnya pasti ada. Tapi semua itu membentuk saya jadi pribadi yang lebih kuat,” ujarnya mengenang masa-masa penuh cerita di pesantren.
Tak sedikit yang terkejut saat mendengar bahwa Bintang diterima di jurusan Teknik Fisika ITS. Bukan karena ragu dengan kemampuannya, tapi karena Teknik Fisika dikenal sebagai jurusan kompleks dan tak banyak diminati. Namun di situlah letak keberaniannya—ia memilih jalur yang menantang, bukan yang mudah.
“Saya ingin mencoba hal yang lebih dari sekadar Matematika,” ucap Bintang tegas saat ditanya alasan memilih jurusan tersebut.
Sebagai seorang yang sejak dulu menyukai angka dan logika, Bintang pernah menorehkan prestasi sebagai juara 5 KSM Matematika—bukti bahwa minat dan bakatnya pada bidang eksakta sudah terbentuk sejak dini. Ia juga pernah aktif di ekstrakurikuler Matematika dan Catur selama di MA Unggulan Nuris, dua bidang yang menuntut strategi dan pemikiran taktis.
Kini, ketika ia resmi menjadi mahasiswa di kampus impian ITS Surabaya—ia bersyukur atas pencapaian itu.
“Alhamdulillah, bisa merasakan kuliah di ITS adalah hal yang saya syukuri. Banyak tantangan, tapi ini adalah langkah baru untuk masa depan,” katanya.
Meskipun berkuliah di jurusan teknik, cita-cita Bintang bukan menjadi insinyur atau peneliti. Ia ingin menjadi seorang pengusaha—dan ia yakin bahwa latar belakang teknik justru bisa menjadi bekal berharga dalam memahami teknologi, produksi, dan inovasi industri.
Baginya, menjadi pengusaha bukan hanya soal bisnis dan uang, tapi tentang kemandirian, kreativitas, dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Ia melihat peluang itu bisa muncul dari bidang teknik, jika digarap dengan inovasi dan semangat wirausaha.
Saat ini, Bintang masih menyesuaikan diri dengan lingkungan dan ritme kuliah di ITS. Ia belum aktif di organisasi kampus ataupun kegiatan ekstrakurikuler tambahan. Namun, ia sadar bahwa dunia perkuliahan bukan hanya tentang nilai dan tugas, tapi juga tentang bagaimana menyeimbangkan diri secara mental dan sosial.
“Memang belum ikut kegiatan tambahan, masih penyesuaian. Tapi saya ingin suatu saat bisa ikut kegiatan yang sesuai dengan minat saya,” katanya.
Ketika ditanya tentang Nuris, Bintang tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Bagi Bintang, Nuris bukan hanya tempat belajar, tetapi ruang pembentukan karakter, tempat ia belajar tentang arti hidup, keteguhan, dan keyakinan akan masa depan.
“Jangan sesali apa yang berlalu dan terus perbaiki langkahmu. Tapi jangan pernah melupakan apa yang telah berlalu,” katanya, menyampaikan pesan reflektif yang penuh makna.
Ia berharap Nuris terus berkembang menjadi lebih baik, baik dari segi fasilitas, kualitas pengajaran, maupun pembinaan karakter santri. Ia juga ingin melihat Nuris sebagai tempat yang selalu dikenang para alumninya dengan bangga, seperti yang ia rasakan.
“Semoga tempat yang lama maupun tempat yang baru sama-sama semakin baik,” tambahnya dengan penuh harap.
Bintang Nur Muhammad dari MA Unggulan Nuris hingga bangku kuliah di ITS Surabaya adalah kisah yang membuktikan bahwa santri bisa bersinar di dunia mana pun, termasuk dunia teknik yang keras dan penuh tantangan. Meski tanpa banyak sorotan organisasi atau segudang prestasi nasional, Bintang tetap konsisten dengan mimpinya.
Ia adalah bintang yang bersinar tenang, bukan karena sorotan, tapi karena keyakinan. Ia tahu bahwa sukses tidak harus berisik. Dan dari balik layar kehidupan kampus yang baru ia masuki, ia tengah menyiapkan diri: untuk menjadi pengusaha sukses yang lahir dari kombinasi unik antara pesantren, teknik, dan tekad yang tak tergoyahkan. [LA.Red]
Nama : Bintang Nur Muhammad
Alamat : Curah Jeru, Panji, Situbondo
Hobi : Game
Cita2 : Menjadi pengusaha sukses
Lembaga : MA Unggulan Nuris, 2025
Kuliah : S1 Teknik Fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
