Langkah Konsisten Berbuah Prestasi Siswa MA Unggulan Nuris Sabet Juara Harapan 2 Olimpiade Kimia Kabupaten Jember

Raih Juara Harapan 2 Olimpiade Kimia MGMP 2024

Pesantren Nuris — Nafisatul Amalia, siswi kelas XII E MA Unggulan Nuris yang akrab disapa Nafisatul atau Atul, kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui ajang Olimpiade Kimia MGMP 2024 tingkat Kabupaten Jember yang diselenggarakan secara resmi oleh MGMP Kimia Kabupaten Jember. Dalam kompetisi yang diikuti ratusan peserta dari berbagai sekolah menengah atas dan madrasah aliyah di seluruh Kabupaten Jember ini, Atul berhasil meraih Juara Harapan 2, sebuah pencapaian yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan dirinya, tetapi juga mengukuhkan posisi MA Unggulan Nuris sebagai sekolah yang konsisten melahirkan generasi berprestasi di bidang sains, khususnya kimia. Pencapaian ini sekaligus memperlihatkan bahwa semangat, kerja keras, dukungan dari orang-orang di sekitar, serta pembinaan yang tepat dapat membuka jalan bagi siswa untuk meraih prestasi yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan.

Keikutsertaan Atul dalam lomba ini sebenarnya bermula dari rekomendasi sekolah dan ajakan kakak kelasnya, Mbak Asna, yang selama ini dikenal aktif serta kompeten dalam bidang kimia. Ajakan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk dukungan emosional dan akademik yang memberi Atul keyakinan bahwa dirinya mampu. Awalnya, Atul menganggap keikutsertaan ini sebagai kesempatan untuk menemani Mbak Asna sekaligus menambah pengalaman berkompetisi, tanpa menyangka bahwa langkah tersebut akan membawanya pada sebuah pencapaian besar. Ajakan itu membuka pintu perjalanan panjang yang penuh tantangan, latihan intens, serta momen-momen belajar yang memperkaya pemahamannya tentang dunia kimia yang ia cintai.

Dalam persiapannya menghadapi lomba, Atul menjalani proses pematangan materi secara serius dan intens dengan bimbingan Mbak Asna. Mereka mempelajari berbagai topik berat yang umumnya menjadi inti soal olimpiade, mulai dari hidrokarbon lanjutan yang membutuhkan pemahaman struktur dan reaktivitas yang mendalam, materi laju reaksi yang menuntut ketelitian dan kemampuan analisis cepat, hingga materi terintegrasi yang menggabungkan beberapa cabang konsep kimia dalam satu persoalan. Selain itu, mereka juga mengulang topik-topik dasar seperti Mol, yang sering dianggap mudah tetapi justru sering menjebak ketika dihadapi dalam bentuk soal olimpiade. Kombinasi pembelajaran antara materi berat dan ringan yang dilakukan intensif dalam kurun waktu berhari-hari menjadi bekal kuat bagi Atul. Pengalaman dari kegiatan ekstrakurikuler Olimpiade Kimia yang diikutinya juga memberikan nilai tambah, memungkinkan Atul terbiasa menghadapi suasana kompetitif, tekanan waktu, dan pola soal yang kompleks.

(Baca juga : Waamila Roziqin Hafidzah Muda MA Unggulan Nuris yang Naik Daun Berkat Juara 2 MHQ Tingkat Kabupaten)

Meski persiapannya tampak matang, tantangan besar tetap menghampiri Atul, terutama saat memasuki sesi cerdas cermat. Sesi ini merupakan bagian yang paling menegangkan dan menjadi titik krusial bagi sebagian besar peserta. Atul mengakui bahwa ia sempat kebingungan dan kesulitan menjawab beberapa pertanyaan cepat yang menuntut ketepatan dan kecepatan secara bersamaan. Namun, keberadaan Mbak Asna sebagai rekan tim memberi dorongan signifikan. Pada hari H lomba, Mbak Asna membantu menenangkan Atul, memberi arahan, serta menguatkan strategi saat sesi-sesi penting berlangsung. Kehadiran rekan yang suportif tersebut menjadi salah satu faktor utama yang membuat Atul mampu kembali fokus, mengumpulkan ketenangan diri, dan menyelesaikan perlombaan dengan hasil yang optimal.

Prinsip hidup yang selalu Atul pegang juga sangat memengaruhi cara ia menghadapi kompetisi ini. Ia percaya bahwa segala sesuatu tidak harus berjalan sempurna dan luar biasa pada awalnya, tetapi setiap hal harus diusahakan untuk terus diperbaiki meskipun terlihat kecil dan tidak penting. Prinsip ini membantunya untuk tidak terjebak dalam tuntutan kesempurnaan, tetapi lebih fokus pada proses perbaikan diri secara bertahap. Dengan cara berpikir seperti itu, Atul tidak mudah goyah oleh tekanan lomba, melainkan melihatnya sebagai proses pembelajaran yang memperkuat mental dan kemampuannya.

Ketika diumumkan sebagai Juara Harapan 2, Atul merasakan kebahagiaan luar biasa sekaligus kelegaan mendalam. Baginya, pencapaian ini istimewa karena dalam beberapa lomba sebelumnya ia hanya mampu mencapai babak final tanpa membawa pulang gelar apa pun. Kini, ia berhasil menembus podium juara, mengalahkan ratusan delegasi sekolah lain yang juga mengirimkan siswa terbaik mereka. Prestasi ini memberinya dorongan moral besar bahwa hasil kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia. Ia juga merasa bangga dapat membawa nama MA Unggulan Nuris dan menjadi bagian dari catatan prestasi sekolah di tingkat kabupaten.

Lebih jauh, Atul menyampaikan rasa syukurnya karena mampu mengangkat nama sekolah sekaligus membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di kancah akademik yang lebih luas. Ia berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman dan adik kelasnya agar tidak takut mencoba hal baru, bahkan saat terlihat sulit. Dengan pengalaman ini, ia bertekad untuk terus menjaga konsistensi belajar, terutama karena ia memiliki cita-cita besar untuk menciptakan terobosan baru di bidang kimia. Baginya, kimia bukan hanya mata pelajaran, tetapi fondasi ilmu yang membuka banyak kemungkinan dalam dunia penelitian, inovasi, dan pengembangan teknologi.

Di luar dunia akademik, Atul juga memiliki hobi memasak — sebuah kegiatan yang tanpa disadari turut melatih ketelitian, kreativitas, dan kemampuan eksperimen sederhana. Hobi ini mendukung kecintaannya pada kimia, karena baginya dapur dan laboratorium sama-sama tempat di mana proses-proses menarik terjadi. Ia berharap semangat untuk bereksperimen, belajar, dan memperbaiki diri dapat terus terbawa hingga ke bangku kuliah dan seterusnya.

Dengan rangkaian perjalanan panjang yang penuh dedikasi, Nafisatul Amalia membuktikan bahwa prestasi tidak selalu harus berupa juara pertama untuk menjadi berarti. Juara Harapan 2 yang diraihnya adalah simbol dari keberanian untuk mencoba, ketekunan untuk bertahan, dan tekad untuk terus berkembang. Prestasinya menjadi bukti bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan sepenuh hati, sekecil apa pun tampaknya, akan menemukan hasil yang indah pada waktunya. [LA.Red]

 

Nama      : Nafisatul Amalia

Hobi         : Memasak

Cita2        : Menciptakan terobosan baru di bidang kimia

Lembaga : MA Unggulan Nuris Jember (XII E)

Prestasi   : Juara Harapan 2 Olimpiade Kimia “Olimpiade Kimia MGMP 2024” tingkat Kabupaten diselenggarakan oleh MGMP Kimia Kab Jember

Related Post