Nobar Film Kadet 1947, Cara OSIM MA Unggulan Nuris Menghidupkan Semangat Hari Pahlawan

Menghidupkan Semangat Kepahlawanan Lewat Layar Lebar

Pesantren Nuris – Suasana dalem selatan Pondok Pesantren Nurul Islam Jember pada 10 November 2025 terasa berbeda dari biasanya. Hari itu, OSIM MA Unggulan Nuris menggelar kegiatan nonton bareng film Kadet 1947, sebuah acara sederhana namun penuh makna dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Tidak hanya sekadar nonton film, kegiatan ini dirancang agar para siswa dapat menyelami pesan moral, nilai perjuangan, serta sejarah yang terkandung dalam kisah para kadet muda angkatan udara Indonesia.

Acara dimulai dengan khidmat melalui pembacaan Al-Fatihah bersama yang dipimpin oleh MC. Setelah itu, para siswa diajak memasuki acara inti: menyaksikan film Kadet 1947. Film ini mengisahkan operasi penerbangan berani pada 29 Juli 1947, ketika para kadet TNI Angkatan Udara melakukan serangan udara pertama Indonesia untuk memukul mundur Belanda di waktu fajar. Dengan latar yang menegangkan di markas tentara Belanda di Semarang, film ini membawa penonton kembali ke masa ketika keberanian adalah satu-satunya senjata bagi mereka yang memperjuangkan kemerdekaan.

(Baca juga : Ayunda Siswi MA Unggulan Nuris Tampil Badas Bawa Pulang Medali Nasional)

Sepanjang pemutaran, para siswa tampak terpukau. Banyak wajah yang larut dalam emosi, menunjukkan betapa kuatnya pesan yang disampaikan film tersebut. Walaupun beberapa aspek sejarah mungkin tampak jauh dari kehidupan generasi sekarang, nilai perjuangannya tetap melekat: bahwa kesetiaan, kepercayaan satu sama lain, dan semangat pantang menyerah adalah fondasi kemenangan. Film ini mengingatkan bahwa kemerdekaan bukan hadiah, melainkan hasil dari pengorbanan yang tidak terhitung jumlahnya.

“Dengan acara ini semoga para siswa-siswi dapat mengambil pesan moral dari film layar lebar ini. Kegiatan seperti ini penting agar kita tidak hanya tahu bahwa Indonesia merdeka, tetapi juga tahu bagaimana proses para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan itu,” ujar Aditya Eko Budiono selaku pembawa acara, menegaskan tujuan utama dari kegiatan nobar ini.

Film Kadet 1947 dan dunia pesantren mungkin terlihat berbeda, namun keduanya memiliki benang merah yang sama: perjuangan, keteguhan, dan dedikasi terhadap negeri. Santri dan pahlawan sama-sama berjuang di zamannya masing-masing. Semangat itu masih hidup hingga hari ini, mengalir dari generasi ke generasi. Seperti semboyan yang selalu digaungkan, “Dari santri, untuk negeri.” [A2/JUL /LA.Red]

Related Post