SMK Nuris Dukung Siswa Bangun Mental Tangguh di Era Medsos
Pesantren Nuris – Lima anggota OSIS SMK Nuris Jember berkesempatan menghadiri seminar bersama Polres Jember bertajuk “Membangun Mental Tangguh Siswa di Era Digitalisasi 5.0 dalam Menghadapi Efek FOMO dan Krisis Identitas di Era Media Sosial”. Acara yang berlangsung di Gedung Bhayangkara Polres Jember pada Kamis, 30 Oktober 2025 ini diikuti oleh perwakilan pelajar dari berbagai SMA, MA, dan SMK se-Kabupaten Jember.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Polres Jember dan Dinas Pendidikan. Tujuannya adalah memberikan edukasi kepada generasi muda agar memiliki ketahanan mental, karakter kuat, serta kesadaran digital yang positif di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh media sosial.
Lima perwakilan dari OSIS SMK Nuris Jember yang mengikuti kegiatan tersebut tampak antusias selama acara berlangsung. Mereka berbaur dengan peserta lain untuk menyimak berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber dari praktisi Pendidikan dan aparat kepolisian.
(Baca juga : Satu Langkah, Satu Irama! Paskibra SMK Nuris Guncang Latihan Gabungan di Brigif Raider 9 Kostrad)
Dalam seminar tersebut, para narasumber menyoroti fenomena FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut tertinggal tren yang kerap dialami remaja di era digital. Kondisi ini sering menimbulkan kecemasan sosial, rendahnya kepercayaan diri, bahkan krisis identitas di kalangan pelajar. Para siswa diajak untuk memahami cara membangun mental tangguh, mengenali jati diri, serta mengelola emosi dengan bijak agar tidak terpengaruh negatif oleh dunia maya.
Selain membahas sisi psikologis, kegiatan ini juga mengedukasi siswa mengenai etika bermedia sosial dan tanggung jawab digital. Para peserta diberi pemahaman tentang pentingnya berpikir kritis sebelum membagikan informasi, menjaga privasi, serta menggunakan media sosial sebagai sarana pengembangan diri, bukan sumber tekanan sosial.
Achmad Ramadhani, salah satu peserta dari SMK Nuris Jember mengungkapkan bahwa seminar ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana media sosial dapat digunakan secara produktif. “Kami jadi lebih sadar kalau tidak semua yang viral itu perlu diikuti. Yang penting adalah fokus pada pengembangan diri dan berani jadi diri sendiri,” ujarnya.
Dengan mengikuti seminar ini, anggota OSIS SMK Nuris Jember diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan sekolah. Mereka tidak hanya berperan sebagai pemimpin organisasi, tetapi juga sebagai teladan dalam penggunaan media sosial yang cerdas, beretika, dan membangun karakter generasi digital yang tangguh. (MFAF.Red)
