Seminar Mental Health Santri: Redaksi Majalah Nuris Soroti Adaptasi, Tekanan, dan Harapan di Era Society 5.0

Di Era Serba Cepat, Santri Butuh Melek Kesehatan Mental

Pesantren Nuris – Minggu, 28 September 2025, Tim Redaksi Majalah Nuris (MN) berhasil menggelar seminar dengan tema Mental Health Santri di Era Society 5.0: Adaptasi, Tekanan, dan Harapan. Acara yang diadakan di Rumah Tahfidz Nuris ini dihadiri oleh Tim Redaksi MN, siswa, serta mahasiswa.

Seminar ini mengangkat isu penting terkait kesehatan mental santri, yang seringkali rentan mengalami tekanan emosional. Ibu Enyke Rosyita, S.Psi, M.Psi, Psikolog, hadir sebagai pemateri utama untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ini kepada para peserta.

Acara dibuka secara resmi oleh Nadina Salsabila sebagai MC, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Redaksi Majalah Nuris dan Ketua Panitia Seminar. Dalam sambutannya, beliau menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan hidup yang semakin kompleks, terutama bagi para santri.

(Baca juga : Seminar Majalah Nuris “Dari Kitab Kuning Menuju Artifficial Intelegence (AI)”, Guna Menunjang Literasi Santri)

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Enyke Rosyita yang dipandu oleh Bapak Zitni Husein, S.Ak, selaku moderator. Dalam pemaparannya, Bu Enyke menjelaskan berbagai cara untuk menjaga kesehatan mental, terutama di era Society 5.0 yang sarat dengan perkembangan teknologi dan informasi.

“Cara agar mental kita tetap sehat adalah dengan menggunakan teknologi secara bijak, melakukan literasi digital, berkomunikasi dengan baik dalam kehidupan nyata, menjaga keseimbangan hidup, memiliki kepribadian positif, serta terbuka kepada orang tua dan guru,” ujar Bu Enyke.

Selain itu, Bu Enyke juga menguraikan tentang pemahaman dasar mengenai mental health, bagaimana cara individu beradaptasi di era Society 5.0, bentuk-bentuk gangguan mental yang mungkin terjadi, serta dampak dari mental yang tidak sehat. Beliau juga memberikan strategi yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan mental, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Sesi tanya jawab yang dibuka setelah pemaparan materi mendapat sambutan hangat dari peserta. Banyak pertanyaan yang diajukan terkait dengan cara-cara mengatasi stres, tekanan akademik, dan bagaimana menyeimbangkan kehidupan digital dengan kehidupan sosial. Kemudian, acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada para peserta dan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.

“Sebagai santri di era Society 5.0, kita harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak, serta selalu menjaga kesehatan mental agar dapat berkembang dengan optimal,” ungkap Helya Naurah Rayyani, siswi SMA Nuris yang juga merupakan anggota Redaksi Majalah Nuris. [NS/FNF.red]

Related Post