Raih Perak di Semarak Sains, Ruaifah Nurol dari SMP Nuris Jember Bikin Bangga Sekolah!

Lika-liku Lelah Ifa Berujung Perak Cemerlang

Pesantren Nuris — Langit prestasi kembali dihiasi bintang dari timur. Adalah Ruaifah Nurol Hidayah, siswi kelas VIII G SMP Nuris Jember, yang sukses mengharumkan nama sekolahnya dengan prestasi membanggakan tingkat nasional. Dalam ajang bergengsi Semarak Sains Nasional yang digelar pada 18 Maret 2025 lalu. Ifa sapaan akrabnya berhasil membawa pulang medali perak pada bidang Olimpiade IPA. Sebuah pencapaian yang tak hanya menuai decak kagum, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, semangat, dan tekad tak pernah mengkhianati hasil.

Ifa memang bukan siswi biasa. Ia dikenal di kalangan guru dan teman-temannya sebagai pribadi yang tekun, ulet, dan penuh semangat dalam belajar, terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Tak heran, jika prestasi ini menjadi jawaban atas proses panjang yang telah ia jalani dengan sepenuh hati. Di balik catatan rapi dan sorot mata penuh fokus, tersimpan mimpi besar untuk menjadi seorang dokter spesialis penyakit dalam.

Cita-cita itu bukan sebatas impian di atas kertas. Profesi dokter spesialis penyakit dalam atau internis, adalah salah satu yang paling kompleks dalam dunia kedokteran. Seorang internis bertugas mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit yang menyerang organ-organ vital manusia seperti jantung, hati, ginjal, paru-paru, hingga sistem pencernaan. Tak hanya berhadapan dengan satu gejala, mereka harus mampu membaca benang merah dari gejala yang tersembunyi, menganalisis sistem tubuh dengan ketelitian tingkat tinggi, dan menyusun strategi pengobatan yang tepat. Ini bukan hanya soal ilmu, tapi juga soal kepekaan, kesabaran, dan kecermatan.

(Baca juga : Ruaifah Nurol, Siswi SMP Nuris Jember Nggak Main-main Sabet Emas di KSPI 2025)

Untuk itulah, sejak duduk di bangku putih biru, Ifa mulai menapaki jalannya menuju masa depan. Ia tidak hanya menggantungkan mimpinya di langit, tapi juga membangunnya di bumi. Pelajaran IPA menjadi ladangnya mencari ilmu, sementara ekstrakurikuler IPA dan program SAINS IPA yang berlangsung setiap Rabu dan Kamis pukul 08.00–09.00 menjadi tempat ia mengasah kemampuan lebih dalam. Tiga aktivitas itu ia jalani dengan konsisten. Bahkan saat teman-temannya menikmati waktu istirahat, Ifa lebih memilih membuka kembali catatannya dan berdiskusi dengan tentor atau guru pembimbing. Baginya, ilmu itu seperti tanaman, jika tak disiram setiap hari, maka layu dan mati.

Namun Ifa tidak merasa dirinya sudah sempurna. Dengan jujur ia mengakui masih ada soal-soal dalam lomba yang belum mampu ia kuasai sepenuhnya. Bagian soal tentang sistem ekskresi dan kelistrikan dalam tubuh, katanya, menjadi titik yang harus ia evaluasi ke depan. Ketidaksempurnaan itu justru menjadi bahan bakar untuk belajar lebih giat lagi.

“Aku sempat kesulitan di beberapa soal, tapi ini jadi pelajaran penting buat aku. Aku bangga bisa sampai di titik ini, dan aku nggak akan berhenti belajar,” ujar Ifa sambil tersenyum bangga, namun tetap merendah.

Di balik keberhasilannya, tentu ada tangan-tangan yang berjasa. Salah satunya adalah Bu Fitri, guru pembimbing IPA SMP Nuris Jember, yang senantiasa mendampingi dan memberi semangat kepada para siswa. Dengan mata berbinar dan nada penuh haru, Bu Fitri menyampaikan apresiasinya terhadap prestasi Ifa.

“Selamat untuk Ifa, ini baru permulaan dari perjalanan panjangmu. Teruslah belajar dan asah potensimu. Kamu punya bekal untuk jadi lebih hebat lagi ke depannya,” ucap Bu Fitri dengan tulus.

Prestasi Ifa bukan sekadar angka atau medali. Ia adalah simbol perjuangan, cermin dari kerja keras yang tak terlihat, dan inspirasi bagi teman-teman sebayanya. Sosoknya menjadi bukti bahwa tak ada mimpi yang terlalu tinggi, selama kita mau melangkah, meski perlahan.

Kini, langkah Ifa masih berada di koridor SMP, tapi arah langkahnya sudah menuju koridor rumah sakit tempat ia akan berbakti nanti. Ia tahu jalan ini panjang dan penuh ujian, namun dengan semangat dan kerja keras yang ia miliki, mimpi itu bukan sekadar angan. Mimpi itu adalah peta yang sedang ia gambar, hari demi hari, dengan tinta perjuangan.[PUO.Red]

 

Nama              : Ruaifah Nurol Hidayah

Cita-Cita        : Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Lembaga        : SMP Nuris Jember

Kelas              : VIII G

Prestasi           : Medali Perak Olimpiade IPA dalam Ajang Semarak Sains Nasional

 

Related Post